img Ketika Suami Mulai Bosan  /  Bab 3 Apa Alasannya | 4.69%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Apa Alasannya

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

ang sendiri. Untuk apa lagi di sini,

uraih lagi tangannya yang sudah terlepas dar

ahankan aku, kalau hatim

kamu enggak mau.” Kuusap punggungnya perlahan.

en

jawaban darinya hannya tangisnya yang kian bertambah intensitasnya

lu mencari perempuan lain yang lebih menar

kurang apa

uno, kampungan, apa semua

ang, aku

pakaianku di depan orang lain." Tatapan itu, aku yakin ada amarah dan kekecewaan ya

bang senang, aku ja

lah. Abang janji ini un

sebuah aib yang sudah terbuka, selamanya

uk sekedar menampakkan dir

ersimpuh di hadapan Nisa ya

” Nisa menggeleng pelan. Aku tak mau menyerah k

indakkan yang kulakukan telah melukainya. Sentuhan lembut Nisa di kepalaku selalu saja berhasil menentramkan hati. Dia mulai mereda. Kuberanikan diri menatapnya. Seutas senyum melengkung di bibirnya, meski ai

mandi, membasuh wajahku berkali-kali. Berharap mampu mendinginkan amarah yang mulai naik. Kugebrak dinding yang berada di sebelah cermin. Hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras. Entah Nisa mendengarnya atau tidak aku tak peduli. Lebih baik melampiaskannya pada benda mati dari pada langsung padanya. Kutatap wajahku di cermin. Kuletakka

ndangannya langsung tertuju pada kedua lenganku. Kali ini tak mungkin ku

skan amarah pada

nap

ita mela

pernah dengar ayat yang m

di al

ucapku yang tak mau kalah, dia bisa tahu hukum se

ya juga? Seharusnya sudah di luar kepala kenapa juga dia melakukannya padaku, jelas-jelas itu perbuatan dosa yang mengundang murka

n melampiaskan emosi pada

ahlah biarkan kuobati luka di tanganmu dulu.” Perempua

ar dengan kepalaku, agar dia tak lagi meneru

Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, aka

pasti mengganggu tasbih mereka.

pa terus-terusan menolakku.” Aku berjalan mendekati Nisa t

asan.” ucapnya

sannya?”

lum sia

agi-lagi

? Mau sampai kapan

irkan secara caesar kenapa dia jadi begitu emosional lebih sering menangis. Bahkan untuk hal-hal yang tak perlu

ya kian lama semakin erat, tak

jangan p

ada apa?” Emosi yang kutahan susah payah ini malah melonjak naik lagi, Tuhan aku tak mau

jangan diam

a malah menggeleng pelan, ditamb

an sedikit menekankan nada bicaraku berharap kali ini dia mau mengemukakan alasanny

utan terpancar jelas dari raut wajahnya. Meski begitu pere

?” Aku sudah yang sudah terlanjur emosi, jadi nada bicaraku tak bisa terkontrol. Wanita itu tiba-tiba saj

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY