img Luka Seorang Istri  /  Bab 5 Obat Apa | 8.47%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Obat Apa

Jumlah Kata:1189    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

emani?”

kalau kamu e

tahu apa Mas soal itu

malah tertawa, dia terus tertawa sampai aku yang melihatnya merasa ketakutan sendiri. Dan kau tahu apa

baik-baik

begitu saja, sontak membuat jan

inangan air matanya, tangannya langsung melingkar di lenganku, menariku keluar ka

ja yang minta maaf.” Perlahan Di

kan menatap sembarang ke arah benda yang berada di depan. Selama beberapa detik dia akan diam, lalu

nikah denganmu, aku suda

at sedang sendirian. Ketakutan luar biasa saat merasa orang tersayang akan pergi jauh. Tidak peduli raga atau jiwanya, bagiku jika keduanya tak saling menyatu percuma saja jika terus ada d

manusia yang dipasangkan sebuah alat. Dipaksa mengangguk meski aku ingin menolak. Bahkan seringnya dipaksa menola

ja ya.” Sesak kian membelenggu, entah siapa yang benar d

Kali ini dengan ekspresi yang sama wajah d

karena tak langsung diangkat. Ada yang aneh, tapi ini nyata terjadi, setiap kali Dilra sedang terpuruk, tangis Dion selalu saja jadi penawarnya, dia selalu berhasil me

mana, Ini

enangis, tetapi malah mau pergi. Tuhan beginikah hidup dengan tiga wanita da

cegah Ibu.” Kali ini nada bicara Dilra s

rakan juga sama Ibu. “ Dilra sepertinya mengerti, dia

lra enggak ada maksud

kampung, enggak apa-apa Ibu buka warung saja

, tinggal di sini

aaf udah bikin ibu tersinggung,

akin terisak. Dilra tak menyerah dia lantas mendekap Ibu, dius

a. Ini rumah Mas Galang, rumah buat Ibu.” Sekali lagi Ibu tak menjawab, hanya menunduk saja. Begitu pun dengan Mia yang mal

mendudukkan Ibuku di sofa setelahnya dia

oleh Bank keliling saat kami masih susah dulu, dan yang terjadi setelahnya tangisan Ibu berubah. Itu alasan kenapa aku tak suka Dilra meminjam uang. Aku pernah pengalaman buruk dengannya. Aku berpikir ibu baik-baik saja, jadi kuputusk

ja ibu sungkan, dia tak lantas meminum teh itu. Watak ibu keras, tak mau mengalah, me

, maksudku hanya ingin membuatnya

olak untuk minum. Mataku tentu saja refleks melihat ke arah sana, Dilra tampak menghentikan langkahnya sebentar, tangannya mencengker

g dengan apa yang terjadi, setahuku dia baru da

s sekali menjelaskannya, pi

amar, Dilra sepertinya tengah

erhenti. Dia sempat melirik sekilas tapi setelah itu meneruskan menelan pil dan minum banyak air h

uncang pundaknya, tapi perempuan itu malah sena

arung, pusin

warung, coba

nya juga sudah di b

g kenapa, m

tak lantas bertanya lagi padaku. Meski aku terus memancingnya lagi dan lagi agar kami bisa terlibat dalam obrolan yang panjang. Dilra seak

? Sudah ngobro

gan raut wajah yang tak ikhlas. Seperti orang menahan kesal saja. Apa pil yang dia minum barusan mengandu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY