img MINE  /  Bab 4 Hari Sial | 6.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Hari Sial

Jumlah Kata:1321    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

wa dengan gaya berpakaiannya yang sulit berbaur dengan suasana kantor. Baru satu langkah keluar dari kosnya, Ana mengingat sesuatu. Dia belum menghubungi Davin terlebih dahulu. Ana tidak ingin ke

Bapak di kantor kan? Saya udah buat janji

epat membukanya. Melihat betapa cepatnya pria itu

lau ke kantor bawak

i makan siang. Ingin rasanya Ana menuliskan pesan umpatan untuk Davin. Kali ini dia benar-benar kesal. Ba

k bisa masak. Pak Dav

im dan dia berharap Davin tida

k perlu ke kantor, saya

ajah Davin menjadi babak belur. Entah kenapa Ana juga merasa sensitif akhir-akhir ini. S

pa untuk Davin. Bukan rahasia lagi jika akhir bulan adalah hari krisis nasional untuk para pejuang kos. Lag

in yang bisa diolah. Ana terduduk di depan kulkas dengan kecewa begitu hanya menemukan bakso, sosis, dan telur. Saat akan menutu

" teriak Ana begitu mengetahui jika sawi

s Amel bert

arnya. Sepertinya nasi goreng tidaklah buruk, uangnya benar-benar menipis sekarang dan mau tidak mau Ana memutuska

*

a mendengus kesal. Ditepuknya punggungnya dengan pelan untuk mengurangi rasa nyeri karen

a oh J

entah kenapa udaranya terasa begitu panas. Dia berdecak kesal saat mobil di depannya tidak

lit mengingat dia sudah terjebak macet di tengah jalan. Pada saat-saat seperti ini Ana menyesal karena sudah meninggalkan jas hujannya di kamar

n kepalanya pada setir motor. Dia kembali menegakkan tubuhnya dan bersyukur begitu menemukan bengkel di ujung jalan, tapi bengkel itu terlihat cukup ramai. Ditambah dengan hujan deras seperti ini, mungkin kerusakan

i tambal tapi antri, lagi rame soalnya," uca

a akhirnya. Dia bisa menunggu sambil ber

*

membuyarkan lamunannya dan berali

in di sini?" ucap Ana

t kamu. Ada apa?" Alex berta

g. Jadi dit

a, kamu mau ke man

Alex beneran bisa anter

, tapi masih

a." Alex hanya mengangguk da

piri Alex yang sudah siap di atas motor besarnya. Tidak ada percakapan selam

ya?" ucap Alex sam

inggal aja. Lama juga

Ana hanya bisa mengangguk pasrah. Dia juga

anggilnya dan menghalangi langkahnya, "Eh Mbak, jangan masuk! bajunya basah gitu, nanti lantainy

n ya suruh keluar," ucap Ana begitu tidak

i saya suruh-suru

olehin saya masuk." Satpam itu hanya me

resepsionis dan sekarang dia kembali diusir oleh satpam, besok siapa l

da Alex bahwa satpam tidak memperbolehkannya masuk. Ana berpikir dan mencari cara lain agar bis

h tapi nggak dibolehin

ma Davin segera memb

ggu

angin dingin masih menerpa tubuhnya. Alex menggenggam kedua tangannya hingga me

engan cepat. Entah kenapa lagi-lagi jan

terarah pada tangannya yang digenggam oleh A

suk?" tanya Davin begitu

hin satpam,"

Alex yang membuat pria

t siang

natapnya dari atas ke bawah dan mulai melepaskan ja

vin menjelaskan, "Ayo masuk." Lanjutnya dan m

li berhenti dan berbalik menatap Alex, "Kamu

suk tadi. Satpam itu terlihat gugup melihat kedekatan Ana dengan bosnya

gan yang Davin ucapkan. Tidak! seharusnya ini tidak terjadi. Ana ingin mem

*

T

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY