img MINE  /  Bab 5 Puncak Kesialan | 8.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Puncak Kesialan

Jumlah Kata:1253    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

vin. Protes pun percuma karena sepertinya pria itu tidak terlihat ingin mencabut ucapannya untuk memecat satpam tadi. Sedangkan Davin hanya diam dan terus menggosok rambut Ana yang basah dengan hand

ya. Jas milik Davin juga masih membu

nmu," kata Da

t, "Mana HP saya? Biar saya bisa langs

i sana dan melembarkan sebuah hoodie pada Ana. Cukup besar, tapi sepertinya panjangnya ha

a, Pak? Masa saya pake i

xer say

in, Ana menatap bayangan dirinya di cermin. Meskipun panjangnya hanya sedikit diatas lutut, tapi tetap saja i

ang lebih dahulu memutuskan kontak mata. Seolah bersikap acuh, pria itu kembali fokus pada kertas-kertas di atas meja. Ana berjalan dengan pelan menghampiri Davin dan

HP saya mana?" Ana b

nnya dan mulai menatap Ana

. Jujur saja, yang Ana inginkan saat ini adalah umpatan dan ejekan dari Davin untuk masakannya. Nam

gak ada

tidak pintar berbasa-basi. Yang Davin katakan memang benar, tapi

sisa kemarin," ucap Ana cepat. Lagi-lagi dia menginginkan sebuah hujatan karena kebohongan

kan seperti ini, dia akan memasukkannya sedikit tadi. Ana mengelus perutnya yang lapar. Jujur saja, aroma nasi goreng buatannya membuat dia ingin

emarin-

ndarkan tubuhnya dan menatap Davin pasrah. Dia membiarkan

ya

i ini. Dia merasa aneh dan entahlah, Ana sulit mendeskripsikan rasa ini. Dia merasa asi

. Dia berdiri dengan cepat karena bingung harus berbuat apa. Ana merasa

i Bunda ba

na dari atas ke bawah kemudian beralih ke arah Davin yang masih duduk dengan tenang. Sungguh ingin rasanya Ana menjambak ra

ng," ucap Ibu Davin menatap Ana dengan pandangan menilai. "Kamu dibeliin

i

ukan cewek begitu. Aduh Pak, bantuin dong! Jangan makan

, te

un." Akhirnya sua

ggelengkan kepalanya dengan cepat. Kalimat apa itu? Ana tidak p

utup mulutnya tidak percaya. "Eh, tapi bukanny

na menatap Davin yang mem

Davin di balik semua ini. Pria itu dengan santainya mengenalkan dirinya sebagai kekasihnya

Davin hampir menabraknya dan membuat ponselnya rusak. Jika tahu akan seperti

n pa—" Davin menyela ucapan Ana dan me

e arah Davin dengan cepat. Apa maksud pria itu? A

atau ke kantor Pap

hunya erat, membuat gadis itu sedikit meringis kesakitan. Davin seola

ja. Inget ya, Vin. Jang

ri bahunya. Dia mendengus dan mengusap bahunya yang sedikit sakit.

aan sih?!" be

ali duduk untuk melanju

ng ke Ibu Bapak ka

kan ucapannya dan kembali berdiri dari duduknya,

ak guna saya ke sini. Bodo amat sama HP baru. Saya

dari pintu, kamu akan menyesal," ucapannya membuat Ana berhenti mela

upnya udara dengan satu tarikan nafas berharap tangisannya akan mereda namun sia-sia, karena dia kembali mengeluarkan air mata. Perlahan Ana merasakan sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya. Rasa hangat

ar pulang sekarang," ucap D

ak apa yang ada di pikiran Davin dan apa alasan pria itu melakukan ini semua. An

*

B

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY