img Perih Dicintai yang Tak Direstui  /  Bab 4 tidak akan berhenti begitu saja | 16.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 tidak akan berhenti begitu saja

Jumlah Kata:1896    |    Dirilis Pada: 09/11/2025

asah menyelimuti setiap sudut. Luna menatap jendela rumah, tangannya masih menggenggam cangkir kopi ha

pribadi mulai terdengar di lingkungan sosial mereka-desas-desus, gosip, dan tatapan sinis dari tetangga. Luna merasakan

r menghadapi Arman, tapi juga harus menahan gempuran lingkungan sosial yang semakin kritis. Ia mulai mengatur jadwa

eka duduk di meja makan. "Tetangga, kantor ayahmu, bahkan teman-teman kita... semua mulai mempe

enar, tapi hatinya masih rapuh. "Reza... aku takut. Apa yang akan terjadi ji

ang lain, Luna. Yang bisa kita lakukan hanyalah menghadapi dengan kep

basah menuju rumah besar yang selalu terlihat angkuh. Luna menekan napasnya setiap kali mobil melintasi jalan yang mulai ra

ang selama ini terlihat dingin dan penuh kewaspadaan. "Luna... Reza... sudah lama m

n menentukan bagaimana hubungan mereka ke depan-bukan hanya tentang Arman dan

nuhi ruangan. "Kami datang bukan untuk berdebat," Reza memulai. "Kami datang untuk men

ang dan menuntut kebenaran? Dunia tidak sesederhana itu. Ada konsekuensi da

ma baik siapa pun. Kami hanya ingin semuanya jelas. Semua rahasia, semua

jadi dingin dan sinis. "Jadi, ini waktunya kalian menuntut apa

a. "Aku tidak menuntut apa-apa selain ke

nya akan selesai? Dunia ini tidak sesederhana itu. Ada orang yang a

penuh tipu daya. "Kami di sini bukan untuk bertarung, Arman. Kami di sini untuk mema

semua simpan. Nadia yang berada di ruangan itu, menunduk dan menahan air mata. Ia merasa bersalah, t

tes di jendela seperti irama yang menenangkan sekaligus menegangkan. Mereka du

dan lingkungan tidak akan berhenti begitu saja. Kita harus siap menghadap

is di jurnalnya malam itu: "Hari ini aku belajar bahwa kebenaran tidak selalu diterima dengan baik. Tapi keberanian untuk menghadapinya adalah satu-satunya jalan. Aku

ahu dan sedikit curiga. Beberapa orang mulai mengirim pesan, menawarkan bantuan, atau sekadar bertanya dengan nada sinis. Luna menyadari bahwa hid

pulkan bukti, dan memastikan bahwa langkah mereka selanjutnya aman. Ia juga mulai melibat

kejauhan. "Luna... hidup ini penuh konflik, rahasia, dan tekanan. Tapi aku percaya,

juga menghadapi ketakutan sendiri, menerima kenyataan yang sulit, dan tetap menjaga hati. Ia tahu bahwa

, merasakan campuran harapan, ketegangan, dan keberanian. Ia tahu bahwa setiap langkah yang diambil akan memba

an, dan seiring waktu berjalan, semua rahasia yang selama ini tersembunyi mulai muncul ke permukaan. Ia berjalan di taman kecil di depan rumah, menatap d

muncul bukan dari kontak yang dik

terbuka?" suara itu terdengar dingin, menakutkan. "Ada s

dah. "Siapa kau

aku di gedung tua dekat pelabuhan, jam sembilan ma

encang. Ia tahu ini bukan ancaman biasa-ada rahasia baru yang akan

dak bisa mengabaikan ini. Kita harus tahu apa yang terjadi sebelum hal-hal lebih buruk terjadi." Ia ber

ampak kosong, hanya diterangi lampu jalan yang remang. Langkah mereka

kan beberapa dokumen pada Luna. "Ini akan mengubah perspek

i tersembunyi: perilaku Reza yang selama ini disembunyikan, komunikasi rahasia yang tidak pernah ia ketahui, dan t

encoba menenangkan situasi. "Ada hal-hal yang aku lakukan untuk melindung

ku tidak tahu harus percaya apa. Semua ini... aku meras

ngandalkan manipulasi lama, dan kini ia memutuskan untuk mengambil langkah drastis: menggunakan tekanan sosial dan rumor untuk melawan Luna dan Reza.

ah Luna mulai menatap mereka dengan rasa ingin tahu dan curiga. Pesan-pesan di ponsel Luna

gkah mereka aman. Ia juga mulai berbicara dengan pihak keluarga, menjelaskan situasi tanpa menimbulkan konflik baru.

terungkap, tetapi juga mempertahankan integritas dan ketenangan emosionalnya. Ia tahu, setiap keputusan yang ia

ulis di jurnalnya: "Hari ini aku belajar bahwa kebenaran tidak selalu membawa kedamaian. Kadang ia membawa beban yang lebih berat daripad

langsung. Ia menjemput Luna dan membawa mereka ke sebuah

an kebenaran dan bukti?" Arman mengejek

an. Aku ingin kau mengakhiri semua permainan ini. Tidak ada lag

ini bisa menentukan segalanya. Arman mencoba menolak, memprovokasi, bahkan mengancam

ran takut dan lega. Ia merasa bersalah, tapi juga lega karena akhirnya

genggaman tangan mereka cukup untuk menguatkan hati masing-masing. Mereka tahu perjalanan mereka masih panjang,

n. Reza menatap Luna dengan lembut. "Luna... hidup ini penuh tantangan, rahasia, da

Aku tahu, Reza. Aku tahu sekarang. Tidak ada yan

kan campuran harapan, ketegangan, dan keberanian. Ia tahu, setiap langkah yang mereka ambil akan membawa konsekuensi,

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY