/0/30062/coverbig.jpg?v=9dbdaeef1d3f2a8a68b7e117235a9b19)
f di iPad keluarga adalah retakan pe
it anonim menunjukkan kebenaran yang mengerikan. Pesan itu bukan
ngar mereka berbicara. Mereka menertawakan perselingk
a putraku. "Kenapa Ayah tidak tingg
enggantiku. Keluarga sempurnaku adalah ke
menyalakan api di puing-puing hatiku. "Kumpulkan bukti
p saat aku men
padaku
a
ng Alexandr
ngan yang dibangun dengan cermat bukanlah noda lipstik atau aroma parfum asing; itu
tek ternama, sedang dalam perjalanan bisnis ke Surabaya. Bima, putra kami yang berusia enam belas tahun, seharusnya sedang belaj
untuk lari pagiku. Tapi sebuah notifikasi sudah ada di san
mikirin kamar hotel itu. Kamu utang Ronde 2 sama aku... secepatnya. Pesan i
g di dada, seperti burung
pi pada dasarnya anak yang baik. Apakah dia... terlibat dengan seseorang? Seseorang yang lebih tua? Pikiran itu seper
belas tahun. Anak laki-laki enam belas tahun membuat kesalahan bodoh yang didorong oleh hormon. Pik
ya terlalu besar. Rasanya seperti kegagalan di pihakku. Jadi aku melakukan apa ya
uk mencari nasihat tentang menavigasi masa remaja. Menggunakan akun kloningan, akunjalin hubungan tidak pantas dengan seseorang yang lebih tua. Pesan itu menyebutkan
mpati. Saran tentang cara berbicara dengannya
ar mendarat seper
nggu dulu. Anda bera
r. Apa maksudnya? Tentu sa
rasa defensifku berk
hati. Gaya bahasanya. 'Kamu utang Ronde 2 sama aku.' Apa itu terdengar seper
gulir kembali ke postinganku sendiri, membaca ulang
kredit dan seseorang di atas 21 tahun untuk check-in. Apa anak 16 tahun
arian lima ratus ribu rupiah yang aku atur sendiri. Dia terus-menerus mengeluh ten
i tidak masuk akal. Mereka adalah orang
etapi sudah mulai bertunas. Komentar terus berdatangan, serangkaian logika
apa ada pria
ar, menuduh dan tidak senonoh. Je
sk
ajalah sebagai suami dan ayah yang ideal, seorang arsitek visioner yang masih meluangkan
an hingga aku hampir tertawa
irinya. Para komentator seperti detektif, meny
tas, yang membuat lantai seo
n dengan... obat peningkat performa tertentu untuk pria. Khususnya, pil biru kecil. Seorang anak laki-laki 16 tahun s
erayap perlahan mulai dari ujung jariku dan menyebar ke selur
k mu
sk
an itu mengental menjadi ketakutan yang pekat dan mencekik. Perutku mual. Aku merasakan gelo
u pada diri sendiri. D
uatku terlonjak. Kunci bergeme
u pulang!
ab, menggema di seluruh foyer
masih mengenakan pakaian perjalanannya, blazer yang pas di badan dan celana jins
, meletakkan tas kerjanya dan menarikku ke dalam pelukan. Dia berbau parfum mahal d
mempelajari wajahku. "Hei, kamu baik-baik saj
n dari toko cokelat terkenal di Surabaya. "A
yang sama yang telah menatapku di seberang rib
g pemb
jahku terasa kaku dan asing. "Cu
, yang biasanya menenangkan, sekarang terasa seperti sangkar. "Kasihan sayangku. Kenapa kamu tidak naik dan mandi air panas? Aku akan u
yang putus asa. Aku menyandarkan kepalaku di dadanya, irama detak jant
menarik diri sebelum aku hancur berk
a sempurna. "Sudah, sana. Aku be
ia tinggalkan di dekat meja. Tanganku gemetar. Aku merasakan sedikit
. "Pakai punyaku saja, sayang, periksa apa pun yang kamu mau." Dia tidak punya apa-apa un
. Aku menjadi paranoid, dibuat gi
merasa normal kembali. Aku membawa kopernya ke ruang cuci. Aku membuka ritsleting komparteme
uka ritsletin
atu yang kecil dan pers
ariknya
ku be
denganku. Merek yang sama, aku sadar dengan gelombang mual yang baru, yang pernah kutemukan
an itu berputar. Semua udara telah tersedot keluar dari paru-paruku. Komentar Kaskus itu bergem
nyatu dengan bunyi klik
ukan
pernah
suam
lkannya. Sebuah notifikasi baru dari Kaskus. Aku man langsung da
akan itu suami Anda, dengarkanlah. Dan jika memang benar, jangan konfrontasi
n oleh ketenangan sedingin es. Air mata yang ta
di lantai atas, disambut oleh ayahnya yang penipu dan manipula
kini mantap. Aku kembali ke aplikas
padaku
GOOGLE PLAY