img Rumit  /  Bab 1 Hadiah Ulang Tahun | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Rumit

Rumit

Penulis: Nirania
img img img

Bab 1 Hadiah Ulang Tahun

Jumlah Kata:1226    |    Dirilis Pada: 12/12/2021

apa. Sudah setahun Papa mengurus proyek di Kalimantan. Semalam Papa menelepon akan pulang pagi h

terlintas dalam pikiranku. Mungkin Papa batal datang. Atau, pesawat ya

duduk di depan TV menyaksikan drama India di salah satu TV swasta. Sepe

ke kamar dan tidur. Mungkin Papa

batal datang gara-gara ditahan

nya. Padahal aku hanya bercanda. Mama memang tida

naik ke lantai dua. Kubuka pintu kamar dan segera menghempaskan tubuh di atas tempat t

u-lagu ceria menjadi pilihanku untuk mengusir kegalauan memikirka

membuka mata dan menemukan Papa sedang tersenyum hangat. Kulepaskan earphone dan

ya Papa setelah aku melepas

r Papa bata

Papa memencet hidungku. "Turun, yuk! A

berkebalikan. Badanku kurus dibilang gemuk. Rambutku lurus d

aki-laki yang berdiri membelakangi kami. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam s

pelan. Dia menoleh. "In

ai

k Tuhan di depan ini teramat memesona. Mata cokelat terangnya mengingatkan aku pada seseorang, tapi tidak tahu siapa. Aku juga tidak peduli. Hidungnya terlalu mancung untuk ukuran orang Indo

merupakan hadiah ulang tahun, mungkin Papa sudah gila. Papa tidak mungkin menjodohkan aku dengan laki-laki ini. Lal

t duduk di sofa lain yang berhadapan dengan kami. Senyuman tak lagi menghiasi bibirnya. Ak

lak

meja. Ini kebiasaan Mama, tidak pernah mengizinkan Bi Ina mem

-laki itu. Lalu, Papa mengusap punggung tanganku.

tuju jika Tio tinggal

aku bisa melihatnya tiap hari. Aku menggigit bagian bawah.

ika kalian setuju.

api ... "Arrght!!!" Aku mengus

tanya Mama tanpa peduli padaku

eknya selalu baik pada Papa. Kalau Mama tidak setuju, izinkan dia me

tidak bersama kami di sini." Mama memberi ala

i ke Kalimantan. Proyek

rteriak gembira. Mama kembali mencubitk

g paling indah. Jangan melarang Sassy berb

pa melepas pelukanku dan mengambil sesu

selama ini papa selalu melarangku belajar menyetir. Katanya tidak akan mengizinkan aku menyetir

ri. Inilah fungsi Tio di sini. Dia akan

ta

ingaku. Apa yang salah dengan pertanyaanku? Kalau dia yang me

seperti anak sendiri. I

n, kan? Aku melihat ke arah laki-laki i

Kalau pun mama tidak setuju malam ini, aku akan merayunya nanti. Apa pun caranya, Mama

ku. Di depan Papa aku pasti menganggapnya sebagai kakak, tapi bersama teman-teman akan

samping kamarmu. Lalu, kalian bersiap

diam. Apa dia pendiam, ya? Okelah, aku yang akan agresif kalau dia hanya diam. Tiba di depan kamar, aku membuka pintunya dan

iam dan pemalu. Nyatanya, dia berani menarikku. Sepertinya aku telah tertipu oleh pesonanya. Lihatlah sekarang

Aku tak sanggup berkata-kata dengan jarak wajah sedekat ini. Napasnya terdeng

i luar kemungkinan yang aku pikirkan. Dia terny

a kamu juga." Sekali lagi

ahku. Aku meremang. "Kita

pintu. Oke, aku cabut semua perkataan tadi. Dia memang tampan, tapi kelakuannya munafik. Bagaimana mungkin dia begitu pendiam di hadapan Papa, lalu beru

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY