lia

au sudah delapan tahun tidak memegang ijazahmu. Apa kau pikir kau bisa bersaing dengan lulusan baru y

a. Gaun itu dikenali sekilas. Itu adalah gaun yang Rayan beli untuk kekasih lamanya, yang meninggal bertahun-tahun lalu. Gaun yang pernah saya sentuh se

kekaguman yang jelas. Senyum tipis terukir

ah gaun yang sangat indah. Bisakah aku men

bisa menyimpan apa pun yang kau suka di rumah ini. Sem

t satu alisnya. "Bagaimana menurutmu,

yum tipis. "Sangat cocok. Ka

engharapkan reaksi lain, sebuah tanda kecemburuan. Namun, ia t

agi. Hanya tiga hari lagi. Saya mulai mengemasi beberapa barang yang saya miliki. Tidak banyak

a berdering

mpusnya," perintahnya, suaran

?" tanya saya, sedikit ke

a menajam. "Kau tidak pernah menolak untuk

g pertengkaran. Saya hanya ingin tiga hari ini ber

normal. "Eliza ada ujian penting ha

etika saya keluar dari kamar, Rayan dan Eliza s

mendesak. "Eliza harus

arah saya. "Terima kasih,

. Eliza membalasnya dengan ciuman di bibir. Sebuah pemandangan ya

"Apakah Rayan pernah menciummu seperti itu, A

hanya menyalakan mesin m

angat membosankan, Amalia. Tidak heran Rayan tidak tertari

angan minat setelah beberapa saat. Ia

anan hilang kendali, melaju zig-zag dan langsung mengarah ke jalur

sap mengepul. Benturan keras terdengar, logam beradu logam. Meskipun saya berhasil menghindar d

kit yang tajam di kaki kiri saya. Kaca depan mob

mengeluh dari

an di lengannya. Saya tahu guncangan itu pasti membuatnya terkejut, tetapi ia ta

dari kejauhan. Petugas medis dan poli

medis dengan prihatin setelah memeriksa saya. "

, sudah duduk di bangku belakang ambul

cepat. Rayan keluar dari mobil, wajahnya panik. Ia l

?" tanyanya, suaranya penuh kekhaw

kit, Rayan,"

sopirnya untuk segera membawa Eliza ke rumah sa

a berbalik untuk memastikan Eliza sudah dibawa pergi. Ia tidak melihat ke arah saya. T

rasa sakit itu tidak seberapa dibandingkan dengan rasa sakit yang mencengkeram hati saya. Saya sudah tahu

u saya masuk ke ambulans

encintai tunangannya," kata salah

i," jawab perawat lainnya. "Bayangkan betapa bahagia

reka sanjung itu telah melewati saya, istrinya yang sedang terluka parah, tanpa mel