img Obat Posesif Untuk Ratu Es  /  Bab 3 | 30.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3

Jumlah Kata:952    |    Dirilis Pada: Hari ini14:30

Soegiha

anya bisa bersandar pada Dhimas, tangannya masih memegang bahuku dengan kuat. Aku merasa seperti boneka ka

eberadaanku. Aku menginginkannya. Aku menginginkan Dhimas. Aku menginginkan kelegaan yang hanya bisa dia berikan

ranya lagi, rendah dan t

s. Tidak ada kata yang bisa keluar dari bibirku. Lidahku terasa k

u, memproses setiap detail kecil: tubuhku yang gemetar, napasku yang terengah-engah, mata

n mudah tertipu dengan alasan "masuk angin" a

ngambil keputusan penting. Ketika dia membukanya lagi, tatapannya berubah. Ada s

h lembut, tapi tetap mengandung otoritas

u tersandung, tapi dia menopangku dengan kuat. Tubuhku menempel padanya, dan sensasi itu meledak lagi.

Gairah itu berteriak lebih keras lagi. Aku merasakan orgasme lain datang, tanpa peri

ingin mencakar dinding, merobek pakaianku sendiri. R

bawahku, seolah menopangku agar tidak jatuh. Tangannya yang lain kini menekan pinggangku, memastikan tubu

memelukku, menekan tubuhku yang gemetar ke tubuhnya. Aku bisa merasakan det

uaranya kini lebih dalam,

kat. Aku tidak punya tenaga untuk melawan, atau bahkan untuk berj

enyamping di pangkuannya, wajahku menghadap ke arahnya. Tubuhku yang gemetar kini bersandar se

Aku tahu. Aku tahu apa yang sedang terjadi padaku. Dan dia tahu juga. Aku bisa mel

nya sangat rendah sekaran

pala, air mata kembali mengalir

kali ini terdengar lebi

kembali. Kali ini, lebih jelas. Desahan. Tawa g

sensitifnya aku terhadap suara-suara itu. Dan sekarang, aku berada di pangk

mpat datang, dan kali ini, aku tidak bisa menahan erangan yang lebih keras. Kepal

gungku, menarikku lebih dekat padanya. Tangannya yang lai

ah dan mendominasi. "Jangan ber

begitu maskulin dan memabukkan. Itu adalah campuran keringat, aftershave,

h. Tapi tubuhku yang lemas tidak punya kekuatan. Aku seperti terperangkap

alam, sentuhan-sentuhan yang lebih berani. Itu semua seperti racun

sentuhan Dhimas, oleh aroma tubuhnya. Ini adalah siksaan yang mengerikan, puncak dari PGAD-ku. Tubuhk

asti merasakannya. Aku tahu betapa memalukannya ini. Tapi aku tidak bisa menghentikan

yang berhasil kutahan sebagian besar. Aku berharap dinding kayu tipis ini cukup untuk menutupi

utku dengan gerakan menenangkan, tapi di saat yang sama, san

ya, napasnya hangat di t

ebuah deklarasi. Sebuah deklarasi bahwa dia kini memegang kendali. Atas d

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY