img Karma Manis untuk Tuan yang Sombong  /  Bab 4 datang menjemputnya | 19.05%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 datang menjemputnya

Jumlah Kata:1239    |    Dirilis Pada: 21/12/2025

dap suara itu, hanya ada keheningan yang mencekam. Kinanti duduk menyamping, menempelkan keningnya di kaca jendela, menatap lampu-la

gannya saat terjebak macet, seolah sedang melampiaskan amarah yang nggak bisa dia suarakan. Dia nggak melirik K

ok mobil saya lagi," ucap Arjuna tanpa menoleh. Sua

pelan, meskipun Arjuna ng

anggil nama saja, atau jangan panggil sama sekali kalau nggak penting. Saya

kuat-kuat. "Terus... saya harus

Kamu cukup tutup mulut dan turuti semua yang saya s

ebat saat melihat bangunan megah itu kembali. Sebulan lalu dia lari dari sini dengan

uar tanpa menunggu Kinanti. Dia berjalan cepat masuk ke rumah, menin

ang. Saat melihat Kinanti masuk di belakang Arjuna dengan daster yang kotor

ik dalam kondisi begini?" tanya Tuan A

. "Dia hamil," ucapnya singkat, seolah baru

a Nyonya Adiwangsa mulai terisak. Kinanti hanya bisa menunduk, memandangi ujung kakinya ya

a. "Terus apa rencana kamu? Kamu nggak

di sini sampai bayi itu lahir," Arjuna menjelaskan rencananya dengan nada bicara seperti sedang membahas transaksi bi

nya berkaca-kaca. "Tapi

mu layak disebut ibu setelah menjebak ayahnya? Kamu itu cuma tempat titipan. Begitu tugas kamu se

lagi mengandung cucu Mama. Kinanti, kamu naik ke atas. Be

an dengan beberapa pelayan yang dulu sempat menjadi temannya mengobrol. Tapi sekarang, merek

hari esok, di mana dia akan mengucapkan janji suci di depan Tuhan dengan pria yang sangat membencinya. Harusnya p

nghilangkan rasa dingin di hatinya. Saat dia mengusap perutnya, dia berbisik pelan. "Maafin Ibu ya, Nak

berada di ujung lorong. Suara barang pecah dan teriakan frustrasi pria itu terdengar j

tengah dengan beberapa saksi dari orang kepercayaan Tuan Adiwangsa. Kinanti dipaksa memakai kebaya putih sederhana milik Nyon

ya digulung asal-asalan. Dia nggak menatap Kin

istri sah Arjuna Adiwangsa. Saat diminta mencium tangan suaminya, Kinanti ragu. Dia mengulurkan tangannya yang

ai, Arjuna langsung berdiri. Dia merogoh saku celan

ata Arjuna sambil melempar amplop itu ke

n gemetar. Di dalamnya ada draf perjanj

telah kelahiran. Pihak Kedua dilarang menuntut harta gono-gini dan wajib meninggalkan kediama

i. Jangan buang waktu

nggak boleh lihat anak ini

agiaan saya, sekarang saya ambil apa yang

njian itu, Kinanti membubuhkan tanda tangannya. Dia

. Kamu istri saya di atas kertas, tapi jangan harap bisa tidur di kamar saya. Kamu tetap di kamar baw

ikkan kata-kata yang me

yang kamu kandung itu sebagai berkat. Bagiku,

an yang sunyi. Nyonya Adiwangsa mendekat, mencoba memegang bahu Kinanti, tapi Kina

pergi entah ke mana, mungkin mencari pelarian atau mencoba menghubungi Valerie

napa-napa, atau kamu bakal makin disi

ri. Dia tahu, ini baru hari pertama. Masih ada ratusan hari lagi yang har

ti borgol yang mengikatnya dalam sangkar emas penuh duri. Kinanti menutup matanya, mencoba mencari kekuatan dari tendang

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY