img Karma Manis untuk Tuan yang Sombong  /  Bab 3 daster yang sudah kusam | 14.29%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 daster yang sudah kusam

Jumlah Kata:1553    |    Dirilis Pada: 21/12/2025

n ujung daster yang sudah kusam. Bau sisa sayuran busuk dan amis ikan jadi makanan sehari-harinya sekarang. Dia baru saja selesa

ak kertas putih, pucat banget," tegur Bu Siti sam

ba terlihat kuat. "Nggak apa-a

danmu itu bukan cuma buat kamu sendiri sekarang," b

i yang sudah seperti ibunya sendiri di perantauan ini. Dua garis merah itu benar-benar mengubah cara pandangnya te

menatap layar komputernya dengan tatapan kosong. Di depannya ada tumpukan laporan keuangan

anya Arjuna saat asisten prib

dia di daftar manifes. Tapi ada informasi dari salah satu sopir bus jurusan Jawa Barat. Dia bila

a berderit keras. "Kirim lokasinya

i ada rapat dengan

ni lebih penting,"

ir semua akses komunikasinya. Orang tuanya setiap hari menanyakan keberadaan Kinanti. Dan yang paling parah, Arjuna sering terbangun tengah ma

i dalam hati. Dia membayangkan akan menemukan Kinanti sedang hidup senang dengan uang hasil "menj

anan terlalu sempit dan becek. Sepatu pantofel mahalnya kini kotor terkena lumpur. Dia be

sini," bisik orang-orang,

akang warung dekat tempat cuci piring, dia melihat seorang gadis sedang jongkok. Gadis itu memakai da

Kina

erjalan mendekat dengan lang

ian kamu?" suara Arjuna menggel

ntai semen dengan suara klontang yang nyaring. Dia mendongak, matanya membelalak

na?" suara Kinan

elah bikin kekacauan di rumah saya," sindir Arjuna. D

.. sakit," r

u pikir hidup saya nggak hancur karena ulah kamu?

eluar dari dapur. "Eh, Mas siapa ya

nghina. "Ibu nggak usah ikut campur. Urusa

ak marah lagi," tangis Kinanti pecah. Dia mencoba melepask

semua orang mikir saya cowok brengsek yang buang kamu setelah pake kamu?"

ti merasa sangat malu. Dia diseret seperti binatang. Tenaga

aku dulu," pinta Kinant

balik ke Jakarta sekarang. Kamu harus jelasi

ebat. Perutnya terasa melilit, rasa mual yang tadi dia tahan kini memuncak. Dia melepaskan ta

an rasa jijik sekaligus bingung. "Nggak usah akti

emang kosong. Wajahnya yang semula pucat kini berubah jadi putih pasi, nyaris membi

r

inanti ambruk

epala Kinanti sebelum menghantam tanah. "K

is itu pendek-pendek. Orang-orang mulai mengerumuni mereka, bert

lam mobilnya. Dia tidak peduli lagi jok mobil mewahnya terkena noda dari daster koto

nnya kacau. Dia benci mengakui kalau dia merasa sedikit takut melihat Kinanti pings

ian, seorang dokter

ya?" tanya

aya... suaminya," bohongnya

nutrisi istrinya, Pak. Dia kelelahan fisik dan mental yang luar

una. Dia merasa seperti tersambar petir

um tahu? Istri Bapak sedang hamil. Usianya sekitar enam

up kencang, lebih kencang daripada saat dia hampir kecelakaan tadi. Kata-kata

adar, tapi matanya terlihat sangat kosong menatap langit-langit klinik. Begitu melih

ar, kali ini bukan karena marah,

njawab. Dia hany

anya naik satu oktav. "Jawab a

t menyedihkan. "Mas tanya anak siapa? Setelah apa yang Ma

nya dia yang menyentuh Kinanti malam itu. Skenario yang dia susun di kepalanya-bahwa Kinanti hany

encegah atau apa pun supaya ini terjadi?" tuduh Arj

obat kayak gitu!" teriak Kinanti dengan sisa tenaganya. "Kalau aku mau jebak Mas, kenapa aku harus lari?

benar. Kalau memang tujuannya harta, Kinanti tidak

an. Hidupnya benar-benar sudah berakhir. Rencananya dengan Valerie, kariernya,

di bubur," gum

n yang baru. "Oke. Kamu menang. Kita balik ke Jakarta sekarang juga. Kita bak

nggak minta dinikahi, Mas. Bi

atkan wajahnya ke Kinanti, memberikan ancaman yang akan mengubah hidup Kinanti selamanya. "Begitu anak itu lahir, kamu harus

membuangnya seperti sampah. Tapi dalam kondisinya yang lemah dan tidak punya siapa-siapa, Kinanti hanya bisa mengangguk pelan s

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY