itas In

. 08.

n sebelum

••

Dia tidak suka, kalian bisa s

selalu bersama dengan bodyguard sebagai penghalang bagi yang terkadang sekedar menyentuh halus tubuh Garra saja. Ada satu lagi, dan ini paling p

emar fanatik yang selalu memuja. "Tidak mudah bagi ka

n menggila, mereka menganggap gaya bicara Garra, menambah k

Senyum smirk terpampang nyata dari sudut bibir pria berperawakan tegap, membuat para gadis yang melihat berteriak histeri

mengetahui, bila Quen dan Garra bagaikan pertemuan dua air laut yang ber

n Quen meski sama-sama popu

pria dengan tinggi

enal. Seorang pria berperawakan ideal yang sekarang telah berdiri di hadapan

balas Que

a diketahui, Eder ikut memperhatik

otes Quen. Ia kembali melihat Garra yang tela

esuatu untukmu." Eder ter

n pandangan, me

tanya Quen yang

h tangan

Eder. Ia menuruti saja apa kata kekasih,

nya mempermudah kejutan pagi ini. Ia segera merogoh saku celana a

." Eder membuka ko

g berada di dalam kotak biru. Matanya berbinar, mem

sekali!" Quen

gkan?" Eder me

, sebagai isyarat men

l gadis dengan wajah oval. Senyum mengembang sempurna, setelah ia mengarahkan jari manis

Ini sangat indah,

ang bernilai ratusan juta itu, tapi bagi Eder, bukanlah sesuatu hal yang sulit untuk didapatka

*

hati dan berusaha mengikhlaskan Eder untuk Quen. Tak sedikit juga, para kaum adam merasa kecewa,

heboh oleh kabar yang belum tentu benar atau tidak. Sikap Garra yang merasa masa bodoh, mendadak kesal dengan pasangan penyebar ru

nganggap Garra tidak lebih cakap dalam hal meluluhkan hati wanita. Padahal ia mempunyai lebih banyak penggemar wanita dari pada Eder

tempat perkumpulan orang-orang yang merasa kelaparan. Di mana lagi, ka

nerima omongan-omongan orang ten

," bisik Garra pelan, pada N

sedang minum air putih di dalam botol, tiba-tiba saja tersedak, membasahi s

"Siapa yang mau nikah?! Si

erhatian. Suara Nicole yang terkesan kaget, mampu menarik

a yang tertuju pada mereka. Cukup menatap tajam pada masing-masing pandangan orang, it

ap lurus pada meja yang berisikan Quen, Hannele, termasuk Eder. Kekasih yang juga tidak pernah jauh dari Quen, seisi

n. Maka akan aku buktikan, agar kalian bisa m

kiran. Ia yakin, kali ini Quen tidak akan bisa

*

ucu sekali, kan, mereka suka sekali menyebar sesuatu yang hanya dilihat oleh mata, tanpa harus mencari

?" Quen menatap Eder. Tatapan yang selalu sam

menatap ke arah Quen. Sebuah tatapa

n sebagai manusia biasa,

, bahwa yang kasat mata mau pun tidak kasat mata sudah b

ah kata pun yang keluar. Pria itu yakin, Quen dapat memahami ma

k salib, seolah memang sulit untuk mendaki ber

*