img PELUKAN UNTUK LANIA  /  Bab 8 BAB 08 | 14.81%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 BAB 08

Jumlah Kata:1349    |    Dirilis Pada: 20/12/2021

atasannya itu adalah mengangguk hormat juga sopan bahkan tak segan-segan membuatkan minuman untuk sang tamu yang saat ini berada di dalam

u yang akan me

likkan nama bangunan yang sudah membantu

keluar, membuat Amara kembali berkutat pada buku bacaan

ntar dulu ya. kamu bisa kedai sendir

a, K

makan siang, mungkin saja Engkoh Li

-apa langsung tele

p, K

buka kotak bekalnya. Tempe goreng dan sayur asam menjadi menunya

saya satu bo

menelan bulat-bulat nasi yang ada di mulutn

membuat lama karena ia sudah melihat gelagat buru-buru dari konsumennya ini

saja si

kejut di posisinya. Aroma elegan juga meninggalkan kesan di hidung Ama

il uang kembalian, Amara keluar dari bilik dan memandang jalan raya. Namun

*

Menekan tombol di bagian sisi mob

an setiap jam. Tapi memang Angkasa saja yang terlalu bebal dan memilih untuk mengistirahatkan otaknya sejenak. Alhasil tepat pu

awal. Tapi ada satu benda yang hilang dari sana, bolpoin. Selama ia menjabat

a akhirnya melihat kanan kiri guna ada

tanpa mematikan mesin mobil, dengan ce

saja

minal harga bolpoin tersebut yang pasti uang yang ia berikan sepertinya sudah lebih dari cuku

bercucuran keringat. Jantungnya berdegup kencang baru kali ini melalaikan tugasnya d

suk ke ruangan eksklusif tanpa bertanya terlebih dulu.

ormat dan menjabat

nda menunggu,” ucap An

nah membuat saya bosan.” Senyum yang tersungging di wajah pria itu membuat Angkasa menghela

ma meminta maaf

ngguk dan mempersil

ereka pesan ak

hu kamu lapar karena bergegas kemari.” Celoteh ya

makanan yang lain?” tanya

n teh hang

erada di samping Angkasa l

a?” tanya Baskoro sambil memot

k, P

a kamu, kenapa tidak beker

. Ia mencoba semua dari awal dan itu bukan belajar dari perusahaan keluarga. Toh, perusahaan ayahnya berbeda dari fa

ayahnya benar-benar memb

s saja, Om.” Penjelasan itu

g perlu kita perbanyak, buk

Pak.” Sasha t

iken dan Senja? Senja masuk s

emu teman baru. Sering juga teman-temannya dibawa ke rumah dan mereka main bersama.” Baskor

sa sama Riksa main

tu Om selalu terbu

o, Angkasa sudah lama mengenal pria paruh baya ini. Baskoro dan Ayahnya

rdua menjadi selalu berinteraksi dan berakhir akrab. Tanpa diduga Baskoro juga klien di perusahaan Venus, d

t yang sudah mulai membumbung tinggi, Pak Angkasa

*

sebentar lagi murid akan berdesakan keluar. Cakra yang duduk dibangku kelas empat

ah terbuka. Mendengar bunyi bel yang ditekan t

” panggil

aimana se

mbuat perempuan itu mengelus kep

diknya si

awab Cakra spo

lihat gelagat a

k yang tidak jauh dari pandangannya. Gerob

in telur

Amara menggandeng tan

ah pesa

beli du

,” kata p

ayani membuat Cakra semakin se

gi dong telurny

anteng bisulan.” Meskipun berbicara seperti itu tetap sa

g tidak laku dong.” Polos sekali memang jawaban Cakra ini membuat Amara

nya. Sudah nih jangan lupa ba

pa, B

ra memberikan uang dan kem

kasih,

ma, Neng

ih,” rajuk Cakra saat sud

bagai

an sebutan Neng Geulis,

k berarti Kakak cantik dong,”

api kan abang tadi tidak kenal Kakak.

u lagi jemput kamu. Hayo ...,” goda Amara

engan jalan cepat Cakra meninggalkan

melindunginya dari kejamnya dunia saat dirinya sudah tak kuat lagi bertahan? Sanggupkah Cakra

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY