img PELUKAN UNTUK LANIA  /  Bab 7 BAB 07 | 12.96%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 BAB 07

Jumlah Kata:1158    |    Dirilis Pada: 20/12/2021

mah saja. Ia tak ingin bertemu kembali dengan teman-temann

h sebentar lagi akan terlaksana. Guntur berjalan lunglai, menga

ang di belakangnya, membuat

ria yang memasuki umur enam puluh tahunan

itu lembut sambil memperliha

melihat pakaiannya yang sela

, Pak

kalau b

ukan lagi guru yang sempat men

nggu hafalanmu surah

asjid terdekat sekitar seratus meter dari rumah Guntur dan Amara serta sekelompok teman-te

ran dengan baik. Ia masih bisa mengenang saat mencoba menghafal s

ungi Masjid lagi dan menghafal seperti sebelum-sebelumnya. Apalagi kalau bukan kare

p Kyai Amir yang masih melihat

urahnya?” Tanpa angguka

ya, tidak apa-apa minggu depan kamu men

tur memulai. Tapi hanya

i biasanya kamu seperti in

k Kyai itu dengan mata ya

...,” gant

enapa,

mbuat kitab suci di depannya dibiarkan saja tanpa ditutup. Pak Amir yang mendengar itu lang

ri sang pencipta dan berdekatan dengan barang haram juga teman yang sama dengannya. Ia pun tak lulus sekolah menengah atas dan lebih memilih menj

intu yang sebenarnya sudah

eriaknya memanggil p

melihat Guntur yang

ngin mendengarkan kakaknya

bahkan ia juga sedang mengambil air w

a yang matanya masih sa

ur merebahkan tubuhnya di

angsung ambil wudhu dan sholat ya.” Men

*

mengenakkan. Sebenarnya juga karena cahaya matahari yang menyilaukan membuat

ukah ia t

melihat ruangan yang tertutup di se

tur memperhatikan bagaimana cara wanita paruh baya itu berdiri dan berjalan dengan ters

ibunya sedang ada di luar kamar i

ditiduri. Guntur tak bergerak, ia masih mem

u—

Memotong perkataan ibunya yan

tku dengan tatapan rindu tapi marah.” Dinar yang diam saja, ia

kenapa?” ucapnya lirih menyan

rena sudah memisahkan aku

ersedu apalagi mendeng

nya pada kita hingga bekerja di luar kota tapi dibalas dengan pengkhianatan yan

a—

ika saja Ibu menggugurkan kandungan itu mungkin saja Ayah akan kembali la

anya lagi bahkan ruh sudah ditiupkan di kandungannya saat itu. Tak sampai hati ia melakukan hal keji it

osa besar, Pezin

inya, bukankah ia juga korban di sini tapi mengapa seolah sem

ertimu,” jelas Guntur akhirnya

*

pi membolak-balik lembar buku. Hari ini

ara tersenyum sambil memberi

ang masih berseragam merah putih dengan

ar

, Ko

ekerjaan di tempat lain, ha?” Eks

udnya

usnya bisa cari kerja yang le

. Tapi masih belum dapat

lan di sana. Besok bawa lamaran kerja kamu dan kasih sama owe.” Mengejutkan memang saa

ewa dari pria itu, yang sudah sanga

mu untuk mencari tempat kerja lebih ba

kata-kata atasanny

osan di sini. Owe dan istri mau berlibur ke Amerika sekalian in

e Indonesia, Koh?” Yelu anak pertama Engkoh Li

sana ketemu setiap hari sama patung Liberty

nar dapat kerja yang enak.” Terharu dengan perkataan Engkoh Lim

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY