img Pesona Suami Kedua  /  Bab 3 3. Dilema | 7.32%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 3. Dilema

Jumlah Kata:1971    |    Dirilis Pada: 27/12/2021

gan dan kepala diperban. Khanza duduk di dekat Keenan

n megangin waja

aau

s. "Eh, maaf. Saki

bil geleng-geleng ke

kan obat dan segela

ar cepat sembuh. Mas sih na

nyum. "Siap,

erhatikan Keenan d

eenan. Keenan jadi terharu dan memandang Khan

nita yang sangat baik. Saya tidak tega

buru malingkan wajah, diam-diam menyeka ai

*

menanyainya, tapi Keenan cuma tersenyum dan bercanda ringan dengan merek

ndatangi

eadaan ka

lah udah ag

da yang ingin aku bicarain sama kamu, Ke

dak gugup. Roman

man, apa gak sebaiknya kita batalin aja ren

au ingkar janji. Kamu masih

ngkan wajah Khanza yang cantik dan perhati

uma bingung gimana kala

bisa rujuk kembali. Hanya kamu satu-satunya yang bisa bantu biar kam

an lalu pergi ninggalin Keenan yang kelihatan bingun

*

duk di salah satu meja. Keduanya tampak galau. Ada dua minuman

rubah? Mas Keenan nggak sayang

gitu,

na pertunanga

perkataan Mila. "Ka

gak nyangka Mas setega ini khianatin Mila. Mas jahat!" Mila bangkit

dulu penjela

as Keenan sebenarnya bertunangan sama dok

gak ngerti, Mila. Saya la

. Tepat saat itu sebuah mobil mewah berhenti

Mas. Seseorang ud

h pandangan Mila, ngelihat mobil m

mobil. Sementara Keenan memandangi galau kepergian M

*

rempuan yang lagi cemberut di korido

Kalau rajin minum obat p

mau menangis. "Tapi Mira

lu membelai kepalanya. "Ah, enggak, kok, sa

senang. "Beneran M

enangan dan masuk ke dalam ruangan. Keenan datangin Khanza s

nan udah lama

seorang dokter cantik lagi nenangin pasiennya." K

Keenan. Sementara Roman dari jauh diam-diam p

aling membalas seny

*

mbil senyam-senyum mengingat K

icara sendiri. Tiba-tiba datang mobil Roman menyalip jalannya. Keenan

ra sama Khanza seperti itu? K

an tersenyum, tampak mantap s

sin rencana kamu. Khanza adalah wanita yang

eramnya dan langsung meninju waja

amu. Jangan lupa kalau kamu udah nerima uan

megangin wajahnya yang biram. Memandang

in Khanza, karena saya juga punya adik perempua

k omon

h baju Keenan dan memepetkannya di tembok. Keenan diam tak mau membalas dengan

*

mengendarai mobil dengan ekspresi penuh kemarahan. Berulang kali memukul dasbor

si. "Aaaargh! Pembo

erapa kali banting setir menghindari kend

an. Roman lirik preman gak senang dan membunyikan klakson, tapi preman tidak peduli dan menyali

apaan lu? Car

tikan Roman dari atas ke bawah. Saling

k nih, Bray,"

," sahut preman

mengelak. Tapi preman yang lain memiting Roman dari belakang. Roman berusaha melepas

ooo

Sementara para preman tertawa dan mengambil d

. "Kita habisin aja nih

dari Roman. Para preman kaget lihat seorang pria paruh baya di depan mereka p

pi gua! Zainuddin, jawar

nuddin, tapi dengan tangkas Zainudd

an hingga babak belur. Perlahan-lahan p

*

ang tamu sambil nonton tivi. Tak lama Keen

kum." Keenan

melihat Keenan dan

" sahut Ida dan

Keenan. Ida mau pegang wajah Keenan, ta

kamu kenapa,

pa-apa, Bu. Tadi Keenan ngg

yak dipukulin gitu?

jatuh. Ya udah Keenan masuk dulu ya ke kamar." Keenan b

*

akan seragam dokternya sambil megangin pipinya kesakitan. Hani masuk

ebenarnya Mas Keenan kenapa? Nggak mungkin Mas Ke

k foto Khanza. Keenan melirik ke luar dari arah pintu ce

hubungannya dengan Khanza dan uang pinjam

ap, jadi gugup tid

Keenan jangan simpan semuanya sendiri. Jika ini ada hubu

ir dan menimbang-nimbang sesua

Mas untuk mendekati dan menikahi Khanza agar Pak Roman bisa ruju

kan main. Lan

di Mbak Khanza itu man

enganggu

alah? Pernikahan seperti itu haram hukumnya

semua, Han. Makanya tadi Mas bilang ke Pak Roman untuk ba

wati ini semua. Dan yang terpenting sekarang Ibu gak boleh sampai tahu tentang i

ndangin Hani bingung. Hani sendiri jadi g

ang? Bapak ma

alau dia udah bertaubat, nggak mabuk-mabukan lagi

uram. Hani menepuk bahu

ma Mila. Kasihan banget Mila

hu. Mas udah jahat banget sama Mil

*

siuman. Roman bingung mandang sekelilingnya dan meringis kesakitan megangin

bergerak dulu. Luka di perut Ba

a apa yang terj

an di jalan dan dapat luka tusukan di perut. Untung saja s

ngnya terbayang kembali. Tak lama Zainuddin masuk ke dalam ruangan, ter

k telah menyelamatkan nyawa saya. Kalau tidak a

uddin penuh syukur. Zainu

da Allah yang telah meli

. Kondisinya masih lemah dan hany

uk Roman langkahnya tertahan di pintu b

din penuh kebencian. "K

ngannya. Buah-buahan jatuh berserakan di lantai. S

nuddin kaget

angsung pergi. Zainuddin c

buru-buru dengan wajah emosi. Keen

u ke man

k. Dan satu hal lagi yang perlu Bapak ing

irmatanya berlinang sam

udah banyak nyakitin keluarga kita. Tapi Bapak sudah

m. "Alhamdulillah kalau menurut Bapak, Bapak udah berubah. Ta

ninggalkan Zainuddi

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY