img Pesona Suami Kedua  /  Bab 6 6. Malam Pertama (First Time) | 14.63%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 6. Malam Pertama (First Time)

Jumlah Kata:1043    |    Dirilis Pada: 27/12/2021

kulkas. Dari Khanza. Dia ada panggilan operasi. Keenan jadi tersadar suatu hal. Khanza masih sibu

a dan hanya berdiam diri di rumah. Tidak. Keenan harus tetap menjaga marwah sebagai laki-laki, terlebih saat ini dia

ofa. Sekitar satu jam kemudian, Keenan terbangun mendengar

Khanza tersenyum dan memegang tangan Keenan. Hal itu malah membuat Keenan sem

? Kok melengos gi

eristighfar seketika ingat

n kerudung. "Maaf, ya, Khanza. Aku cuma lagi suntuk aja.

etul apa yang sedang Keenan p

i aku? Aku ini cuma laki-laki miskin. Sedangkan kamu seoramg d

membuatnya jatuh cinta pada Keenan. Lelaki itu memang

kamu karena akhlak kamu, Mas. Kalau harta itu bisa dicari. Lagi pula, ha

ik Khanza dengan baik. Namun, masih ada onak yang mengganj

oa, Mas. Ya udah yuk makan. Aku udah masakin cumi asem manis buat Mas. Ibuk bilang Mas paling senen

g. Sebentar lagi ya mak

buat jantung Khanza berdebar-debar. Pandangan Khanza beralih ke kemeja putih Keenan yang terbuka dua kancingnya. Pasti tadi Keenan tid

kan wajahnya ke wajah Keenan. "Mas...." bisik

alu. Hal itu membuat Khanza terkikik geli. "Mas belum

a polesan make up. Wajah Khanza merona seperti mawar yang bersiap dipetik. Bibir ranum merahnya sedikit terbuka menunggu res

dari duduknya. Keenan menuruti langkah Khanza yang

nya. Keenan merasa jantungnya berdetak semakin kencang. Buru-buru ia mengunci pintu kamar, hingga tidak sengaja kakinya tersandun

eka. Khususnya bagi Keenan. Hanya Khanza, satu-sat

anza di masa lalunya. Huh! Tiba-tiba saja sosok Roman berkelebat. Sungguh tidak

ri melamun di dekat pintu. Khanza lalu bangkit berdiri dan mendekat

n menyentuh wajah Khanza lembut dan langsung kagum dengan mulusnya kulit wajah

entuh ubun-ubun Khanza dan mengucapkan doa lalu perlahan mencium bibir Khanza, mengisi ruang kosong yang diberi

ambut Keenan, semakin menekan Keenan agar menciumnya lebih dalam. Keenan mulai m

detik, di hadapannya ia melihat kulit bening mulus Khanza. Keenan mengecup bahu lengan Khanza

apa saat. Khanza sangat cantik. Mulus, bersih, lembut, dan tubuhnya p

uhnya. Dengan tatapan sayu ia menatap Keenan. Menunggu s

nyingkap pakaiannya. Terlihat tubuh Keenan yang begitu kokoh dan a

enggeliat. Desahan demi desahan keluar dari bibir Khanza, tak sanggup ia tahan. Bahkan beberapa kali ia berteriak kenikmatan dan memukul-mukul pelan bahu Keenan. Ternyata bukan hanya sangat tampan, Keenan juga begitu kokoh perkasa. Bobot tubuh Keenan terasa begitu berat, membuat Kh

sam

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY