img TERIMA KASIH TELAH MENCINTAIKU  /  Bab 6 Enam | 8.45%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Enam

Jumlah Kata:1085    |    Dirilis Pada: 31/12/2021

Jadi Suami Ternyata Se

IH_TELAH_ME

at Me

u memintanya bangun dari jam empat pagi untuk beres-beres rumah dan me

gambil pakaian yang dibelinya sendiri kemarin di pasar. Sukma minta di anter Bi Esih

epuluhan keluarga Pak Bagas akan datang, ya?” Tas ke

n dulu?” Ab

menghampiri Abah dan Ambu. Diciumnya tangan m

karang dia tinggal. Beruntung dulu almarhum ayahnya bekerja di toko sembako milik Abah. Jadinya ketika semua kenaasan terjadi, Abah peduli dengan keluarganya. Kat

t Ambu di meja makan. Senyumnya sumringah dan lebar. Dia

muka, sikat gigi … baru sarapan!” ucap

bawel! Beris

ma kembali. Abah menatap lagi, belum mengelua

i udah cuci muka sama gosok gigi. Hari ini ada janjia

nuturan putri semata wayangnya. Dia menat

kan jadi besanan sama Pak Camat! S

anapun lelaki yang separuh rambutnya sudah beruban i

ya mungkin masih mencintai Ahsan. Dia kan sudah baik sama kamu, mau gantiin kamu nikah

ah itu aku atau Sukma, sih? Apa-apa mikirin S

ja. Ambu setuju kalau kamu sama Ahsan. Duh udah gak sabar punya

, setiap hari urusan mencuci dan menyetrika itu tanggung jawab Sukma. Begitupun dengan meja makan yang mas

erbuka seperti yang Ambu belikan. Sukma hanya memakai terusan panjang dengan outer. Roknya menjuntai hingga

ekat dan lebat. Ada beberapa helai mempermanis bagian wajahnya. Make up

diamannya. Beruntung salonnya sudah langganan. Jadi awal pagi sudah jan

Abah. Ketika sebuah sepeda motor berbelok d

E

u. Lelaki yang selama ini dihin

engan mantan yang masih mengisi hatinya itu. Teringat belum membayar tukang ojek. Sukma

sih,

sama,

ukma. Sedangkan Sukma menunduk, lalu m

kma

akang. Hati Sukma berdentum-dentum kencang. Seluruh perasaan berc

yang sudah berada di sampingnya. Tanganny

a yang perlu kita bicarakan lagi!” ucap Sukma sambil memalingkan wajah.

, bersedia menikah denganku?” Ahsan tet

ika dari sudut netra dia menatap Sisil berlengga

gan orang lain, jadi lupakan aku!” lirih Sukma seraya mena

eolah tak peduli ada dua netra Sis

mua jika bersama. Tolong, jujur pada hatimu

as pada diri sendiri dan keputusan yang sudah diambilnya. Sisil berdi

idup susah. Di kota aku akan hidup berkecukupan. Jadi lupakan aku.

kan Sukma yang aku kenal,

h masuk ke halaman rumah Abah. Semua netr

n pada ketiga orang yang tengah mematung kaku. Supir bergegas mengambilkan kursi roda dari bagasi. Lalu menyiapkannya, setel

itu. Wajah bersih dengan rahang tegas membingkai wajah dengan ekspresi datar itu. Hidung bangir dan bibir merahnya membuat Sisil menelan Sali

img

Konten

img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY