Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
PRIA BERKEKUATAN MONSTER DI DALAM DINDING YANG TIDAK AKAN MUDAH DI HANCURKAN

PRIA BERKEKUATAN MONSTER DI DALAM DINDING YANG TIDAK AKAN MUDAH DI HANCURKAN

Penulis: Tadi hujan
img img img

Bab 1 1 Mimpi Buruk

Jumlah Kata:1036    |    Dirilis Pada: 23/02/2022

embekukan semua yang disentuhnya. Hingga orang-orang di kota tersebut tunggang-langgang tampak ketakutan. Dia mengamuk

terus menerus bergema di kepalany

orang yang sedang berlarian se

in bersahutan. Kini dia mencoba menutup telinga, t

di sunyi. Lelaki berambut hitam itu melepaskan tangan dari telinga,

ang Tidur

gera terduduk di sisi tempat tidur saat dia menatap gadis di dep

geser kursi, duduk tepat di hadapan. “Syukurlah kamu tidak mati, kamu

kanya, raut mukanya tampak terguncang. Kini dia semakin tegang hingga tak berger

ihatnya.” Gad

ang mulai terasa sakit. “Aaaaahhhhhh!” Sekarang dia berteriak kencang, sambil memegang erat kepala. Sekelebat dalam p

meja di samping, kemudian meraih kapsul plastik. Sesegera

lat obat tersebut tanpa air. Kini kepalanya m

hitam dengan gaya diikat satu ke belakang serta berwajah can

epannya sambil mengernyitkan dahi seakan berta

g bertanggung jawab mengobatimu. Panggil saja Maki.” Tangannya terulur

h tangan gadis cantik di hadapannya itu. “Aku Shin. Kamu bisa memanggilku Shin. Terima kasih

dari tempat duduk karena tak mau tampak le

ain. Itu bunyi bangunan roboh berserakan seperti telah diledakkan oleh bom. Suara keras ters

gi membuka pintu dengan kencang. Sesaat k

ki tampak cemas. Kasumi segera

pat melayangkan pertanyaan, tapi Maki dan Kasu

aksud menyusul. Namun, setelah keluar rua

tai bawah, tapi sudah tidak ada siapa-siapa di sana hanya tersisa botol bekas min

rdengar jauh dari tempatnya sekarang. Dengan cepat dia bergegas m

” ucapnya sambil menatap asap-asap hitam mengepul terhalang bangunan-bangunan ber

mbludak. Kepulan itu kini cukup jauh dari tempatnya berdiri.

nyak pohon yang daun-daunnya memunculkan asap hitam. Sekarang benaknya bertanya-tanya

kitar. Terlihat gapura serta pintu gerbang yang menempel pada benteng tinggi besar telah hancur berkeping-keping, seper

dari kepalan tangannya. Sekarang pikirannya tahu semua ledakan itu perbu

empat evakuasi!” Terdengar jelas seb

tangannya masih mengepal sangat kesal. S

ukannya. Ketika akan melangkah, Shin tiba-tiba berhenti karena mendeng

nggil sambil melambaikan tangan, kemudian ber

nghampiri Shin, tapi dia langsung berhenti di sa

dis itu sedang menggenggam tangan sembari mendo

luarkan kata-kata sedikit pun. Maki segera

ngatakan apa-apa. Selama ini dia tak pernah berhadapan dengan situasi seperti itu, apa

evakuasi. Pasti banyak warg

wajahnya. Dengan segera dia berbalik dengan wajah dat

enak yang campur aduk. “Pasti per

melesat meninggalkan

samb

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY