img KERESEK HITAM DALAM FREEZER  /  Bab 3 Memulai penyelidikan | 9.68%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Memulai penyelidikan

Jumlah Kata:1833    |    Dirilis Pada: 15/01/2022

segera pulang ke rumah dengan terburu-buru. Aku harus menyiapkan segala ses

enguburkan bayi itu dengan layak secepatnya. Aku ingin menyelesaikan mas

embunuh bayi tak berdosa itu. Kalaupun Bu Reni pelakunya aku juga tetap tidak ingin melibatkan siapa pun

motifnya melakukan hal tersebut. Aku benar-benar menyayangi kedua orang itu dan tidak ingin permasalahan ini melebar kemana-mana yang akhirnya akan melukai

bungkusi lagi keresek hitam berisi mayat bayi itu dengan keresek merah yang kubeli

era kututup kulkas dan pergi dari dapur. Aku tidak ingin berlama-lama di dapur karena keresek berisi mayat bayi yang membuatku ber

tiku sehari saja. Segera kuhubungi atasanku dan kusampaikan rencanaku untuk cuti besok. Tanpa b

berkali-kali mengirimiku pesan menanyakan tentang rencanaku untuk menyelidiki Bu Re

memberitahukannya nanti setelah semua masalah terpecahkan. Lagi pula Nia juga salah satu daftar pe

. Tengkukku terasa merinding setiap kali aku masuk ke dapur setiap kali hendak minum. Aku baru bisa memejam

ventilasi di kamarku menandakan bahwa aku melewatkan waktu Salat Subuh.

ihkan rumah. Aku mengambil ponselku yang tergeletak di atas kasur. Kuusap layar ponselku, tidak ada pesan apa pun dari Ni

ama sekitar 6 jam tetapi rasanya seperti baru memejamkan mata sebentar saja. Aku sege

lantai. Berbasa-basi sebentar sebelum bert

ari tadi sampainya. Kok aku nggak

engan ramah. Ia terlihat sedikit terkejut saat melihatku keluar dari kamar tadi lalu segera

san saat bekerja. Sifatnya yang keibuan dan penuh perhatian mengingatkanku pada sosok ibuku yang meninggal 4 tahu

a Mas. namun dia selalu menolak permintaanku. Terlalu sungkan dan tidak enak rasa

lu dari kemarin. Mulutku terasa pahit dan tenggorokan rasanya sakit bu

ntuk menyelidikinya. Kuamati Bu Reni yang masih menyapu lantai dengan sigap. Tubuhnya y

sa ke dokter belum?” tanya Bu Re

asa. Obatnya juga sudah kuminum. Ini sudah agak mendingan. Ngil

gitu. Oia, Mbak Nia

pulang. Apakah ia berencana mengambil keresek hitam itu sebelum Nia kembali kesini. Aku harus berbohong

n. Membayangkan Bu Reni pasti akan segera bertindak bila mengetahui Nia akan segera pulang. Ay

erubahan apa pun di wajahnya saat aku menjawabnya

sendirian di rumah dalam kondisi sakit seperti i

u tidak bisa menilai apakah dia se

g?” tanyaku dengan hati-hati un

nyum simpul. Suaranya terdengar tulus saat mengatakannya. Aku jadi meras

atan Bu Reni. Pasti enak dimakan saat kondisi mulut yang pahit seperti ini. Apalagi dengan sepiring na

g. Kesibukannya di kampus dan tugas yang menumpuk membuatku kasihan melihatnya kelelahan harus membagi waktu untuk membersihkan rumah, mencuci pakaian kami dan meng

ri yang mengatur bahan dan takaran bumbu saat memasak. Syukurlah meski

sak kami hanya menugaskan Bu Reni untuk membersihkan rumah dan urusan memasak diambil alih oleh Nia. Sesekali s

iklah, mau dimasakkan sekarang atau nanti? M

lapar belum sarapan. Semalam cuma ma

dikan hari ini untuk makan malam kemarin. Nafsu makanku benar-benar menghi

hannya sudah ada ya? At

enjelaskan padanya ayam itu dalam keresek yang mana. Kalau dia pelakunya bukankan dia akan kaget melihat keresek

ya ke dapur?” tanya Bu Reni yang kehe

ekalian mengganjal perut biar nggak terlalu lapar

masih sakit. Jangan banyak gerak biar c

tang dan aku bisa segera sarapan. Perutku sudah sangat lapar minta diisi, Bu,” tolakku

am berisi mayat bayi itu. Tentu saja dia harus segera mengambilnya sebelum Nia ke

begitu saya mas

dicucinya ke dalam rice cooker ia membuka lemari untuk mencari bumbu-bumbu yang diperlukan u

at melihatnya mulai bergerak mendekati kulkas. Aku tak sabar menunggu Bu Reni membuka kulkas dan melihat

ng mulai menguning dan layu karena terlalu lama disimpan dan sisa sayir sop dalam plastik. Melihat sayuran yang dibutuh

engambil uang dari dompet untuk belanja sayuran. Namun dompet yang kucari tidak segera ketemu. Aku l

li dimana dompetku kuletakkan setelah pulang belanja kemarin namun tetap tidak ketemu. Pikiranku kacau

engan cepat ke dapur. Biarlah aku meminjam uang Bu Reni dulu, nanti setelah aku ingat dimana dompetku uangnya akan

t. Ini benar-benar diluar rencanaku. Semuanya kacau dan aku

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY