img ANAKKU TIDAK SEPERTI ANAKKU  /  Bab 1 Sikap Menantu | 4.76%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
ANAKKU TIDAK SEPERTI ANAKKU

ANAKKU TIDAK SEPERTI ANAKKU

Penulis: dhena_28
img img img

Bab 1 Sikap Menantu

Jumlah Kata:1582    |    Dirilis Pada: 21/01/2022

yang i

di udara, aku menoleh dan menatap Ru

ringan sisa perjalanannya tadi ke depanku, sepertinya dia mengerti arti tatap

nyak bange

a tadi aku pun tidak tahu. Kebiasaannya yang suka bertandang ke rumah

ukai buah tersebut. Tapi dia tak memberikan izin kepadaku untuk mengambilnya barang satu buah saja. Aku terpaksa menelan air liur sambil menatap buah mangga yang jumlahnya sekitar delapan atau tujuh b

ta deh sama Abang," ucap menantuku

tidak dituruti," ucap Rudi memberi perintah. Elsa mengangguk lalu duduk di samping Rudi,

ti memanas-manasi, Rudi tersenyum sambil men

g ambilkan p

ringan sekali mulutnya menyuru

i, dia kan lagi hamil cucu pertama Ibu," ucap Rudi membantu Elsa, aku memi

erintah

g perih menjauh dari kedua anak dan menantuku yang tahu diri. Beberapa menit kemudian, aku kembali ke ruang non

Daripada harus mencium aroma mangga, aku memutu

ingnya koq nggak

luar dari mulut Elsa, ku lanjutkan langkah menuju kamar, lalu

ambil menatap cermin yang ada di samping tempat tidur, aku memaki diriku sendiri. Entah kenapa dulu aku memberikan izin kepada anak sulung ku untuk

Mas Kerta, suamiku, meninggal dunia karena kecelakaan bus saat dalam perjalanan pulang dari rumah Ibunya, mertuaku. Sejak sa

, tiga jam dari kota Padang, tempat tinggal ku. Rudi segera membawa Elsa pindah ke Bukit Tinggi, mereka bahkan sudah memiliki rumah sendiri di sana. Tapi, karena saat ini Elsa sedang hamil besar dan orang tuanya berada jauh di Lampung, Rudi meminta Elsa untuk tinggal bersamaku menjelang lahiran. Per

ata. Sejak dia berada di sini sampai hari ini, tak ada satu pekerjaan rumah pun yang dia lakukan. Kehamilannya selalu menjadi alasan untuk tidak melakukan apapun di rumah ini, dan Rudi menyetujui sika

masakkan makanan yang mahal. Kalau aku protes, dia akan langsung menangis dan mengadu pada suaminya, lalu anakku itu akan meneleponku dan marah-marah. Sakit.. Hatiku sakit se

a yang memiliki hobi menjahit. Jadi, untuk kebutuhan rumah tangga Alhamdulillah aku tak merasa kewalahan kalau hanya untuk

an kepada Rudi dulu setelah dia menikah dengan Elsa. Jadi, rumah Rudi yang ada di Bukit Tinggi adalah hadiah dariku untuk Rudi dan istrinya. Bukan rumah yang besar, tapi layak dan juga berada di tengah kota. Uang pembelian rumah itu dulu juga aku sisihkan dari uang belanja yang selalu Rudi berikan setiap bulan kepadaku. Tapi sejak menikah, jangankan uang belanja bulanan, mangga satu buah saja pun

mana? Ak

televisi dengan kedua tangan bersedekap di depan dada. Rudi sudah kembali ke Bukit T

aranya yang melengking. Aku sempat melonj

iak? Ini bukan hutan!" sahutku pelan dan dit

egini!" bentaknya lagi, aku menghela naf

daging dan berbagai jenis sayuran. Kamu tinggal mengolahn

asak? Ibu kan tahu aku ngga

k si Sari masih buka, Rudi kan ninggalin uang ke kamu. Masak iy

Nasi uduk nggak ada rasa! Emak ka

ya untuk mengambil mukena, untuk melaksanakan shalat jenazah Ibu Broto, Ibu ketua RT yang tadi subuh meninggal dunia. Saat aku mau ke rumah duka tadi, aku sudah berkali-k

di telepon sambil menangis pilu. Langkahku langsung terhenti, lalu bergerak melangkah pelan mendekati pintu kamarnya. Suaranya yang c

ena jarak rumahku dari mesjid hanya beberapa meter saja. Aku langsung bergerak menja

u, Bu! Cucu pertama Ibu! Tidak bisakah Ibu mengerti da

igunakan istrinya tadi saat sedang berbicara denganku. Sakit... Lagi-lagi aku merasakan sakit yang teramat sangat di dalam hati.

awa dia ke Bukit Tinggi. Tak tenang juga hatiku lama-lama mende

rimu secepatnya, aku tidak akan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY