h dari 10 mobil mewah yang berjejer di sana. Ada j
, Lamborghini, Ferrari, Bugatti. Tapi, tidak ada satupun
nya, dari beberapa rekan bisnisnya. Bahkan semua mobil Classic ya
hanya ada satu kendaraan yang sering dig
alan menuju motor p
," Dirka berbicara sendiri sambi
tidak terlihat sebagus layaknya motor sport jaman sekarang. Dengan warna cat pa
ndarai motor ini. Karena mengingatkan dirinya saat masih kecil, yang sel
★
kesayangannya, dan sebe
awalah ini untuk berjaga-jaga," kata Adrian sambil menyer
Dirka sponta
sambil mengamati dengan wajah penasa
ipat, tuan,"
alu mendongak dan memandang Adrian dengan
u merampok … buat apa coba, aku bawa benda kaya
nya berpikir, seperti membawa senjata api atau senjata apapun,
tuan membawa benda ini," kata Adrian. "Kalau tuan menolak, maka
aku tidak butuh pengawalan!
rian. "Bagaimanapun tuan adalah satu-satunya tuan kami sekarang, apa j
rgi ke tempat berba
tidak,
us membawa benda-benda, seperti ini?
dah memiliki pewaris,"
h ke arah pemilik suara itu, yang t
an kamu disini?"
i Tuan,"
di sini cuma berdua den
dia dari tadi di sini ha
a, tuan," menghiraukan Tuannya yang terlihat kebin
untuk tidak membicarakan
as Adrian. "Tuan, bahkan saya lihat tida
kir, bagaimana bisa Adrian menyimpulkan bahwa dirinya tidak memiliki ketertarikan sam
mpuan cantik mendekatimu, bahkan tuan tidak terlihat menunjukkan ketertarikan
ngan wajah sangat kesal. 'Apa-apaan mereka berdua ini?! bisa-bisanya m
semua juga sudah menjadi pembicaraan
mata Dirka membesar tid
ngguk, dengan
ian sendiri! siapa yang berani-beraninya menye
Yang memberi tahu ka
t!" gerutu Dirka dengan wajah sanga
kalau itu memang cuma gosip, hanya ada
tu? ka
ahi dia, Tuan," kata Adrian
sambil menatap lurus ke ara
uan … terus setelah menikah, kamu juga harus cepat punya anak. Karena itu akan menj
,-!
ak … mungkin akan ada gosip baru, di mana kamu menikahi seorang yang tampak seperti wanita
, dan langsung menghujaninya dengan pernyataan dan kesimpulan yang benar
n motornya. Lalu pergi meninggalkan keduanya sambil menggeber motornya sekeras mun
. Adrian dengan wajah tersenyu
a calon istri!" seru Yuli den
k Dirka, sambil menggeber
★
ta kelewatan y
cara ini tuan mau mulai berpikir m
," Adrian meng
ka yang hanyalah seorang pelayan, men
saja memarahi mereka kalau mau. Tetapi dia malah memilih p
adalah keinginan sebenarnya dari
k memiliki siapa-siapa lagi, memang harus membuat k
bertanya, "jadi, apa kamu sudah memer
yuruh mereka berdua untuk menyamar
kamu kirim?" tany
ersama anak buah mer
tidak membuat masalah," ucap Adrian sambil me
t Yuli dengan nada terpaksa. "kalau Yunita, aku yakin dia tidak akan membuat masal
, sambil memijat kening di antara kedua alis
★
an wajah kesal. "Bisa-bisanya mereka menyuruh
" tanya anak dari pengendara motor di se
ur ibunya, sambil tersenyum dan m
senyum canggung yang sama, lalu menutup
★
pai di tempat yang ia tuju. Sesampainya sana dia pun ma
rasakan udara sesegar ini,' bat
dangi rimbunnya hutan pinus yang a
ka sudah sering kemari. Hanya baru kali ini dirinya sempat kemari setelah setahun harus berada di luar negri. Namun, tidak ada yang banyak berubah dar
n angin sepoi yang sangat sejuk. Aroma lautan
semangat dan memp
menyembunyikan rasa bahagianya saat be
★
dari atas tebing, tentu masih sama seperti dulu. Na
ara langit dan laut. Selayaknya sebuah ilusi fatamorga
da bercak putih dan membentuk garis di permuka
skannya perlahan. "Tempat ini memang yang terbaik,
ng tebing, ditambah suara dari daun di pepohonan yang terkena angin menjadi s
lama aku tid
mpat ini. Walaupun pada akhirnya tidak bisa mengingatnya. Dirka
★
a menit
dengan sebatang rokok ditangannya. Tidak
n yang tenang ini. Tiba-tiba dirinya mendeng
lakang, mencari tahu siapa p
seorang yang berjalan mengenakan
pa, dengan tudung jaket yang menutupi kepalanya, dan berjalan den
ncuri perhatianny
Melihat pundak orang itu yang be
iri dari duduknya bermaksud mengajak orang itu
k merespon dan menjawabnya sama sekali, d
ni?' batin Dirka, sambil berbalik mem
di tempatnya sambil ter
a orang itu terus berjalan menuju tepi tebing. Perasaannya semakin
kan tanda-tanda akan berhenti. R
empercepat
sekitar dua meter. Mengetahui itu, tanpa pikir p
apa yang ingin ora
dan menggunakan tangan kanannya berusaha me
pi tebing jurang. Dirka sambil berteriak langsung mencengkram bagian
ritan seora
i apa daya, dirinya terlalu panik. Sedetik saja terlambat, maka sudah dipastikan oran
berbalik dan memandang ke arah
★
ngal. Dirka memandangi gadis di d
ena terbawa angin. Wajah tangis tersedu-sedu, melukis penderitaan di p
a dan berjongkok sambil menatap w
ingat dengan masa lalunya. 'Apa dulu aku jug
bisa dijangkaunya, saat melihat raut wajah tangis gadis di depannya yang benar-benar
bukankah dia jelas tidak baik-baik saja!' Dirka mencemooh dirinya se
is ini coba lakukan. Dirka sangat sa
adalah orang yang mengalami depresi berat, sampai-sampai b
at dari parasnya sepertinya ia masih berumur belasan tahun,' pikir Dir
pernahkan ia berpikir bahwa penderitaan yang membuatnya bertindak seperti i
an itu masih ada halaman kosong, yang masih bis
terpenting sekarang
a mencari tahu apa yang harus ia lakukan untuk gadis ini seka
utuskan untuk bertanya hal paling dasar terlebih da
tidak menjawab perta
gannya sekarang,' batin Dirka. 'Tapi, aku j
ninggalkan gadis yang terlihat sanga
, bukan hal yang tidak mungkin kalau gadis
membuat
rka sambil meraih tangannya,
tangan kecil gadis ini, dan enta
berusaha melepaskan tang
amu ingin bunuh diri bukan? Akan aku ajarkan bagaimana cara bunuh d
is itu menatapnya dengan tatapan y
lalui tangannya Dirka merasakan bahwa perlawanan yang ia tunjukkan
★
isi
mengenakan jas hitam terlihat bergelantungan di atas po
angannya, dengan serius mengama
a. "Miss … lapor! tuan muda, terlihat pergi meninggalkan te
empuan membalasnya. [Bagus! kirimkan posisi tuan muda secara real time! sambil
sahut
★
yang sama. Setelah mendapatk
n celana jeans berwarna biru muda yang terdapat sobekan di
npa berlama-lama langsung be
ihat sebuah peta hologram yang menunjuk
macunya dengan kecepatan tinggi, diantara ker