img Dirka & Viona  /  Bab 3 03 - Penipu (Dirka) & Ditipu (Viona) | 16.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 03 - Penipu (Dirka) & Ditipu (Viona)

Jumlah Kata:2250    |    Dirilis Pada: 03/02/2022

otornya sambil membonceng ga

inya dia membonceng seorang gadis. Tetapi memang tidak ada

a,' pikir Dirka, mencari cara bagaimana memulai pembicaraan

sambil menunjuk kereta yang terlihat melinta

a tidak a

' Dirka merasa sangat malu sekarang,

menunjuk kereta melintas sebagai topik pembukanya. Ingin sek

. Jika dia melihatnya, mungkin Dirka akan jadi s

sana pun sema

ku orang aneh,' batin Dirka, lalu b

idak ada jawab

g,' Dirka tidak tahu bagaimana ekspresi gadis di belakangnya.

epat. Hingga Dirka akhir sam

ini seperti perkomplekan gedung universit

ra siswa dan dikelompokkan menurut umur mereka. Gedung-gedung itu ju

ni ke gedung yang dimana isinya hanya

h sampai,"

pun mengangguk pelan lal

tun gadis ini, berjalan menuju

ceria dari banyak anak-anak kecil, yang sep

g ada di dalam. Dirinya tak menyangka jika lantai dasar dari gedung ini ternyata sama sepe

sedang bermain satu sama lain dengan teman m

u anak perempuan m

" teriak anak

angsung menghentikan permainan mereka mas

kak Di

ak Dirka

ibut saat melihat

mengangkat tangannya, menyapa

mereka tunggu. Mereka pun langs

uluhan anak-anak. Seperti semu

memandangi pria di sebelahnya yang masih meme

main~," ajak salah

di kak Dirka harus main sama aku," keluh a

k adil, a

ku

k lain dengan be

k-anak langsung terjadi. Dirka yang m

saat melihat anak-anak yang tadinya tampak damai, sekar

u. Liat tu kak Dirka jadi bi

"Ah, Ayu," panggil Dirka. "Maaf, a

mbil membungkuk sopan. Lalu menoleh kearah anak-anak dengan senyum di wajahnya. "Anak-anak, kalian nggak bole

Aku gak masalah sama

ikuti nasihat guru mereka, dan memi

Dirka

juga

u j

bagaimana anak-anak di depannya. Walaupun bagi

satu persatu. "Aku gak marah, jangan sedih gitu hayo …

ak-anak mengangguk me

nya sambil mengangkat tangan gadis yang dia bawa. Sepert

si wajahnya yang tadinya tampak tidak peduli, sontak berubah s

apa kak

kak

aah

enjadi wajah senang. Ada juga yang bingung, dan ada juga yang terlihat san

Kalian tau? Kakak ini sekarang sedang sedih, jadi kalian

permintaan Dirka langsung mengeluarkan

eka, jelas mereka akan lebih memilih ber

buat kakak ini tertawa, nanti semua kakak belikan maina

"Woooaah~," mata semua anak-anak langsung

natap Dirka dengan wajah tidak p

yo main s

o k

o main sa

jug

, ay

menarik, membawanya ikut bersama mereka. Gadis itu sama sekali tidak

ri mengacungkan jempol pada mereka, dan a

nya, dengan wajah kesal dan tak percaya, karena dia mulai

sambil mengacungkan jemp

bil menonton Dirka dan anak-anak,

baru saja aku tipu," jaw

ngan perkataan Dirka. "T-tuan s-se

rengsek!" tegur Dirka. "Aku nggak ngelakuin aneh-aneh ke di

Ayu dengan diikuti gumama

i dalam hatinya. 'Yu, apa kau sadar? Kalau ekspre

eperti itu," keluh Dirka. "dan juga

a merasa sedikit kesal. Dirka sadar bahwa Ayu past

ku jelaskan!" Dirka pun berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terj

ntak kaget, setelah men

masih sempat meraih dan menariknya. Jika tidak—."

erlu Dirka melanjutkan perkataann

adis itu sekarang sedang kewalahan, menghadapi anak-a

dia aku bohongi kalau aku akan mengajarkann

nya tidak mengira akan mend

dengan ku." Dirka tersenyum kecut. 'Walau

dis itu. Walau apa yang dikatakan Tuannya hanyalah kebohongan, dan bukanlah s

. Tapi tetap saja, untuk berbohong dengan mengatakan akan mengajarkan cara bunuh diri yang bena

eninggalkannya di sana," jelas Dirka,

penuhnya pilihan lain waktu itu. Namun, jika dia berada di sana mungkin di

ada di wajahnya, sangat sulit untuk dibaca. Tetapi Ayu sadar

dangi gadis itu. Dia tersenyum, saat melihatnya tampak kelelahan den

ih peduli dengan orang lain juga, ya

etap memaksakan senyumnya didepan anak-anak. 'Mungkin dia hany

uara Alarm. Semua anak-anak langsung mengeluarkan

mbali ke kelas kalian masing-masing," seru

nyahuti perkataan ayu. Namun, walau mereka te

baru saja lepas dari beban berat. Dirka mendekat ke arahnya

ahnya. "Gimana rasanya bermain dengan mereka?" tan

dak menyahutinya, dan ma

ia masih kesal karena sudah dibohonginy

perti itu di wajahnya," ungkap Dirka. "Tidak ada orang tua, atau bahkan keluarga. Kebanyakan dari mereka saat ditanya, di mana a

ama sekali dari ga

dan korban penculikan, serta penjualan organ tubuh. Aku

lah ini pada orang luar. Jadi dia tidak

isa tertawa kembali seperti itu," gumam Dirka, sembar

Vi

yayangiku tiba-tiba pergi meninggalkank

gi. Bahkan keluarga dari ibu d

iba diminta orang lain. Dia mengatakan bahw

sulit mencari pekerjaan. Ditambah aku juga masih ke

uli. Bahkan orang-orang disekitarku tidak pernah menanyakan kondisiku. Aku juga ti

apa lagi. Aku sangat frustasi. Aku juga tidak memiliki

bih baik ak

n anehnya tidak ada rasa penyesalan sama sekali

masih kecil. Tempat ini adalah tebing pinggir pantai. Walau hanya sekali a

ringan. Namun, saat sampai di tempat itu … semua kenangan masa

gapa kenangan ini

sama sekali. Bahkan saat dia menyapaku, aku sama sekali

taan ini sebentar

dasar jurang. Seseorang berteriak dari be

di pemicu rasa sakit di hatiku, dan me

kata menanyakan kondisiku, dia ter

ini pertama kalinya aku melihat seseo

tidak bisa menjawabnya. Andai aku menggunakan bah

enapa dia terlihat sangat peduli padaku,

a menolak, namun setelah mendengar perkataannya, aku menurutinya begitu saja.

Bahwa ternyata dia sebenarnya

nya. Aku benar-benar

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY