img Pendekar Pedang Patah  /  Bab 1 Takdir Sang Pendekar | 1.85%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Pendekar Pedang Patah

Pendekar Pedang Patah

Penulis: HunterB
img img img

Bab 1 Takdir Sang Pendekar

Jumlah Kata:1238    |    Dirilis Pada: 08/02/2022

seorang pendekar berambut panjang dengan parasnya yang di atas rata-rata. Para pendekar dari berbagai macam sekte dan alir

r Pedang Patah!” teriak salah seorang dari r

g Patah itu. Dia tampak santai dengan eskpresi mengejek, menat

ak. Bisa saja kau yang lebih dulu pergi ke neraka, Pak Tua!

enaga dalamnya yang tinggi, wajahnya terlihat jauh lebih muda dibandingkan usia sebenarnya. “Ak

mengompol saking takutnya,” ledek si pendekar yang berge

dan berambut putih yang ia yakini berumur lebih dari seratus tahun. Sama seperti pendekar sebelum

n salahkan kami jika kau meregang nyawa kemudia

. “Apa yang perlu kutakutkan jika aku memiliki pedang ini?” Ia meng

ekuatan sesungguhnya dari pedang tanpa bilah itu berasal. Setiap kali serangan—baik itu fisik atau tenaga dalam—dapat dihalau dengan muda

ngan Pedang Pembalik Takdir milikku, Anak

is dan panjang. “Pedang aneh macam apa itu?” tanyanya sedikit mengolok. “Mari kita beradu saja kalau begitu

ntu saja tidak menyia-nyiakan waktu, mereka menarik keluar se

AAA

engah kerumunan pendekar tingkat tinggi itu. Setiap serangan yang terara

raja? Nenekku bahkan bisa melakukannya lebih baik,” ejeknya samb

musuh segala pendekar itu langsung mengeluark

ekar Pedang Patah. Sebuah gelombang udara tak kasat mata

hat serangan itu. “Lambat,” ucapnya melihat serangan dari Genting Mahesa yang memang terkesan lambat.

mulai mendekat padanya, ia langs

memukul gelombang serangan itu kembali pada Genti

laju dua kali lebih cepat—sontak membulatkan matanya. “Ap—sial.” Pak t

perti keris menahan dan menghilangkan serangan itu. “Lawanmu adalah aku, Pan

ra marah ketika serangannya dihalau dengan mudah. “Kau benar-bena

gelengkan kepalanya mendengar hal itu. “Kau benar-benar anak nakal, Panca. Kemarilah. Pak Tua yang tak asi

Mereka memang pendekar tingkat tinggi, tapi hanya segelintir pendekar suci saj

akhir itu balik menantang dengan meledakkan aura pembunuhnya yang berada di tingkat

Tua. Mungkin aku ak

, ia memberikan isyarat t

Pak Tua. Bersiaplah!” Setelahnya, Panca melayang di

ka berdua melakukan jual beli serangan di udara. Para pendeka

tu dengan melakukan perbuatan onar, merusak sekte, dan bertindak semaunya. Selama beberapa ta

nggi di sana selagi ia bertukar serangan dengan Surawisesa. Akibatnya, hanya ter

wisesa dengan napasnya yang terengah-engah. Ia melihat sekelilingnya di mana

usia yang cukup jauh di antara mereka. Kalau saja Surawisesa berada di us

ke sini untuk bertarung, Pak Tua. Pergilah ke tempat lain kalau kau hanya ingin mengocehkan

ada cara lain. Aku harap kau bisa berubah setelah ini, Panca,” ucapnya.

an pedang berkelok itu, membuat Panca yang

AAK

R

jauh lalu terjatuh d

*

pingsannya, ia mengerang sambil memegangi k

akan tangannya menyusut di balik baju yan

nya ke depan. “Aku berubah jadi bayi?!” Ia lantas berlari ke sung

asti mimpi. T

ragannya yang tinggi, serta sepak terjangnya yang begitu buruk di dunia persilatan, kini sedang terp

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY