seorang pria muda dengan rambut hitam pendek dan kacamata berbingka
yang lebar itu sedikit melengkung ketika dia duduk di kursinya dan kedua mata tajam
berbeda, ditambah keberadaan pria muda yang dia kenali sebagai Este
k yakin kedua matanya menatap mata Estefan yang terse
engan mata mengarah ke ku
li, Kaluna menurutinya dan se
kamu di sekolah yang lama." Estefan membuka-buka buku yang terbentang di atas meja. "Alasan kamu keluar hampir selal
saja dan tid
tefan sambil menutup buku itu kemudian memandang Kaluna lurus-lurus. "
khir yang membuatnya memilih untuk meninggalkan sekolahnya ya
*
hatinya yang bernama Dewa ingin merayakan hari jadi mereka yang perta
mampir membeli sekotak kue untuk
i anak tangga yang akan membawanya ke atap sambi
engan wajah ceria. "Maaf
ya dalam sepersekian detik saja ketika menyaksikan Dewa sedang memel
elengking tinggi dan sukses memisahk
ikan rambut dan seragamnya dengan segera. Rara i
aluna dengan nada menghakimi, pandanganny
a sambil mendekati Kaluna. "Tadi itu a
aluna sambil memandang Dewa tajam-taj
jelas kepada Rara yang berdi
seharusnya kita merayakan satu tahun hubungan kita, tapi kamu ma
enyangkal tuduhannya sama sekali. Apa itu berarti mereka berdu
deh, Ngga." Rara membe
Kaluna sengit sembari memandang Rara
n?" Rara masih berani menjawab. "Ini aku sa
a men
uji. "Sebelum masuk kelas memang enaknya santai di sini sambil makan kue
alias Dewangga menyela. "Tadi aku
a sambil membuka kotak kuenya dan berjalan mende
a Rara logis, sementara Dewa hanya diam d
n mengulurkannya kepada Rara sambil tersenyum manis. "Biar
mbil kotak itu, Kaluna sudah lebih dulu menjatuhkan kueny
hh .
dan menyambar pergelangan tangan Kaluna
ha menyingkirkan kue yang mengotori rambut dan seragamnya. "Enak nggak
ggeleng
ya beralasan. "Kamu kurang peka sama Angga y
ntikan tempat aku?" tanya Kaluna dengan nada tinggi. "Jangan seenaknya memb
ri lagi, hingga Dewa harus menahan kedua ta
ha menahan Kaluna yang berontak. Tanpa perlu disuruh dua kal
t tenaga sampai lepas. Setelah itu dia berlari untuk mengejar Rara yang belum terlalu jauh, tapi
-mukul lengan Dewa yang melingkar erat di pinggangny
lu lagi dari ini." Dewa mengancam samb
embawanya menjauh agar tidak mengejar Rara. Cowok itu mem
ewa baru melepas Kaluna setelah memast
akan percaya lagi sama kamu." Kaluna menya
k-baik Lun," kata Dewa tajam. "Bu
nggeleng. "Aku nggak butuh penjelasan apa-apa lagi dari kam
ik, tapi tida
enoleh. "aku mau pindah sekolah yang jauh sek
egera pergi meninggalkan kekasih
ambu