img Malam Untuk Danira  /  Bab 2 Kamu Harus Keluar dari Sini | 3.17%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Kamu Harus Keluar dari Sini

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 11/03/2022

ami

membawa mereka dari bandara memasuki sebuah kawasa

lu sebentar di kediaman Lusy s

ri bandara tadi, gadis itu tidak sedikitpun mengalihkan pandang dari kaca jendela dan merekam sem

Muka Kuning. Kamu lih

geri semua. Dan yang di sebelah sana, coba kamu lihat." Lusy mengalihkan t

iap dindingnya tergantung jemuran kain yang telah selesai di cuci. Terliha

mitory," ujar Lu

perkataan Lusy. Kedua alis matanya ber

umah susun kalau di kampung kita. Hanya saja, dormitor

"Enam belas orang?" ta

sudah di sediakan ranjang. E

betapa luasnya ruang

bulan?" tanya Na

membanggakan tempat tinggal dan tempat ia bekerja. Dan

s, sebulannya biaya sewa bisa sam

puluh ribu bukan angka yang kecil bagi Danira. Ia bisa mengumpulkan uang

nira. Sahabatnya itu memang sepolos itu,

u membayar ongkos taxi dan mengajak Danira masuk. Sebelumnya ia berbicara dulu de

an tersebut terdiri dari 4 lantai dengan kamar yang sangat banyak tapi suasana di sana terlihat sangat

Lus?" tanya D

k kerja, paling mereka istirahat dan tidur. Karena

dari pagi ke malam dan dari malam ke pagi sehingga perusahaan di sana selalu beraktivitas tanpa henti. Bahkan di hari minggu tetap ada yang masuk kerja dan pekerjanya di bayar dua kali lipat dar

n lagi bergabung bersama mereka

jar Lusy saat mereka su

Lusy menunjuk ranjang tingkat dua di bagian atasnya. Danira mengangguk dan segera naik ke bagian atas. Ia lalu merebahkan diri di sana, m

ngkan nasibnya beberapa bulan ke depan, gadis itu

r. Nanti kalau aku sudah bekerja, aku akan mengirim ayah dan ibu uang separuh dari gajiku. Sisanya lagi akan aku simpan sebagai tabungan, karena rumah tidak bayar, makan si

ung jumlah tabungan yang ia

tang me

ah sekitar sini, besok paginya kamu bisa keliling mencari lowongan pekerjaan. Akan banyak kawan yang sama dengan kamu, jadi kamu nanti bisa menyapa

masih bisa pakai lauk yang kita

mereka setibanya di Kota Batam ini dan lauk kemaren itu mas

Lusy, hanya ia habiskan dengan duduk sambil memba

ah hafal setiap sudut dan nama perusahaan yang ada di sana. Ternyata, mencari pekerjaan tidak semudah yang Lusy ceritakan. Setia

tidak mungkin terus menerus menggantungkan makan pada Lusy. Biaya sewa kamar dan transportasinya untuk be

kontrak," ucap

rus

aku terus. Kita juga harus

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY