img Kejahatan Termanis  /  Bab 3 Episode 3 | 10.34%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Episode 3

Jumlah Kata:1649    |    Dirilis Pada: 01/04/2022

anita yang telah melahirkan ia ke dunia. Akan tetapi, benar seperti yang ibuny

amitan sambil menyeret koper. Ia dapat meliha

ambil hari ini, akan menjadi penentu dari masa lalu yang belum terungkap. Dengan langkah mantap, ia menutup pin

k sekali nasihat, seperti ia tidak boleh menampakkan wajah tak suka pada ibu tirinya, ia harus

mpat pria itu kirim padanya. Adero membuka pesan itu, mencoba memahami setiap kalimat yang tersirat. Tetap saja, ia tidak b

di bandara dan langsung menuju ke rute penerbangan Spanyol. Sebab ia datang begit

g sebelum menatap gadget. Ia memilih membaca buku digital mengenai perumahan dan properti, agar setibanya di Spa

ka menggambar grafis dan desain pakaian, tetapi mengingat ia akan menjadi penerus perusahaan ay

ntuk segera menaiki pesawat. Tanpa basa-basi, Adero menarik koper dan mengikuti segala macam pemerik

Ia juga tentu tidak menolak, sebab dibandingkan dengan wanita klub yang suka meng

ringan yang dibawa oleh pramugari cantik di hadapannya. Ia sempat melihat pramugari itu terlihat te

inginkan. Ia membuka kopi kalengan dan menegaknya. Lidahnya dapat merasakan rasa man

, tidur, makan dan hanya terdiam mengamati sekitar. Ia juga tidak bisa me

beberapa orang yang duduk tak jauh darinya, bahwa ada seorang wanita tua yan

minjam majalahmu?” tanya

i kursi sebelahnya sangat cantik. Ia lalu memberikan majalah yang dim

Spanyol?” Wanita itu m

wanita itu sudah tahu ke mana pesawat ini akan mendarat? Hal ini me

mendapatkan pekerjaan di sana. Kamu sendiri, bagaimana?” Pera mencoba me

Namun, melihat Pera tampak antusias, ia tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Ia juga tak

ngan tatapan seakan ingin bertanya lebih lanjut. “Apa kamu sebelumnya sudah pergi ke Spanyol? Ah, ak

media sosial. Memang sekilas tidak ada yang salah, tetapi tetap saja harus waspada.” Adero ti

yang seperti itu di dunia ini, seakan memberi tahu bahwa ia merajuk. Ia tidak akan menandai

mu baru pertama kali datang ke sana, karena kamu tidak menjawab pertan

ih memejamkan mata, ia pura-pura saja tak mendengar ucapan wanita itu. Lagian, ta

*

npa masalah apa pun. Ia kini tengah mengambil permen rasa daun mint dari dalam tas dan memakannya

pai. Adero mengangkat bahu, ia memilih tak membalas pesan dari sang ayah dan Aron, baginya sanga

n ia sendiri sudah duduk di kursi penumpang mobil sedan warna putih. Tak lama kemudian, pria yang sudah

ang yang cocok untuk dipelajari. Ia melirik pada pria yang sibuk asyik menyetir, ter

yang layak setelah kamu mengabdi padanya

tersenyum kikuk. “Pak Arkan sangat baik pada saya, Tuan. Dia tidak hanya

ki dia mungkin saja kewalahan dengan standar istri barunya.”

Bagaimana kabar Ibu Keanna? Aku dengar bisni

suaminya menikah lagi. Bisnisnya memang sedang berkembang pesat, jadi jika kamu merasa su

m membalas, “Bukankan kamu juga

suka dianggap sebagai keluarga Carlson. Jadi, apa yang kamu tahu meng

informasi bahwa perusahaan sudah mulai bersaing dalam skala internasional. Aku benar-benar sangat y

berniat kabur ke Jerman untuk menemui ibunya. Ia masih mengingat jelas, ketika sang kakek menyuruhnya

alkan lima tahun yang lalu. Ternyata, rumah itu masih terlihat sama seperti terakhir kali ia pergi, tak ada

hu bahwa tadinya taman itu berisi berbagai jenis tanaman bunga anggrek kesukaan ibunya. Mengin

s jeruk yang sudah disiapkan oleh salah seorang pelayan, ia meneguknya dalam sekali tegukan. Ia lalu meng

kecil untuk ulang tahun. Ingin rasanya sekarang juga ia kabur dari tempat ini, karena ia sud

Adero!” teriak seseorang yang Adero kenal sebagai sa

n ke arahnya. Anak kecil itu membawa sepotong kue rasa keju dan memberikan padanya.

ka kue apa, jadi aku bel

ari seseorang yang selalu menghancurkan kebahagiaannya selama ini. Aron, pria itu sepertinya masi

ktu istirahat

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY