img Sahmura Yang Redup  /  Bab 3 Part 2 | 12.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Part 2

Jumlah Kata:1253    |    Dirilis Pada: 25/04/2022

dan coklat nyatanya bakalan

a Yang

k bisa ...." keluhnya. Namun,

kan bicara dengan ce

enolak, Pak!" Ia tanp

kan kebahagian. Hafizah menerima Hafiz dan pastinya Hafiz sangat se

untuk melakukan sesuatu. Diantara mereka ada yang senang. Namun, seperti menyembunyikan sesuat

, apakah bisa menikah dalam usia dini? Terus baga

n Allah, Ayah ikhlas agar terjauh dari zina juga. Hafizah, Ayah hanya berdoa, semoga Hafiz bisa menjadi laki-laki yang lebih ba

Faris. Hafiz tersenyum lembut, "In Syaa Allah,

ki-laki terbaik yang aku temukan. Makas

a Anaknya Ayah Faris

*

h akan dilaksanakan malam ini. Menikah diusia dini memang tidak mudah

ebelum tiga hari ke depan dirinya akan izin dengan alas

melihat Hafizah langsung mendekatinya. "Pulang

mengangguk. "Boleh, calon

kat. "Pak Hafiz, Hafizah tunggu di depan ya, malu." Setela

ak Hafiz bisa natap lo penuh cinta? Padahal

boleh merasakan jatuh cinta ya? Pak Hafiz 'kan bukan siapa-siapa kal

! Buktinya Pak Hafiz mau sama bocah ingusan kaya lo

ga diri, patuh dong kalau dibilangin!" del

datang mengklakso

emasuki jok belakang. Hafiz yang mengerti mere

r-Rahman sama cincin aja?"

k Hafiz, Hafizah tidak ingin

ewajiban saya, Hafizah. Oh i

pacaran?" Hafizah menggeleng. "Apakah

n cepat. "Hafizah ikhlas, ko,

aya?" Pertanyaan itu membuat pipi

a ingin tenggelam saja. 'Bunda, tolo

merah gitu pipinya?" tanya

Barusan jatuh, gara-gara Bapak,

jatuh, Fizah? Jatuh kemana? A

uh ke hati Bapak. Sebel, deh. God

afizah. Nanti setelah se

elinga Hafizah. Mulai, mulai apa? "H

izah semakin melayang, mata teduh Hafiz menyipit. Hafizah

has

*

kini sedang duduk dengan tangan gemetar. Atmosfer ini tera

menghela nafasnya dalam. "Saya terima nikah dan kawinya Hafizah Putri Am

ana par

ah

ah

aarakaa alaika wa jamaa

u, baik dalam suka maupun duka dan selal

ang menunduk bahagia disebelah Bunda Maya. Hafiz ikut t

lain, yaitu menjadi Imam Hafizah. Rasanya

fizah menatap Hafiz. "Ini buat apa, Pak?" tanyan

jidat. "Ya Allah pu

fiz memegang ubun-ubun istrinya seraya membaca doa. "Allahumma inni as'aluka min khoirihaa

a apalagi dari pihak sang Bunda yang sangat ramah. Bahkan, mereka pun sangat m

.. cup kamu?" tanyanya

h boleh kecup-kecupan ya, Pak? Bukannya, b

i-lagi dibuat malu oleh anaknya. "

rkekeh gemas. Hafizah menunduk malu. "Ya

ing Hafizah. "Ekh, Pak Hafiz, tap

h lama. Hafizah memejamkan mata, menikmati se

an kecupannya setelah mendengar godaan semakin menjadi-jadi. Hafizah yang ma

i kamar a

n jomblo b

ey udah

i kalau kamu yang l

engin ni

*

luarga yang hadir pun satu persatu pulang. Bunda Maya

kebingungan. Apakah memang dirinya perlu tinggal satu ranjan

idur dengan Ayah dan Bundanya saja. Mengi

mana?" Duh, Hafizah per

belum siap, meskipun hanya sekadar tidur seranjang aja. Ja

e dekat lemari dan mengambil karpet berbulu di sana

kata Hafiz seraya mulai

ang tidak tahu apa-apa hanya bisa terus berpikir. Hafizah d

Khumairoh Kecilk

malu. "Kembali Pak H

ya berbaring gelisah. Ini ada yang kurang dari biasanya. Haruskah Ha

iz," pan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY