img Sahmura Yang Redup  /  Bab 6 Part 5 | 24.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Part 5

Jumlah Kata:1239    |    Dirilis Pada: 25/04/2022

ng kepada saya. Karena kamu itu

a Yang

bagi Hafizah, seperti milik siapa, Hafizah merasa lupa akan hal itu. Tatapan ta

kearahnya. Tidak mungkin bukan Rafli minta diselamatkan dari se

. Sejenak, ia tertawa geli sendiri. Lalu mengambilnya da

ya. Sambil menunggu Hafiz, Hafizah pengin

seperti biasa dengan ceria. Terdengar pula ja

Hafiz?" tanyanya merasa sedih. "Hafizah ti

suami itu tidak

Bunda masak." Merasa heran

ahiriah atau batiniah. Memasak bisa menjadi kewajiban suami, nyuci piring, baj

apa, B

afizah pasti melakukannya tanpa disuruh pula. Karena Hafizah, istri

mengangguk. "Teru

zah nolak, maka akan mendapatkan dosa dan hukuman dari Allah. Jika dulu ridho Hafizah itu ada di Bund

h, itu panggilan yang cuma

datang, jangan lupa tangannya dicium. Kalau nanti menantu Bunda g

nti Hafizah minta ciumnya di kening tambah pipi y

T

ya lalu mematikan sambungan telpon, tanpa me

dalam kandungannya. "Gini nih, punya anak yang baiknya berlebihan. B

*

tadi ada tambahan jam kelas di kampus," jel

a lama banget, Hafizah bosan

sedikit memeluknya. Hafizah mendorong tu

idak mengerti malah mengusap tangannya lembut. Ha

Setelah selesai Hafizah kembali mendongak. "Ko keningnya en

yang melihat mereka lalu mengecupnya. Posisi yang m

ipinya. "Apa?" tanya

r pahalanya dua kali lipat, kata Bunda juga gitu. Kal

u berasal. Bunda, kau membuat Hafiz tidak mengerti. Hafiz

," katanya sambil memencet pipi yang Hafi

engong, tanpa dosa Hafizah berjalan memasuki mobil. Saat di

uami!" p

." Hafiz jad

i bukan Hafizah. Melainkan seorang perempuan yang sedang be

nya, sedang bersama sepupunya jalan bersama. Bagaimana kalau guru mudany

Mbak Aprilia n

menatapnya khawatir. Dengan tahu Ha

Aprilia kini bertanya. Lalu tatapannya teralih kep

dah lama engga ketemu." Haf

zah menjawab dan memb

pernikahan kalian," bisikny

Om Similar Sawarna juga bilang Kaka

s duduk di belakang dengan Bu Laila, bukan di samping suaminya. Hafizah tahu

z dengan sorot memuja, sedangkan Hafiz membalas seadanya. Hafiz tahu p

mampir. Namun, Hafizah dan Hafiz menolak. Membuat

n-kapan mampir!" teriaknya. Yan

ah sebal menoel pipinya

. "Seblak?" Geleng

us

ab d

ghet

as

fizah tolak. "Ap

mau main tebak-tebakan .

nti melaju. Hafizah melihat kearah luar. Netranya menatap siluet Kaka kelas yang tadi menolongn

tapi sepertinya tidak mungkin, apa mungkin itu Ayahnya? Tidak mungkin juga,Bundanya bilang Ayahnya tida

Hafiz merasa ada yang aneh. "Kenapa, Khumairoh?

ah tunjukkan. Hafiz terkekeh dan m

*

sekolah. Sedangkan dirinya akan pergi ke cafe milik alm

yakitimu bilang kepada saya. Karena kamu itu seka

ah memeragakan gaya horm

hat telpon saya!"

Hafizah kembali mengangguk, sekarang me

al

cara. "Iya-iya Pak Guru Sayang. Jadi, int

dangannya. "Sudah ya, s

a belum kecup kening, Pak ...," rengekny

pula mengecup pipi Hafizah kanan kiri. Hafiza

*

hati Hafizah menegang, tubuhnya bergetar hebat, napasnya terasa hilang.

' batin Hafizah cemas. 'Pak

afizah mau dibawa kemana?

Haikal dengan t

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY