img My Iceberg  /  Bab 4 Lepaskan ...! | 7.55%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Lepaskan ...!

Jumlah Kata:1328    |    Dirilis Pada: 20/04/2022

rdiri menunggu dipersilahkan duduk. Wajah cantiknya

mempersilahkannya

ngan Prana yang tidak melepa

ja di sini?

ini. "Anda lihat sendiri sekarang." jawabnya ketus. Ganis

atuh, mengatakan 'ya' dan selalu meng

nghilang. Pribadinya yang manis, tenggelam di balik matanya yang cukup menusuk jantungny

hangnya yang terlihat kokoh. "Seharusnya

t dibencinya ini. "Seandainya saya tahu bahwa perusahaan ini milik and

enang hati, resigh dari perusahaan ini." Ia akan beranjak dari ruangan itu. Me

ngan Ganis yang sudah berjalan menuju pintu. "Kamu kira mudah me

n keinginan anda. Jadi, mudah saja untuk kembali menendang saya

h Prana. "Lepaskan!" pintanya marah. Raut muka

rnyata. Prana semakin mence

ar dari perusahaan ini, ingat! Kontrak kerja itu

enyah dari hadapan anda? Saya akan dengan senang hati melakukannya." Ada tawa

dulu, seolah telah kehilangan jati dirinya di depan mata Prana. San

an kasar, sehingga tubuh Ganis menubruk dadany

h

puran dari Woody dan Citrus, yang merupakan aroma parfum kesayanga

ik telinganya. Lalu ... "Baiklah! Teruslah bekerja di sini, aku tertantang untuk melihat seja

sakit di lengannya. Namun, segera berdiri

angsung menuju ke sisi jendela. Matanya yang menyala, men

an kembali bertemu dengan perempuan yang sud

erirnya. Ia hanya memiliki satu hati dan sudah dim

elihat tubuh istrinya berpelukan dengan lelaki yang sama sekali tidak dikenal. Dan

ita semanis Ganis, mampu berse

ia tidak akan mampu menahan emosinya, bila melihat istrinya itu lebih

gi sekarang, luka itu seperti terbuka kembali. Mengapa wanita ini harus dilihat

imakan hiu buas, agar tak bisa di lihatnya lagi. Atau, mungkin mendoron

jahatnya sendiri. Ia bergidik ngeri jadin

njutkan lagi memeriksa berkas-berkas yang

snya masih terasa berdenyut sakit. Cekalan Prana, memang sangat ker

bungannya dengan Prana. Mereka sama-sama telah te

eka bertemu lagi? seperti di mall waktu itu. Kemungkinannya bisa saja terjadi

. Bukankah dia sudah menuduhnya berselingkuh? tentu akan mengi

i Ganis tak akan pernah merelakannya. Anak setampan dan selucu Gagah, bila disangs

n itu sangat kejam. Sementara ia

suk keruangan kerjanya. Membasuh wajahn

h seperti itu, lelaki itu sangat memuja kecantikan alaminya. Sangat suka menyentuh kehalusan dari k

inginnya telah kembali lagi pada pribadinya. Ya, Gunung Esnya, telah k

esakkan dada. Seandainya bisa menjerit, pasti ia sudah dengan lantang mengeluarkan suara terti

an itu terjadi. "Mengapa kamu menginjakan kakimu dirumah ini?!" hardik Prana, begi

, jadi mengatupkan kembali bibirnya de

mberi tahu khabar gembira, bahwa ia sudah dinyatak

h bertanya pada ibunya lewat telepon, ibunya menyarankannya

sangat mengguncang jiwanya. Suami yang sangat di puja dan dicintainya itu

erti kamu, memang pantas tempatmu di jalanan." bentak Prana lagi. Kata-kata makiannya, sang

ata merah membara, kem

unya harga diri juga. Tanpa berkata lagi, ia meninggalkan rumah yang sud

uh cinta padanya, ia menunjukan perasaanya tidak setengah-t

a ia akan membencinya setengah mati. Akan sangat

is belum menemukan jawabannya. I

elenguh, m

an itu, harus dilindunginya, tidak akan dibiarkan Prana

ng sendirian melaw

Prana lontarkan tanpa mencari dulu kebenarannya. lelaki itu harus

a yang tidak bijaksana itu, telah m

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY