img My Iceberg  /  Bab 5 Rapat | 9.43%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Rapat

Jumlah Kata:1504    |    Dirilis Pada: 21/04/2022

us bisa menegakkan badannya untuk menghadapi Prana. Jangan terlihat lemah, seperti Ganis yang dike

anis sudah tampak segar lagi. Meski kesembaba

iba Felix mengamit tangan Ganis, begitu melihat

i, tapi tidak apa-apa. Aku sudah minum oba

Wajahnya memang sudah tidak l

k perlu ikut rapat hari ini. Aku bisa memberi menj

ada Direktur Utama kita? Aku baru bekerja di sini, tid

Prana masuk dan melihat mereka. Matanya melirik sekilas, pada tangan yang s

pi aku harap jangan terlalu memaksakan diri." pesannya, sebelum ia duduk. Sementa

atiannya segera teralihkan, ketika mendengar suara ba

ubuh itu berdiri, layaknya gunung es yang ti

nnya kepada Ganis. Seolah menganggapnya tidak ada. Beda denga

rja dari beberapa rekannya, secara t

ran dari hasil kerja desai

e

saja meras

mempresentasikan hasil kerja, di rapat ini. Desain gam

gup. Ia harus melakukannya, terutama yang dihadapinya ini a

enyemangati di

a termasuk Prana. Ia menatap Prana sekilas, kemudian

jelaskan hasil kerjanya sampai ke budget yang sudah ia perhitungkan." Beruntung, ia punya pengalaman

is yang telah begitu lancar menunjukan k

engacungkan jempolnya saat Ganis

ob, Nis!” Ganis meliri

a-apa, dibanding ke depannya yang harus

ah!" Ganis tidak berkata lagi, ia sibuk memb

ruangan, saat rapat d

maksud menghampiri Ganis. Namun, suara Prana men

dy dan Bram." ucap Prana, serius. "Gue harap

bali. Sementara Ganis dan Mila keluar ruangan rapat, pungg

ama beberapa hari ini di sana, tapi belum secara pasti dapat tahu apa penyebabnya. Lo

us gue hadiri." sambungnya lagi. Memberi alasan, ke

akan mengajak serta desain interior kita yang baru. Untuk sekalian

h sangat sibuk dengan pekerjaannya, jadi jangan menggan

kemana-mana, tapi gue inginlah sekali-kali d

dikit mencari kesempatan itu. "Lo, tidak takut diamuk Mila? Jadi,

Aldy. Menghentikan pembicaraann

p tender ini bisa kita dapatkan." tegasnya dengan penuh semangat, "kerjaan Lo lanc

an secara detail di rapat tadi, tapi kenapa Prana

untuk memenangkannya." kekehnya. "Kalau soal proyek yang sedang gue kerjakan, udah gue bah

aham." jawa

yum. "Gue liat, lo agak gak fokus dirapat tadi, seb

it lelah saja." k

lah ... Jangan melulu yang lo pikirkan itu ha

ita cantik, yang manja, selalu membuatnya tersenyum dan tertawa lepas akibat ulah ja

rnya lagi. Wanita itu sudah jadi sosok

pada tugas kita masing-masing." Aldy berusaha meyakinkan. Kembali terkekeh, sesuai dengan karakternya yan

royek kecil maupun besar. Sepertinya belum ada waktu untuk kita beristirahat, karena muncul lagi b

ihkan kepada sahabatnya

n ini sudah mulai rampung. Bukan proyek besar juga, jadi tidak begitu banyak

yang kita harapkan. Gue harap juga, kalau ada masalah

sana." perintah Prana, sambil bersiap-siap untuk meninggalkan ruangan rapat.

n, tadi di rapat?" ucap Felix, setelah punggung Prana tidak terlihat. Aga

Sepertinya agak kurang sehat liatnya." seloroh Aldy. Mengangkat b

uk di sebelahnya. "Nis, sepertinya kamu kurang sehat deh. Aku antar

tu ah. Apa kata dunia, kalau karyawan baru sud

akit, ya diobatin. Perusahaan ini sudah menyediakan tempat le

ingin menyimpan kepalanya ini, di atas bantal yang empuk, lalu memejamk

ceritakan semua masalahnya ini. Namun, tentu saja hal

il. Jadi tenang saja, kepalaku sudah agak

ingnya ini, sudah dua k

. Kalau sekedar hanya untuk beristirahat. Namanya juga, ruang Bos." ujar Mi

entu laki-laki itu, tidak akan membiarkan dirinya semend

tidak bisa diekspresikan ke orangnya secara lan

dengan begitu saja. Belum tentu Prana masih menginginkannya. Dari sikapnya

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY