img My Iceberg  /  Bab 6 Meletakkan Bara di Atas Kepalanya. | 11.32%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Meletakkan Bara di Atas Kepalanya.

Jumlah Kata:1406    |    Dirilis Pada: 22/04/2022

sendiri, dinginnya seperti apa. Entahlah, sejak aku mengenalnya, sikapnya selalu begitu." ungkap M

ernah menerima kesala

. Awal-awal mengenalnya pun, aku beranggapan kalau dia laki-laki yang tak mengenal kompromi. Namun,

n akan pendapat Mila. Bagaimana juga, i

dia tidak setuju, akan mengatakannya secara langsung kok." sebelum balik ke m

ni, melebarkan senyumnya. "Terima kasih, Mil

mbali sibuk dengan pek

x masuk ke ruangan, m

k?" tanyanya, memperhatikan Ganis

tiang listrik, saking tingginya juga tubuh kurusnya. "Ada, Pak. Saya biasanya sepulang kerja sela

, tetapi untuk menolaknya pun m

ehan dari mej

dak punya peluang, kasi

ang. "Jangan menyerah, Fe. Siapa tahu, besok-besok Ganis ma

u. "Diam lo, Al! Urus aja istri ma anak lo. Jangan

dat, lo." seloroh

nya pada Mila. "ikut bujukin Ga

e ... siapa juga yang punya u

s. Wanita itu sudah berdiri, me

Nis?" tanyanya belum menye

pulang." kata Mila, sambil menggand

gue gak lihat lo pepet cewek, sampa

"Diem aja, lo!" Lalu mengejar langkah kedua wa

tangannya. "Ikut denganku, Nis. Tidak ad

ahinya, heran. Melihat t

ada seorang perempuan. Biasanya sikapnya tenang dan penuh wibawa. Bisa dibilang, soal pasanga

nemui Ganis dengan berba

alam genggaman Felix. Secara refleks Ganis melepaskan tangannya, tetapi terlambat karena bibir Prana sudah

campur urusan orang lain. Akan tetapi kali ini, ia melihat kesinisan di sudut bibirnya, saat melihat ke

ya yang seperti itu, Nis. Prana memang dari lahirnya sudah begitu." candanya

r-mampir dulu, ya?" Ganis b

il namaku saja. Kamu tahu, di kantor gak a

ng, ya?" Felix tersenyum sambil menga

am. Sementara Felix, dengan sabar

gapannya selama ini. Kalau dirinya tukang selingkuh. Sudah tanggung dianggapnya begitu.

n tuduhannya dan sekaran

untuk melawan Prana,

saat Felix bertanya alam

, saat harus berhenti. T

seru Felix

k karena persahabatan, ya?" tanya Ganis,

ua masa kuliahnya, untuk masuk militer. Jadinya kita hanya betiga yang terus lanjut." Mendenga

rnah bisa mengorek penjelasan dari mulutnya. Kemudian aku menceritakan, maksudku untuk mendirikan perusahaan kontraktor. Akan tetapi modal yang kupunya, tidak cukup kuat. Sementara aku lihat, Prana secara f

giannya. Seharusnya Prana merasa puas dan senang karena telah dengan mudah me

t, saat kuceritakan kalau Prana pernah

s bukan masalah Prana jadi TNI-nya, tetapi bagaimana sampai Prana bisa melepaskan jabatannya itu? Karena tidak m

enampilannya, memang mirip TNI tak berseragam, ya?" Ganis sengaja

n tidak tahu, bagaimana dia bisa melepaskan diri dari angg

kalau keterangan itu tidak didengar

ngingat ada Felix di dekatnya, mungkin air ma

ulah yang dipercayainya. Terbukti, dengan asal telah menuduhnya selingkuh dan tanpa

Prana. Percuma! tidak akan mempan, akan sia-sia belaka. Ngomong sampai berbusa pun, tak akan digubrisnya. Baginya, yang di

Nis?" suara Felix me

h kebangetan. Dari tadi belum nyampai

endaraannya, Nis. Aku sudah biasa, jadi tidak terl

Felix menatapnya, saat kendaraan tidak bisa laju

ngenalku. Jadi kamu, be

an laki-laki yang mudah jatuh cinta. Kamu boleh tanya ke rekan-rekanku

ngung, harus menj

Prana adalah suaminya, apakah

dirinya sudah mempunyai anak beru

anku dulu, F

. Namun, rupanya Ganis tidak begitu menyimak

depan kios itu." tunjuknya, pada se

celingak-celinguk. Berusaha menge

lagi, jadi aku susah menje

tas tumpangannya." ucap Ganis, lalu turun dari mobilnya

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY