img Tentang Harapan  /  Bab 5 Yang Terburuk | 14.29%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Yang Terburuk

Jumlah Kata:950    |    Dirilis Pada: 22/04/2022

bisa orang tuaku lihat d

|

membuka pintu rumah utama. Kedua mata yang memaka

ag

arah sang Mama membuatnya tak berani dan memilih menunduk men

seraya memegang kedua pelipisnya. “Kam

apa-apa, tapi foto waktu Jihan dan Mas

terkejut. “Kamu punya masalah sama temen kamu ‘kan? Bukti

ngannya menyatu di depan dada. “Jihan bena

hempaskan tubuh Jihan hingga ter

a mengunci pintu tersebut. Dia meloncat ke atas kasurnya denga

k gini akan terjadi. Tuhan, ku mohon.” Jihan menangis

belum menemukan alasan mengapa orang tuanya begitu

orang tuanya, mencoba memaklumi hal yang di lakuka

a, jika ada di rumah pasti Jihan men

sakan tangisnya agar tak terdenga

|

g melakukan makan malam tak peduli apabila sang

egitulah ucapan Irma seraya m

alu kalau dia

yak yang iri sama kecantikan Jihan, tapi anak itu sel

n kali ini berhasil. Aku ingin mengemba

ya menyendok sesuap n

kannya di balik anak tangga yang tak terli

erharganya aku

uk kembali menaiki anak tangg

i kamarnya. Nafsu makan gadis itu menghilang dalam sekejap, lagipula tidak mung

t kedua matanya membengkak dan me

terngiang-ngiang di kepalanya. Jihan masih tak perca

ena terlepas dari status pelajar dan kenangan terakhir bersama teman-teman sekolahnya. N

ng temaram menemani Jihan yang bersedi

|

air yang ada di meja belajar Jihan. “Matahari udah

anya agar cepat terjaga. “Jihan baru tidur

gang. “Dasar pemalas. Cepat bangun!” Wanita paruh baya it

pada gorden kamar yang tak menunjukkan tanda-ta

ng Mama tak membiarkan dirinya melewatkan sarapan

dengan keadaan meja makan yang sudah kosong. Keadaan r

mbil beberapa helai roti, lalu menumpuknya dengan telur ceplok dan potong

anapun. Suasana hatinya begitu buruk

|

gan Jihan. Lagipula, dia sendiri tak memiliki keberanian untuk membuk

enampilkan kontak kak

a Taufik di

ntuk menetralkan suara

em? Kenapa en

edihannya. “Lo udah denger gosip an

di telinga masing-masing. Lelaki itu mencoba membuka pembicar

sekarang libur, gue ada waktu untuk s

di perbolehin datang

h ketemu aja, pestanya bebas bawa siapapu

Lo pikir gue

h kecil. “Ter

Jihan yang sedang di dalam kamarnya itu. “Gue

. “Gue harap juga begit

e tutup

tangannya menggenggam ponselnya erat. Perasaannya semakin

|

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY