img Titik Noda  /  Bab 3 Rencanaku | 5.88%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Rencanaku

Jumlah Kata:1368    |    Dirilis Pada: 23/04/2022

or

tukku memutuskan, tapi mungkin akan menjadi waktu terlama untuk mereka yang tak sabar akan

tak akan mempan. Terlihat Mas Danang mulai sering men

ril pindah sering dikunju

ri malah, ngantar sesuatu gitu. Hati-hati loh zaman se

nya April sama Mas Danang, kok lain gitu ya tatapan matanya, be

bih Mas Danang absen datang, tak seperti biasa. Bahasan mereka mulai dari kenapa April pindah, juga Mas Danang sering tercuri men

ng terbaik.” Satu-satu

i, nggak cukup doa aja sebaiknya sebelum

Pak Dul yang sampe kelahi di jalan itu ya gara-

terjadi, mau d

anya lain. Ah, lihat ini, Mas. Aku sudah berusaha me

tuk tidak menangis saat waktu itu tiba. Luka hati sudah tak berbe

enyelamatkan hak anak-anak. Sebab selentingan kabar April tengah belajar nyetir, d

kartu kredit dan ATM bersama yang dipinjam waktu itu dariku, isinya tak seberapa. Entah darimana uang untuk bayar rumah Pak Idri

anang yang sudah berumur. Terpaksa, bagaimanapun mereka pasti juga akan tahu. Ibu

emak, jangan sampai anak-anakmu benci Danang. Bagaimana pun bapaknya akan menja

berdarah jangan anak-anak, walaupun tak terhinda

umpal telinga mereka untuk tak mendengar isu di luar. Apalagi M

lama via video call. Lalu pada tiga putriku di rumah, kumulai perlahan dengan lebih mengakrabkan diri pada mereka. Nonton d

enyeimbangkan obrolan dengan keseruan topik asing di telinga. Yah,

mereka nginap di hotel Aqua, sebuah hotel bintang empat di kota ini. Dalam kondis

akan nikah den

angsung menangis memelukku. Dalam isak kami kuyakinkan kalau semua akan ba

April Mama juga?” Si bungsu

ya penuh rasa. “Tidak harus, ka

yeka air mata, tapi meme

neran ga

bahagia dengan menambah keluarga baru

ya dan syifa menatapku penuh tanya. Entah

tepat. Tidak harus menunggu seb

dan sudah kuurus balik nama atas Almira. Kebetulan surat lengkapn

lebih saat tahu pemasukan usaha k

?!” desisnya geram, tentu ta

lmira. Kebetulan dulu pernah janji belikan rumah untuknya. Bukanny

dari nol. Ingat kita dulu gimana merint

, kita belum

punya apa-apa. Rela berbagi mie instan sebungkus untuk be

iar ia mulai se

tah di luar rumah. Sudah pasti ia ke sini

nya malu. Akulah yang merasa malu atas kel

lihat satu set sofa baru dengan meja kaca bulat dialasi

n. Lelaki yang mulai tumbuh satu dua helai uban di kepalanya itu habis cuci

ang pilih ma

… ada

nya? Aku ham

empuan yang mengenakan celana kain di atas lutut cuek m

dah berani berduaan begini? Apa Mas gak pikirk

nikahi April ini. Aku tetap bertahan, dan dia

a April memasang muka masam, sudah

am ini juga.” Kutatap April yang t

buah pesta kecil-kecilan. Semua warga harus tahu kan kalau kamu akan jadi madu

h siri di kampung Apri

nyengat. Rupanya benar tidak sabar

maduku, Mas. Bukankah kamu memang mau diakui kan A

am muka M

. Biarkan kalian nikah dua kali atau tiga kali, itu tak masalah. Aku mau anak-anakku menyaksikan kalau pernikahan itu ada, buk

a ini perih dan memanas. Berusaha kulawan nyeri, sayang kalau harus menangis l

u sebelum masuk mobil. Biarlah mereka menduga-duga. Aku sudah tak sabar melihat dekor rum

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY