img MEMBALAS HINAAN BAPAK  /  Bab 10 MHB 10 | 21.74%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 10 MHB 10

Jumlah Kata:1163    |    Dirilis Pada: 09/05/2022

liva melihat sate-sate yang sudah berserak di tanah dan bercampur debu itu. Hanya sesak dan mengurut dada. Hendak marah pun percuma. Jika

nan yang dibawa calonnya Intan, pastinya tak boleh disentuh oleh Bapak. Akhirnya uang dua puluh lima ribunya sia-sia, sate itu hanya dimakan kuci

embali ceria atau mungkin hanya pikiran Sumi saja yang kata Bapak selalu iri. Ya, memang benar terkadang Sumi iri. Ingi

sms itu. Ponselnya masih jadul, baru rencana akan

. Aku kan belum ada bekal! Nanti saja kita

seniornya sudah membookingnya, akan tetapi pastinya dia belum bisa membawa pemain lainnya. Biasanya untuk kedi yang masih training ha

rumah disibukkan dengan persiapan lamaran dan pernikah

minggu depan untuk masak dan buat kue! Atau kalau kamu bisa bolos sehari sih

waban paling cepat agar tak lagi-lagi sakit h

pada Sumi yang baru sel

ke rumah Bi Emah!

sehari doang! Acara adek kamu loh! Pa

lau di lapang golf beda, Pak! Kalau tanggal merah justr

sial lagi juga kayak dulu! Nanti malah gaga

Bapak dan mencium punggung tangannya, dia pun mencari Ibu dan melakukan hal yang sama. Bagaimanapun me

alaikum!”

awab Ibu. Bapak tak

m. Sumi pun tak banyak bertanya juga, tak enak kalau mencampuri urusan orang. Meskipun dia dekat de

elajar lagi memandu pemain. Para kedi master dan beberapa kedi senior yang menja

a yang membawa bekal makanan seperti Sumi. Jadi cukup dengan ditambah membeli mie rebus satu porsi berdua dengan

si dengan Zaki, Tita dan Suvia. Sejauh ini belum banyak nomor yang disimpa

e, hari ini kita akan belajar mengendarai ezgo!” tukas Maida---

rgegas memakai topi dan berjala

car sudah terparkir di lapangan. Maida sudah berdiri di sana

anan itu untuk gas, nah yang sebelah kiri itu untuk rem! Kalau ya

al, akhirnya ezgo berputar-putar saja dan gak mau maju. Ada juga yang hanya bisa lurus dan gak bisa belok. Semua tawa dan keseruan menghiasi hari Sumi siang itu. Bahkan dia sampai meneteskan air mata ketika melihat kelucuan-k

, dia lebih tampak pendiam. Sejak pagi, rasanya ada yang kurang. Ya, tanpa celoteh

eda motor itu. Namun Zaki hanya menggum

u!” Zaki me

m menatap Zaki yang turu

elapak tangan Sumi. Dikepalkannya uang seratus

a motor Zaki menderu. Tubuh lelaki jangkung beral

sambil menatap uang yang dike

rumah tampak ada Intan yang tengah saling bersender mesra

kenapa adiknya yang lembut itu jadi berubah menyebalkan. Sindiran yang menyebutnya perawan tua dan gak laku. Namun Sumi memilih abai, pikirannya malah masih bertali pada

ri WA Sumi chan tapi tak ada. Bisa

tetapi sudah mengajaknya ketemuan. Ada apa kira-kira? Sumi hanya takut jika Y

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY