hun sekarang. Pendapat Kia tenta

a masih ingin merebahkan tubuh di kasur karena memang masih lemas

kali ingin membuat sakitnya makin parah. Katanya, ingin meng

tempat makan. Sekitar tiga menit berlalu, Kia tertawa kecil saat melih

al?" Evan bicara tepat di samping Kia. Pria itu mel

potan ngurusin aku yang muntah, silaka

Pria itu berkacak pinggang. Tubuh jangkungnya sedikit

anyanya dengan da

ya apa? Ngajak

saran agar Evan mengajak Kiandra keluar, bicara berdua, menanyakan mengapa

k akal untuk kamu? B

esabaran, Evan malah melihat ge

sambil jalan atau di ru

mengalah. Ia menurut. Pria itu menutup pintu d

ap punya anak?" Pria itu tergelak. "Kamu ngera

dak sejauh ini untuk membujuk? Memastikan Kia bersedia,

an. Mobil mereka mulai memasuki kawasan jalan ray

kamu." Kiandra menjawab tanpa menoleh. Matanya yang sa

suka aku, gitu? Kamu m

ntak aku. Aku enggak kamu kasih kese

kamu gubris. Dibentak baru mempan." Evan tampak m

ak aku." Kia bicara soal insiden pertengkaran mereka sehari sebelum tra

belum? Menurut kamu, aku enggak pantas marah? Aku pula

ng pengemudi sepeda motor menyalipnya. Me

. Kamu bohong soal pil itu. Jangan k

mau ambil rumah Bapak? Kamu mau buat kelua

adi, kamu cuma perlu nu

sama sekali tak memikirkan dirinya. Pria itu hanya ingin ke

" Kia memegang

abur lagi? Nanti pulang la

ku!" Kiandr

njak pedal gas semakin dalam. "Tu

i ternyata Evan memandangnya. Pria itu menganggapnya terlalu kecil, hin

ia menarik kunci mobil hingga benda itu terbu

ia

uang kamu, tapi kamu juga butuh aku. Kalau kamu enggak bisa berubah

mobil. Benar-benar melompat hingga tubuhnya