img Segitiga Penguasa - Sudut Pertama  /  Bab 3 Bayangan Di Cermin | 15.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Bayangan Di Cermin

Jumlah Kata:1708    |    Dirilis Pada: 20/05/2022

rkekang oleh rasa yang tak sama, yang terus bersemayam di dalam diriny

engan kokoh di dinding kamarnya—Marcapada terus bertanya kepada sisi lain di dalam dirinya. Apakah aku

k dari luar. Suara ketukan itu memecah kesunyian

apati tingkah laku anak sulungnya yang terus menatap cermin dan tak lekas beranjak dari sana. “Su

arus meladeni ocehan perempuan separuh baya yang telah berdiri tepat di depan pintu kamarnya, mengenakan gaun panjang berwarna hitam dengan polesan makeup menyeramkan

jawab pertanyaan Rea dengan suara datar. Lebi

sebuah keluarga. Membuat semuanya runyam. Memisahkan dua sejoli yang saling mencintai. Dia adalah racun yang membuat kehidupan Ma

ba-tiba memancar tanpa aba-aba, dan membawa serta suara gemuruh guntur yang membengkakkan telinga. Tatkala Marca masih menikmati masa-masa ber

atuh di lantai ruang keluarga rumah mereka. Menangis tersedu-sed

at Marca yang tengah asyik bermain di dalam kamar tiba-tiba beringsut dengan sendiri

ala Marca terbangun dari tidurnya, ibunya sudah tak ada. Ia terus berusaha mencari, ke mana-mana, ke setiap sudut desa, ke segala tempat yang terpikirkan olehnya, berhari-

amaian ikut serta dengannya. Semua orang merasakannya. Mereka bersikap hangat, menyambut perempuan itu bak juru selamat. Namun dari banyaknya orang yang

n bisa melawan takdir yang sudah digariskan untukmu,” tukas Rea. Meski

iri ibu tirinya. “Aku tahu, aku tak akan pernah bisa melawan takdir. Tapi j

gesa, ia langkahkan kedua kakinya, pergi meninggalkan kamar Marca. Jaraknya dengan Marca yang hanya terpaut satu langkah su

badan kekar, tinggi menjulang. Otot-otot hasil latihan selama bertahun-tahun terlihat jelas. Marca bermetamorfosis menjadi laki-laki mengagumkan. Rambut hitam kecokelatan yang panjangnya hampir sebahu dikuci

edang berjalan menelusuri jalanan desa. Semua mata seakan terpusat ke satu arah. Banyak perempuan menaruh hati kepada Marca. Dan untuk Rea, meski Marca bukan

hitpa hampir dilupakan banyak orang. Dikelilingi oleh hutan gelap yang paling ditakuti untuk dimasuki, dan jembatan t

k dahulu kala, Hutan Terlarang sama sekali tak boleh dimasuki. Diceritakan, bahwa di dalam hutan sana, ada makhluk mengerikan yang hobi me

yang paling sering diucapkan. Menurut cerita dari para orang tua, alasan dicetuskannya julukan “Jembatan Pertemuan” itu lantaran jembat

ukan pertarungan sengit yang berlangsung berhari-hari. Dampak dari pertarungan keduanya adalah j

ahsyat dari kedua pendiri kerajaan. Tak pernah ada yang tahu, hal mengerikan apa yang saat ini bersemayam di d

n gagah berani masuk ke dalam pekatnya kabut. Namun, baru beberapa detik waktu berjalan,

ng paling banyak menyeruak di penglihatan. Awalnya tembok batu dibangun bertujuan untuk menghalau bahaya dari luar, tetapi pada kenyataannya, tembok-tembo

pesona kengeriannya, sebuah tebing curam terpampang, leng

ang telah benar-benar bosan dalam menjalani kehidupan, atau mereka yang telah benar-ben

iceritakan di awal. Bagi mereka yang dapat membuka mata lebar-lebar, melihat si

erlu lagi pusing-pusing memikirkan. Semua yang mereka butuhkan tersedia. Beraneka macam sayur, buah, bah

a bagi warga desa. Dan karena saking bergantungnya kepada mata air tersebut, ritual

sebuah perhelatan pertarungan besar yang telah dinanti-nantikan selama bertahun-tahu

petarung terhebat mereka. Bukan untuk saat itu, melainkan dua puluh tahun yang akan datang. Sudah pasti

ernah lagi sama. Tak ada lagi masa-masa menyenangkan ketika bermain dengan teman sebaya. Mereka

yang dilanggar. Hanya saja, jika dalam pertarungan terlihat salah satu anak ada yang sudah mulai kewalahan, tak berdaya, maka harus secepatnya di

ngepung lingkaran arena tempat berlangsungnya pertarungan. Para peserta telah lengkap, Marcapada ada

a penerus kita, anak-anak kita, akan menunjukkan kemampuan terbaik mer

angan yang tak terduga, dan akan menegaskan kekuatan desa kita kepada dunia.” Dengan semangat membara, pria separuh baya bertubuh gempal dengan berbagai bekas luka di tubuhnya itu me

peserta menj

desa, apakah akan menjadi Penjaga atau akan menjadi pemuda biasa. Semuanya bersemangat ingin menjadi ya

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY