kuat dari hatinya. Sinar mata Dirga memberikan
" jawab
nya, lalu dengan cepat Kamila menyimpan
, kamu?" t
ila,
nggil Mas.
ya
ling mengenal, lalu gadis berambut panjang itu pamit untuk
kali ini yang dinamakan cinta pandangan pertama. Hatinya bergetar heb
*
erak ke arah pacaran. Keduanya memutuskan saling mengikat
Tentu hal ini tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.
ndan rapi. Mau ke ma
unya dengan yang baru. Mendudukan kem
rpaksa Kamila berbohong. Entah mengapa bibirnya
percaya.
ng kecil. Mencium pipi ibunya dengan lembut seray
alam. Hati-ha
penuh kebahagian. Bahkan bekas cambukan semalam dari sang Ayah pun tidak t
Hanya pada Cikalah, ia bisa bercerita tentang Dirga. Bagai
mah karena Pak Angga bisa saja marah. Kamila pun tentu belum
a yang duduk di atas motornya. Sang Pacar menggunakan kemeja hitam
Dirga menyambut
el di tas kecil dan berjalan cep
. "Nggak. Selama apa p
ar gombal
ndiri. Nggak b
sih." Kamila
reka akan pergi bermain mengelilingi kota dan menik
k fasilitas publik yang ada. Hanya ada s
baru saja ada film baru yang sedang ramai
nimbang sebentar, lalu
yum. "Ya uda
an tubuhnya ke punggung lelaki itu dan merasakan kehangatan. Janga
ap?" tan
Y
isa diukur ketika Kamila bersama Dirga. Rasanya, damai sekali. Rumah yang seperti neraka i
sela perjalanan. Mereka sesekali te
u bilang sesuat
, Ya
tanya ma
a ter
atanya, pengen ketemu
Tentu, ia belum siap sepenuhnya untuk bertemu keluarga
-harap cemas. Ragu juga. "Kal
wajah kekasihnya yang berubah lesu dari kac
kan senyuman. "S
Merekatkan pelukannya di
elus kedua tangan Kam
a itu berkeliling kota sebentar, lal
ki itu bekerja di bagian keuangan. Tentu, untuk gajinya terbilang lumayan.
a kamu. Jadi, j
in terlena dan merasa nyaman. Seakan ia punya tempat untuk bermanja
jalanan dan berhenti di lampu merah. Awan gelap datang menghiasi
eras. Dirga hendak menepi, tetapi dirasa percuma. Sebab,
l memeluk Dirga. Menerobos curah hujan bersama, hingga
inya sampai ke tempat tujuan. Rumah Dirga diapi
ni pertama kalinya dalam hidup, ia merasa te
kat teras. Mendekati Kamila d
ak p
amila masuk. Rumah ini terasa s
uk, sedangkan Kamila mengamati isi ruma
umu mana?"
ya. "Sepertinya keluar. Soalnya, aku l
Kamila dengan handuk. Posisi mereka sa
ik dan manis. Sebagai lelaki dewasa, tentu ada hasrat yang kelua
ekapannya. Kamila tersentak. Ingin mendorong, tetapi kala
Sayang?" bi
serak itu menipu dirinya. Menghipno
ku nggak mungkin ninggalin kamu gitu aja." Dirga meyaki
ut," kat
Aku ikuti
Mengantarkan ia pada sebuah keputusan. Melepaskan kehormatan yang dijaga s
akut," uj
li menyatu. Melupakan sejenak apa yang ada di kepal