img Senyum Itu Luka  /  Bab 3 Garis Dua | 2.59%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Garis Dua

Jumlah Kata:1258    |    Dirilis Pada: 12/06/2022

perti biasanya. Hubungan badan itu di

e di mana Kamila merasa jenuh, tetapi kembali sem

las siang dan pulang pukul sepuluh malam. Sebagai pegawai seb

pertama Kamila masuk. Ia bekerja deng

n kedua lengannya sambil tersenyum. Kalimat itulah yang k

badannya meriang. Mungkin karena efek

et. Sakit, ya?" tany

senyum tipis. "Aku

jaan. Seorang gadis biasa yang ha

t aja? Bibir kamu juga

lau aku nggak kerja

satu kampung, tentu semua war

untah. Mungkin masuk angin. Gadis itu berlari ke arah toile

get aja. Perut nggak en

r dari depan. Barangkali pelanggan kembali menyerbu.

ajah ramah. Menyembunyikan rasa s

kehilangan penglihatan. Kepalanya berkunang, lalu ketika meng

ri pertolongan pada Kamila. Kekei mencoba mendekat

puskesmas aj

awan lelaki ke puskesmas terdekat. Barangkali perempuan yan

gadis itu sadar ketika sampai di puskesmas, sehingga Kekei dan satu karyawan lelaki bisa pulan

Melihat matanya yang pucat, lalu berta

ngat. "Belum, Dok. Bulan kem

menstruasi sering datang terlambat. Terkadang dua bu

i berhubungan

kan Kamila. Hatinya mul

asih obat sembarangan kalau Mbak sedang isi," s

, meskipun batinnya tetap menolak. Begitu alat itu di

empurna. Dua garis itu nyata. J

?" Dokter berusaha menent

k," jawab Kamila be

ang, didapatlah usia kandungan Kamil

amila untuk banyak beristirahat. "Selamat atas kehamilannya, Mbak. Tolong, perik

lit menerima kehadiran anak ini. Namun, ada hal penting

ta lelaki itu menemuinya di sebuah taman

. Ia mengatakan jika Dokter menyuruhnya is

as selama berada di angkutan umum. Ingin menangis. Menolak. Namun, itu tak mung

uju. Dirga pun sudah di sana. Lelaki itu tersenyum meny

en tau,"

diam, lalu

skan pelukan, lalu

lutnya sulit mengelu

ayang?" Di

duk, Kamila menjaw

a. Reaksi ini membuat Kamila mengangkat kepala. Menatap D

ua bola matanya.

amu hamil?" Dirga

ambil memegang perut. "Ya

encang. "Nggak mungkin, Sayang! Kita it

Reaksi Dirga di

ku belum siap punya anak! Kam

a. "Tapi, ini anakmu, Saya

gurin kandungan kamu sekarang juga!" Dirga menari

tangan Dirga darinya. "Aku nggak

andungan ini sekarang juga!" Kalimat

la tetap pada

lih pergi meninggalkan Kamila sendirian. Lelaki

taman. Menyesali perbuatannya y

*

ar lelaki itu agar bertanggung jawab. Namun, Dirga hilan

erja, walalupun sering mual dan muntah. Teman seprof

ah trotoar. Pikirannya kacau. Mungkin saat ini kandungannya

Kenapa?" Ia menangis sepanjang berjalan. Sudah jau

ir itu menghipnotis. Menarik tubuhnya mend

inya menyenangkan di ba

isikan halus terus merayu di telinga. Menyem

ua tangan ke samping. Matanya terpejam. Anak ini memang bukan beban, tetapi hidu

dan siap terjun. Tiba-tiba seseorang menariknya kenca

ng terseb

saja ingin hidup lagi. Tapi, kamu yang dikasih kese

atan. Menangis histeris meminta perto

rdiri tegap di depannya. Bola mata lelaki itu begitu i

epan Kamila. Menatap balik leka

awab, ia justru m

il di lua

nya keluar dari mulu

k bersalah. Dia berhak hidup. Jangan karena kesalaha

a Kamila. Mengantarkan gadis itu ke ruma

img

Konten

Bab 1 Bertemu Bab 2 Berlandaskan Cinta Bab 3 Garis Dua Bab 4 Terusir Bab 5 Dia pergi Bab 6 Berubah lebih baik
Bab 7 Irawan
Bab 8 Membuat Janji
Bab 9 Bersatu karena kejadian kesalahpahaman.
Bab 10 Rumah Arga
Bab 11 Pukulan dari Irawan
Bab 12 Cika bingung
Bab 13 Soal Arga
Bab 14 Danis tak percaya
Bab 15 Tentang nama panggilan
Bab 16 Cika bertemu Arga
Bab 17 Dijemput Arga
Bab 18 Danis datang ke rumah
Bab 19 Salat Subuh
Bab 20 Ayo, lakukan!
Bab 21 Mengantarkan kue ke kantor
Bab 22 Makan siang bersama
Bab 23 Supermarket
Bab 24 Arga sakit
Bab 25 Arga diinfus
Bab 26 Makan di kantin
Bab 27 Bertemu Dirga lagi
Bab 28 Jangan terlalu egois
Bab 29 Irawan terluka
Bab 30 Tendangan maut
Bab 31 Kamila mengomel
Bab 32 Perjalanan keluar kota
Bab 33 Menemui pak Angga
Bab 34 Rendi datang ke toko
Bab 35 Menginap di hotel
Bab 36 Jangan terlalu pedas
Bab 37 Bertemu Dirga
Bab 38 Pemakaman
Bab 39 Perlakuan Arga yang beda
Bab 40 Tasya
Bab 41 Kamila mengigau
Bab 42 Oleh-oleh
Bab 43 Wanita yang pernah ditiduri
Bab 44 Ungkapan Irawan
Bab 45 Arga khawatir
Bab 46 Cup cake laku
Bab 47 Rahasia
Bab 48 Canggung
Bab 49 Pelukan Arga
Bab 50 Arga kesal
Bab 51 Arga memergoki Kamila
Bab 52 Rendi bertengkar
Bab 53 Dirga jujur
Bab 54 Ke butik
Bab 55 Sah di mata negara
Bab 56 Pesta pernikahan
Bab 57 Pesta usai
Bab 58 Rambut Arga basah
Bab 59 Kamila pergi bermain
Bab 60 Gara-gara mie instan
Bab 61 Kedatangan Dirga ke toko
Bab 62 Danis mengantarkan Cika
Bab 63 Kamila datang ke kantor Dirga
Bab 64 Kamila datang ke kantor Arga
Bab 65 Manjanya Arga
Bab 66 Mengantarkan kopi
Bab 67 Irawan menyaksikan
Bab 68 Irawan ke kantor Arga
Bab 69 Tasya pobia
Bab 70 Dirga dan Arga
Bab 71 Arga merajuk
Bab 72 Irawan bertanya.
Bab 73 Pembicaraan Danis dan Rendi
Bab 74 Danis menolong Cika
Bab 75 Membuat pesanan
Bab 76 Cake untuk atasan
Bab 77 Satu jam sebelumnya
Bab 78 Rania dan kamila
Bab 79 Penunggu pohon mangga tetangga sebelah
Bab 80 Dinas keluar kota
Bab 81 Segelintir kisah di balik keluarga cemara
Bab 82 Nasi kucing
Bab 83 Pengakuan dua belah pihak
Bab 84 Jangan tersenyum
Bab 85 Arga pulang
Bab 86 Bertengkar
Bab 87 Bertemu Silvi lagi
Bab 88 Dirga datang ke toko
Bab 89 Melamar pekerjaan
Bab 90 Kamila jujur
Bab 91 Dirga menabrak orang
Bab 92 Kecupan dari Kamila
Bab 93 Hari pertama Irawan
Bab 94 Mengantar Rianti makan
Bab 95 Kamila memergoki Arga
Bab 96 Arga tahu
Bab 97 Arga dan Dirga berkelahi
Bab 98 Arga meminta anak
Bab 99 Rendi marah
Bab 100 Meeting
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY