img MAFIA REVENGE & LOVE  /  Bab 5 05 — Pria Itu, Dion .... | 4.55%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 05 — Pria Itu, Dion ....

Jumlah Kata:1769    |    Dirilis Pada: 22/06/2022

buas. Semalam tubuhku menggigil, badanku panas sekali.

gak sejuk. Tubuh menggigil dan panasku belum juga mereda. Tubuhku melemah, bibirku terasa kering dan pecah-peca

, mungkin karena dua hari tidak diberikan makan. Berulangkali mencoba memejamkan mata untuk men

panya troli rantai besi buat mengulur makanan untuk hewan buas atau jatah makan siang telah tiba. Lihatlah empa

an peliharaannya, mendadak membuatku ketakutan. Aku tidak punya nyali seberani itu, sampai harus merebut makanan dari kan

at kelakuan kasar pria itu dua hari terakhir. Begini caranya membalas dendam atas apa yan

ak

erketuk pantofel hitam pria itu. Tampilannya masih sama, dia terlihat rapi setiap saat. Tidak salah kalau orang akan mengira-ngira kalau dia itu seorang direktur di perusahaan besar. Lih

Alih-alih dapat jatah makanan, kamu malah jadi santapan mereka.” Zacky tertawa, mengulurkan

an buas. Aku melongos, membuang perhatian. Enggan menatapnya. Aku benci dia. Tapi masih kurasa dengusan

-makanan yang diolah dan dimasak.” Zacky menyodorkan piring aluminium berisi potongan daging merah (mungkin dagin

u, sampai potongan daging keluar dari piri

ang daguku. Ditatapnya lekat-lekat wajah ini. Dua detik berikutnya

erlawanan. Meskipun aku tidak benar-benar mengunyah si daging amis, tetapi paling tidak makanan tidak higenis i

baji

mu sudah berkali-kali

dia mana bakal peduli pada penderitaan orang lain. Iblis sudah dari sananya di-setting kej

ah sedikit saja, kamu

h untuk memasukkan potongan daging ke dalam mulut. Aku mengatup mulut rapat-rapat, berusaha memberonta

lakukan seperti itu lagi, Zacky mulai melemahkan tindakan. Masih kudengar deng

mu menikmati lebih banyak lagi penderitaan.” Zacky membuka borgol rantai berkarat, melepaskan belenggu yang mengikat sekujur badan. Tub

gsek yang pernah aku temui!” Aku berter

osong kamu buat nanti. Karena penderitaan baru saja akan dimulai. Sekara

erasa kram, tetapi tetap kucoba untuk melakukannya. Sekali aku terjatuh kembali ke lantai. Sekali lagi hal itu terulang karena s

s menit b

aju bagus saat bekerja di rumahku!” Z

ra pekerja. Ada lemari dua tingkat, lima kasur, dua kamar mandi dan du

umah setelah aku pikir akan me

memberanikan d

ang. “Karena aku ingin memanfaat

terencana cukup matang dalam

an. Karena semuanya harus terorganisir.” Zac

gugup. Meski badan lemas karena sakit dan belum makan, tetapi aku masih merasa bahwa ak

Aku kira saat itu aku benar-benar tangguh untuk menghadapi segalanya. Namun ternyata i

ya yang menyilaukan. Tanpa aku sadari, saat itu aku telah terjatuh, tergolek di lantai. Tubuhku sudah tidak bisa menyeimbangk

tu, banyak mimpi yang aku terima dalam ransangan saraf otak motorik. Sesuatu yang telah dilupakan bertahun-tahun, pada

yatakan perasaannya padaku. Di taman fakultas kedokteran. Ya, aku ingat. Dalam mimpi itu jelas terjadi. Tanggal 22 Agustu

sangat manis, siapa saja yang melihatnya pasti akan menyukai. Juga cara bicara

Indah,

re hari, pukul setengah lima. Kala itu mentari mulai tenggelam di uf

awab lirih, “Ka

tu aku tidak terlalu serius untuk mengenalinya. Jadi aku mengabaikan ja

Ind

ltas ekono

uk lagi. “Ka

arena sudah lancang mengagumi kamu diam-diam. Indah, aku sebenarnya suka sama kamu dari awal kamu ada di kampus ini. Maksu

nya, menatapku cukup serius. Tatapan itu

ah kamu menj

ria asing ini mendadak datang, lalu mengajak berteman. Sesaat kemudian mengakui perasaan. Apakah harus aku menjawab ‘iya’ untuk pern

af

tu memotong kalimatku yang belum rampung, “Ini salahku, mend

ngan siapapun. Karena aku mau fokus dengan kuliahku dulu. Aku hargai perasaan kakak, tap

ang menyakiti perasaan orang lain. Pria di depanku terse

duluan. Sudah sore

pa. Kamu nggak s

ya ke belakang. Kami berada di embung fakultas, di jembatan tempat mahasiswa lalu lalang. Kejadi

elimut putih tebal di atasnya. Melainkan aku tidur di karpet berbulu, di antara jendela dan kasur. Kaki dan tanganku terikat lagi menggunakan rantai y

erpakai, bahkan yang basah bisa kering di badan. Tapi pagi ini, ketika aku mengamati kalender, di mana aku yakini bahwa aku telah pingsan

yirnakan ingatanku kemarin. Aku sadar bahwa kehidu

img

Konten

Bab 1 01 — Bukan Irma, Tapi Aku! Bab 2 02 — Ancaman Itu Nyata Bab 3 03 — Gudang Hewan Buas Bab 4 04 — Siksa Mandi Air Es Bab 5 05 — Pria Itu, Dion .... Bab 6 06 — Makanan Basi Vs Pir Layu
Bab 7 07 — Dia Tidak Sekarat
Bab 8 08 — Tinh si Gadis Vietnam
Bab 9 09 — Memohon di Bawah Zacky
Bab 10 10 — Pekerjaan Utama
Bab 11 11 — Rindu Kehidupan Normal
Bab 12 12 — Tato Adalah Tanda
Bab 13 13 — Namanya Indah Juga Indah
Bab 14 14 — CPO vs EU
Bab 15 15 — Pungguk Merindukan Rembulan
Bab 16 16 — Kisah Cinta Dion
Bab 17 17 — Ulan Bator & Great Wall
Bab 18 18 — Ingatan Masa Kecil
Bab 19 19 — Raja Surga di Taman Eden
Bab 20 20 — Target; Irma
Bab 21 21 — (Mendadak) Merasa Iba
Bab 22 22 — Serangan Jason
Bab 23 23 — Tertawa Bagai Bulan Sabit
Bab 24 24 — Rencana Datang ke Ibukota
Bab 25 25 — Hantu Penunggu Silo
Bab 26 26 — Data Penting Klien
Bab 27 27 — Jamuan Malam
Bab 28 28 — Rekaman Suara & Jejak Indah
Bab 29 29 — Indah Balas Menyerang
Bab 30 30 — Tidur Denganku, Dengan Manu
Bab 31 31 — Tinh, Hadiah Ulang Tahun
Bab 32 32 — Tulisan Yang Mengubah Segalanya
Bab 33 33 —Ingatan Enam Tahun Lalu
Bab 34 34 — Kebun Sankeien & Kuil Shomyoji
Bab 35 35 — Istri yang Malang
Bab 36 36 — Acara Kacau
Bab 37 37 — Duel Sengit
Bab 38 38 — Nakamura Junior Terjatuh
Bab 39 39 — Malam yang Panas
Bab 40 40 — Mari Kita
Bab 41 41 — Mengunjungi Kakek di Danau Toba
Bab 42 42 — Kami Benar-benar Akan Berpisah
Bab 43 43 — Kami Telah Bercerai
Bab 44 44 — Mahar Untuk Indah
Bab 45 45 — Mantan Nyonya
Bab 46 46 — Bidak Catur
Bab 47 47 — Isu Peralihan
Bab 48 48 — Orang Gemuk
Bab 49 49 — Dylan Nakamura Tewas
Bab 50 50 — Tinh Penjual Informasi
Bab 51 51 — Eroz Tidak Menduga
Bab 52 52 — Melepas Dosa Masa Lalu
Bab 53 53 — Menemui Paman di Roma
Bab 54 54 — Pertarungan Tangan Kosong
Bab 55 55 — Situasi Malam Itu
Bab 56 56 — Membantah Kakek
Bab 57 57 — Tangisan Pertama
Bab 58 58 — Aku Harus Bertanggungjawab
Bab 59 59 — Perceraian itu Tidak Sah
Bab 60 60 — Curiga Hamil Besar
Bab 61 61 — Ucapan Manis
Bab 62 62 — Menemui Psikiater
Bab 63 63 — Aku Tidak Mau Begini
Bab 64 64 — Rencana Pergi ke Australia
Bab 65 65 — Aku Sungguhan Hamil
Bab 66 66 — Aku Setuju Menemuinya
Bab 67 67 — Menuju Pallazo Mafia
Bab 68 68 — Zacky si Triliuner Muda
Bab 69 69 — Hamil Kembar Tiga
Bab 70 70 — Perubahan Sikap Kak Zacky
Bab 71 71 — Pembahasannya itu-itu Saja
Bab 72 72 — Ciuman Panas
Bab 73 73 — Dia Melakukannya Cukup Sering
Bab 74 74 — Mereka Tidak Merahasiakan Sesuatu
Bab 75 75 — Kak Irma Menjelaskan
Bab 76 76 — Ciuman Panas pt. 2
Bab 77 77 — Kak Zacky Lebih Manja
Bab 78 78 — Kami Akan Ke Kota
Bab 79 79 — Suami Paling Menawan
Bab 80 80 — Rencana Makan Malam
Bab 81 81 — Panggil Aku Sayang
Bab 82 82 — Mama Bidadari
Bab 83 83 — Dia Pamit Pergi
Bab 84 84 — Tetapi Belum Berkabar
Bab 85 85 — Namun Dia Kembali
Bab 86 86 — Membawaku Pergi ke ....
Bab 87 87 — Hotel & Makan Malam Romantis
Bab 88 88 — Dan ..., Kami Melakukannya Lagi
Bab 89 89 — Kemudian Aku
Bab 90 90 — Dia Selalu Rindu
Bab 91 91 — Hingga Ingat Masa Lalu
Bab 92 92 — Tuan Cucu
Bab 93 93 — Namun Biasa Membuatku Menangis
Bab 94 94 — Juga Tetap Pergi
Bab 95 95 — Padahal Dia Paling Dibutuhkan
Bab 96 96 — Paman Diego Diselamatkan
Bab 97 97 — Dia Dion Palsu
Bab 98 98 — Namun Dia Sungguhan Dion
Bab 99 99 — Plot Twist Ter-membingungkan
Bab 100 100 — Papa Paling Egois
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY