meja makan. Tanpa sepatah kata, aku langsung masuk ke kamar untuk

ai jilbab tidak menjamin perempuan itu salihah, tetapi sungguh aku sama sekali tidak pernah bers

angkat dan menjawab salam. Sekarang sudah j

gaji? Ini aku sudah d

, aku sampai lupa, Mel. Bisa jemput g

ke, aku ke sa

tadi langsung mandi biar tidak mengantuk ketika murajaah hafalan. Hari ini kajian kitab

u pun dengan Amel yang stay di ruang tamu s

-apa. Yuk,

Ilham dan Nurul di toko kitab dekat perempatan. Biat apa mereka di sana?

i sadar kami tidak ada hubungan apa-apa dan ini sangat tidak pantas. Ter

Ilham? Mau ak

aja dia tidak pernah mer

ah kecepatan motornya. Aku hanya diam,

*

intu hati seorang perempuan jika hanya membawa sekoper janji manis yang

unting, jangan pergi begitu saja. Perempuan itu punya hati dan sangat mudah terl

harus dengan cara yang baik. Aku kesal jika ada lelaki penakut. Berani memu

melibatkan orangtua tentu ada secuil harapan dalam hati. Aku yakin, kamu ti

rena Allah tidak menjodohkanmu dengannya yang sama sekali t

an pada Mas Ilham berharap dia tersindir sehingga mau meminta ma

ahmu minta maaf. Kamu kalau masih ngarep, mending

ya, Mas? Maaf banget, ka

. Ternyata benar kata Nurul, kamu itu baperan dan licik. Bisa jadi c

. Kalimat yang begitu menusuk. Aku heran dengan perubahan sikap Mas Ilha

fitnahku?" Aku balas

g perempuan yang membelakang, bisa ditebak itu Nurul karena ketahuan dari caption yang mengatakan, 'Tidak ada perempuan yang sesal

am begitu pandai melukai hati seorang perempuan. "Aku men