ngan. Tak jarang penyebab hadirnya

-

ihat diambil alih oleh mentari yang disambut kicauan burung menjadi melodi indah yang menemani sunyiny

ia tahu tidak akan pernah membalas ucapannya. Menurutnya, mereka s

ti tubuh dengan seragam yang tidak pernah rapi memutuskan untuk men

ikit tergesa-gesa berjalan menuruni tangga satu-persatu, matanya tidak lepas m

akhir. Rasa sesak kembali menggerogoti relung, telinga memanas mendengar tawa bahagia keluarga,

i tanpa pamit. Karena ia tahu saat melakukan hal itu ia hanya akan mendapat c

tengah dari keluarga besar Ganendra. Kedua sudut bibirnya tertarik

ah. Kemudian mengarahkan pandangan ke

gah baya yang duduk berhadapan dengan Naya memutar bola mata jenga

ian dengan tatapan tajam yang mengarah pada adik bungsuny

erintah Arka lantas meletakkan sen

dang Tara yang mulai menghitung detik ka

ini! kehadiran kamu hanya akan membuat sarapan

Arka seolah memohon untuk mengh

, lo pasti tau apa akibatnya. Nggak usah perduliin gue, mending lo mikir cara ngebuat suasana harmonis keluarga ini kembali lagi!" gadis itu menatap keluarganya dengan sorotan terluka sebelum akhirnya berjalan perg

stal bening yang belum kering di pelupuk matanya, dengan segera ia menancapkan gas motor v-

" bentak Naya. Selama ini ia selalu bungkam de

u lupa apa yang dia lakuin sama adik kamu?"

Ma," tuduh Fian yang kini telah menghabiskan sara

iat sikap kalian. Kalian tau yang merusak suasana itu bukan Ta

utnya. Ia pun meraih tas kemudian mencium punggung tangan kedua orang tuanya secara

sama jalan pikiran lo itu. Lo yang nggak tahu diri Fian!" batin Naya, ia menata

uanya sama seperti yang dilakukan kakaknya tadi, dirinya berlari kecil menyusul F

." Sebelum berangkat, sudah menjadi kebiasaan b

hitam yang berisi laptop dan berkas-berkas penting. Sama seperti Arka,

-

g tertua di antara kita tapi lo

n beroda empatnya membelah lalu lalang manus

bukan malah ikut-ikutan ngehakimi dia k

ng buruk di dunia ini

ahu gimana yang sebenarnya dan siapa yang harusnya ada di p

bencian nggak bisa jadi cinta. G

ia

tawa kecil. "Gue salah? Dia

ngelihat dia lebih akrab sama keluarga lain daripada keluarga sendiri? Gue malu Fian! Gue nggak bisa jadi

gga langsung mengalihkan pandangan ke arah lain atau akan

lo benar-benar

eh. Gue nggak peduli! Nggak usah terlalu