img Menikahlah Denganku, Pak!  /  Bab 9 Bertentangan | 7.32%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Bertentangan

Jumlah Kata:1350    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

a, mengepal keras berusaha meyakinkan dirinya. Ketegangannya mulai mereda dan tangan kanannya bergerak menghampiri tangan Hanifa, hingga pada a

intaan terakhirmu, Vina.’

pernikahanmu, ibu.’ , gumam H

kamar hotel mereka. Keduanya sudah memegang segelas anggur di tangannya dan me

r ibu Hanifa dengan senyum sen

kata ayah Saka mengulangi k

di gelas masing-masing dan kemudian s

*

ap dan rintik hujan di luar membawa suasana kelabu, Hanifa bangun dengan senyum sumringah di wajahnya. Semua kekhawatiran yang telah mengendap lama

menyambar-nyambar lalu diikuti dengan suara guruh yang terdengar jauh. Dengan satu sibakan Hanifa membuka lebar-lebar tirai jendela kamarnya dan menatap pemandangan kelabu di luar. Hujan deras yang turun sejak subuh itu

!” , sapa Hanifa de

kembali, “Ah~ Benar-benar hari yang indah!” , kat

fa tidak peduli selama suasana hatinya bagus. Rasanya ia pun tidak peduli jika ada angi

buku miliknya, Hanifa menarik secarik kertas yang merupakan kertas 12 aturan sekaligus perjanjian kontrak untuk pernikahan palsunya dengan Saka. Pagi ini adalah ke 7 kalinya Hanifa membac

ta benar-benar membantuku.” , ung

l padanya. Berbagai kesalahan dan kesialan mulai terus berdatangan padanya, membuat pandangan Hanifa pada semesta semakin tidak baik. Akan tetapi setelah apa yang terjadi kemarin, p

al ini sehingga ia menyanggupi permintaan Hanifa untuk menikah dengannya. Hanifa yakin, jika Saka mengetahui hubungan ayahnya pasti tidak akan dengan

tempat yang aman, Hanifa turun dari kamarnya dan bertemu dengan ibunya yang sudah du

a yang langsung memeluk ibunda dan

dak biasanya kau begini?” ,

bu karena sudah seminggu tidak melihat ibu.” , balas H

a hari yang ia lewati kemarin bersama sang kek

eskipun tidak memiliki bukti yang kuat, Hanifa yakin ibunya pergi menemui ayah Saka sebelum pulang ke rumah. Terliha

atap langsung pada Hanifa, “Malam ini kita makan malam

a senyum merekah di wajahnya, “Begitukah? Siapa? Apa seseora

gan itu sudah berhasil membuat ibunya t

ti.” , kata sang ibu, menol

i ini akhir pekan dan aku tidak ada bimbingan belajar, apa boleh aku pergi

u sudah di rumah sebelum

ambah gerakan tangan yang ia letakkan dekat peli

*

enginap di tempat penuh aroma obat-obatan. Ia lebih memilih tidur dengan posisi duduk di samping kekasihnya dibandingkan tidur dengan ny

yang tetap bersikukuh berpegang kuat pada ranting, mengingatkan pada dirinya saat ini. Meskipun tetesan permasalahan dan beban pikiran datang menghujaninya, ia

ela dan menatap lurus ke luar jendela. Saat wanita di tempat t

il Vina denga

ahnya yang mulai berkurang. Untuk tersenyum saja ia butuh usaha yang besar karena tenaga yang ia miliki sekarang tidak banyak. Ia sudah tidak bisa lagi merasakan olahraga ringan s

tanya wanita itu lagi, mulai ke

bergeming dan enggan hanya untuk membuk

a membawa tas selempang dan bukannya tas punggung yang bi

au tidak pulang ke rumahmu, sayan

k membuka suara untuk menjawab pertanyaannya. Benar saja, akhirnya Saka mau berbal

Saka mau mengangkat kepala dan

u memanggil namanya dan juga memanggil dengan panggilan sayang. Bibirnya gemetar, tidak sanggup untuk mengucapkan sepatah kata pun

an suara gemetar, “Bagaimana ji

img

Konten

Bab 1 Lamaran ! Bab 2 Memaksa Atau Memohon Bab 3 Yang Tersembunyi Bab 4 Janji Bab 5 Keluarga Hanifa Bab 6 Pertimbangan Bab 7 Kesepakatan Bab 8 Dua Belas Aturan Bab 9 Bertentangan Bab 10 Skenario Tak Terduga Bab 11 Bubar
Bab 12 Keputusan
Bab 13 Akhirnya Bertemu
Bab 14 Kekesalan Saka
Bab 15 Tangga Darurat
Bab 16 Kebohongan Putih
Bab 17 Pelukan Pertama
Bab 18 Pencapaian Baru Vina
Bab 19 Yang Mengerti Saka
Bab 20 Sandiwara Untuk Vina
Bab 21 Masa Lalu Yang Kembali
Bab 22 Singa Betina
Bab 23 Perdebatan Ibu Dan Anak
Bab 24 Dua Garis
Bab 25 Keputusan Ayah Saka
Bab 26 Konflik Pagi
Bab 27 Kecerobohan Hanifa
Bab 28 Wanita Tak Terduga
Bab 29 Kelas Saka
Bab 30 Skenario Gila Lainnya
Bab 31 Antagonis Atau Protagonis
Bab 32 Kunjungan Pertama Untuk Menemuinya
Bab 33 Beruang Kutubnya Memudar
Bab 34 Keluhan Sang Lumba-lumba
Bab 35 Hanifa Terancam
Bab 36 Petarung Kecil
Bab 37 Pengakuan Saka
Bab 38 Cerita Malam
Bab 39 Dansa Terakhir
Bab 40 Pagi
Bab 41 Mahasiswa Aneh
Bab 42 Alasan Vina
Bab 43 Lamaran
Bab 44 Di Balkon
Bab 45 Masa Kritis
Bab 46 Tempat Penyebrangan
Bab 47 Menyebrang
Bab 48 H-2
Bab 49 Tuxedo Saka
Bab 50 Malaikat
Bab 51 H-1
Bab 52 Perasaan Baru
Bab 53 Siapa Memasuki Hubungan Siapa
Bab 54 Gagalnya Rencana Saka
Bab 55 Sebuah Foto
Bab 56 Rumah Mertua
Bab 57 Balada Pinjam Baju
Bab 58 Malam Pertama
Bab 59 Masa Lalu Kedua Orangtua
Bab 60 Dansa Pagi
Bab 61 Hari Murung Hanifa
Bab 62 Apartemen 703
Bab 63 Pindah
Bab 64 Mendadak Mual
Bab 65 Hantu Iseng
Bab 66 Sosok Sang Hantu
Bab 67 Pesan Anonim
Bab 68 Tawar Menawar
Bab 69 Angin Besar
Bab 70 Awal Kesalahpahaman
Bab 71 Meregang
Bab 72 Perang Dingin
Bab 73 Keributan Di Lorong
Bab 74 Alkohol Pertama Hanifa
Bab 75 Menginap
Bab 76 Mati Lampu
Bab 77 Ingatan Yang Kembali
Bab 78 Kejutan Lainnya
Bab 79 Kunjungan Mertua
Bab 80 Chemistri Baru
Bab 81 Masakan Maut
Bab 82 Perasaan Baru
Bab 83 Rutinitas Malam
Bab 84 Hadiah Bulan Madu
Bab 85 Dia Lagi
Bab 86 Di Balkon Kantin
Bab 87 Perintah Kakak Ipar
Bab 88 Pencarian Johan
Bab 89 Rencana Licik Untuk Saka
Bab 90 Akhirnya Bertemu
Bab 91 Konser Masa Lalu
Bab 92 Makan Malam Tim
Bab 93 Tawaran Menggiurkan
Bab 94 Permainan Raja
Bab 95 Permainan Pencipta Hubungan Baru
Bab 96 Kecupan Untuk Menutupi Kecupan
Bab 97 Mabuk Lagi
Bab 98 Keanehan Saka
Bab 99 Malam Biru
Bab 100 Pagi Setelah Badai
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY