img Iblis Itu Suamiku  /  Bab 7 Peringatan Kematian (Bagian 1) | 58.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Peringatan Kematian (Bagian 1)

Jumlah Kata:1461    |    Dirilis Pada: 05/07/2022

. Jika beberapa orang menghabiskan waktu awal tahunnya dengan canda, tawa, dan bersulang. Seorang wanita justru duduk di dalam selimut menatap jendela besar di samping tempat tidurnya

tersamarkan riuh suara kembang api serta teriakan warga London yang teng

andar di balik pintu, mendengarkan setiap racauan serta kehancuran seseorang yang lain. Makhluk itu baru memasuki ruangan kamar yang gelap itu hampir saat din

**

in tinggi, mencoba memilih gaun mana yang terbaik. Rambut serta riasanku sudah siap hampir

emakai. Aku terbelalak melihat sosok pria bersurai pirang tampan dengan setelan tuxedo hitam tersenyum. Tentu saja, aku segera berteriak karena hanya mengenakkan pakaian dalam, dan tanpa pikir panjang aku me

si Iblis yang sepertinya telah keluar dari sana. Terkagum-kagum, entah itu karena gaun yang kukenakan kelewat mewah d

artemen. Senyum rupawannya berhasil mencetak rona di pipiku karena meliat penampilannya yang sangat tampan. Rambut

k ,tapi aku tidak tahu

u semakin tersipu. Ia melangkah mendekat dan menggenggam jemariku, siapa sangka ia akan menarik cincin bermakhotakan berlian sapphire y

itu ucapnya sebelum memutuskan untuk

*

sertai dengan hamparan taman bunga. Jangan lupa keberada

tebak jantungku tak berhenti berdebar, begitu pula dengan

membawa jemari tanganku ke dalam genggaman hangat tangan besar dan kekar miliknya. S

mereka mendidih,” serunya lagi, sehingga senyumku kian melebar saat uca

menunjukkan tak ada penye

bastian aku menyunggingkan senyum bahagia terbaikku saat berjalan mele

na untuk pertama kalinya seseorang menggenggam tanganku kembali dan menguatkanku untuk tersenyum. Ba

ku ada di si

, kembali. Kini tampak bersinar, terlebih lagi tak ada yang mengetahui sosok yang berada dalam gandenganku adalah pria

k Ra

hun lebih muda dariku tengah berjalan cep

perti anak-anak padahal umurnya

ari mengusap surai hitamnya, dapat kulihat

bertahun-tahun dan kembali sudah

yang hampir saja turun dari ujung matanya. Aku

erlari kecil sama seperti yang dilakukan Anna, namun langkah me

par, kami tidak akan memel

a sesuatu yang sudah ia rencanakan untuk memperlihatkan seberapa dekat dan seromant

alkan mereka A

yang sama dengan kak Rael,” ujar pria bersurai legam rapi itu maj

unduk memberikan salam, “AnnaVan Kruger, Kakak. Senang b

ra hatiku, kenapa Adik-adik Sepupuku semanis ini, astaga. S

uga ingin terlihat keren

legam dengan tubuh lebih pendek dari Alan me

ruger, tolong jaga Kakakku. Jangan biarkan

merindukan momen kebersamaan dengan mereka meskipun kami hanya Sepupu. Sebastian sendiri langsung membaur dengan mereka bercanda dan

asakan dingin yang amat pada tanganku. Namun aku hanya diam saja, begitu pula deng

tau mengapa ia melakukannya saat aku melihat Ibu beserta Saudari-saudariku tengah bercakap-cak

gaimana kabar kalian?” tanyaku menyapa

yum palsu semata. Sebuah formalita

erta ciuman di pipi kanan serta kiriku, “Ra

kenal sebagai ahli tipu daya sepertinya, dapat melihat tipu daya

ya. Saya adalah suami dari Rael ja

n Sebastian saat mendengar permintaan Suamiku

u benci sekali dengan drama

menikah dengan Sebastian Rael,” seloroh Ibu dengan sedikit mencub

ie akan merebut atau menggoyah

knya untukku. Aku sangat memahaminya karena dari kedua

n tidak pintar merawat diri, jika kau tau bagaimana joroknya d

k ada apa-apanya ini. Anak ini hanya tau belajar dan bahkan selalu

itu pun ia justru dikhianati Sahabatnya sen

an sorot matanya memandangku rendah, “Aku tidak tahu bagaimana bisa memiliki Pu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY