img Iblis Itu Suamiku  /  Bab 6 Tinggal Bersama | 50.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Tinggal Bersama

Jumlah Kata:1357    |    Dirilis Pada: 05/07/2022

r yang menyuguhkan pemandangan kota London. Selama setahun ke depan hingga akhir nafasku nanti akan menjadi hal yang sanga

uua

dari beberapa barang membuatku mengalihkan p

tu saat ini memang sedang merapikan k

coba melemaskan setiap otot-otot dan sarafku. Rambut maho

aatnya beke

enuju dapur justru berbelok. Kepalaku menyembul dari balik pintu, sedikit mengintip. Dan beberapa saat kemudian aku terkejut saat menemukan apa yang ada d

astaga, ya T

dan meja kerja masih berbahan kayu telah mengisi sudut kamar. Di dalamnya telah

tau memuji Tuhan? Pil

aga dan atasan kaos hitam polos panjang sedang berdiri membelakangiku. Pr

arkan uang dan tinggal menerima hasil akhir saja dengan duduk sant

nata beberapa dekorasi labu dan beberapa bingkai foto tua

kipun beberapa aku meminta Felix untuk menca

mendapat kejutan seperti ini. Terakhir adalah ketika umurku masih 20 tahun itu berarti sudah empat tahun waktu berlalu. Aku berteriak t

nang kau menyukai

g membuatku segera melepas pelukan kami secara paksa,

aku menyukain

esar dibandingkan dengan kamar di rumah dahulu. Sebuah meja rias dan walk-in

ngan suami-istri yang nyata, meskipun aku memerintahkannya menjadi suamiku dalam k

enerima semua sikap manis memabukann

kan beberapa platform media sosial yang memuat artikel tentang kami. Dan sewakt

n istri dari seor

etahuan jika tinggal secara terpisah, dan pada akhirnya a

rugi jika tidak memanfaatkan

u akan merasakan kembali arti dari dicintai karena aku tak

kuning di atas nakas meja. Aku tersenyum kecil dan berjalan menuju pantry setelah menutup pintu kamar, lalu mengambil apron berwarna beige

tsertaan ‘Eden’ dalam proyek Oswald, dan rencananya kami akan datang ke aca

. Tak lupa sekotak jamur yang akan kusulap menjadi semangkuk sup jamur hangat ka

y, persiapan sudah selesai,” uca

h. Begitu pula dengan daging dan bahan lainnya. Kegiatanku terhenti saat mendengar derit kursi ditarik

spon si pria pirang sepiring muffin telah tersaji rapi di atas meja. Bagaim

" tanyanya tiba-tiba membuatku ya

seperti ini. Hanya saja aku ingin m

ntan. Telingaku dapat menangkap suara tegukan, Sebastian mulai meminum teh yang kuseduh dan dari

penuh, aku yang memulai memasukan loyang berisi bubble and squeak s

g Direktur sekaligus Profesor bisa memiliki fans,” gerutuku, karena mengingat bagai

pada layar ponsel lalu menunjukkan sesuatu padaku. Aku melihat postingan tiga orang pria salah satunya adal

ah Iblis sam

iatan memasukan bumbu ke dalam air di dalam panci. Sebastian berdecak menatap d

menggigit muffinnya keras dan mengunyahnya gemas karena aku yang tidak percaya dengan ucapannya. Tanga

ng kini tengah menekan sesuatu di layar ponselnya, hingga terdengar nada sambu

i seberang sana, dan detik berikutnya tanganku menjatuhkan sendok sayur dan s

pan di ujung sana. Aku masih menutup mulut tak percaya salah satu idol kesukaan e

a kau mengunggah foto kita, hidupku jadi semakin seperti seorang selebr

dengan berlari kecil dan menutupi wajahku dengan tangan. Senyum tipis terukir di sudut bibirku, a

lly miss th

a padanya sepertinya memang bukan hal yang buruk. Hidupku yang

terkekeh saat melihat raut Sebastian seperti anak kecil yang tengah men

emang tidak

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY