img Is This Love?  /  Bab 3 Jahil | 10.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Jahil

Jumlah Kata:2000    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

bibirnya lalu beralih pada pipi yang agak memerah. Buru-buru ia menangkupka

Dan itu adalah ci

h berpikir bahwa dia akan kehilangan momen ciuman pertama d

lkan keningnya di cermin yang

ri kenapa harus ada cermin di kamar mandi. Sekarang dia bersyukur karen

tok

kaget hingga kepalanya terantuk cermin. Dia meringi

Nenek

pintu kamar mandi me

ang mendadak jadi menyebalkan itu? Apa

ke kamar mandi secara tiba-tiba begitu Fachmi melepaskan tautan bibir

tok

etukan semakin k

tunya jika belum kau buka dalam

L

ntu kamar mandi terbuka. Dia menatap garang ke a

melewati wanita itu bahkan sengaja menubrukkan bahunya

kau su

kan tubuh lalu bergegas keluar kamar mandi dan tak lupa menutup pintunya rapa

tainya membuka bagian depan celana lalu buang air kecil sambil berdiri di depan kloset? Ya

L

kah, kaget pintu kamar man

au membuat ramuan atau bertapa jangan di kamar mandi. Gara-gara kau, aku harus me

a wajahnya yang memerah melainkan telinganya juga. "Kau-di...di ka

kalah. Dia memang sengaja memilih kamar mandi tempat Kanza bersembunyi untuk mengganggu wanita itu. Sungguh lucu

menghentakkan kaki kesal la

uatkan aku pudi

nar baru aku mau membuatkanmu makanan lagi. Jika tidak, silahkan masak sarapa

n mendahului memegang handle pintu lalu membukanya tanpa permisi. Kanza hanya bisa m

begitu kesadarannya kembali. Lama-lama dia bisa mati be

uju laci nakas setelah mengeluarkan beberapa pakaian

raya menarik lengan Far

apan seperti itu membuat Kanza buru-buru melepaskan lengan Farrel.

dia ingin melakukannya juga. Segera dia mengalihkan perhatian ke arah nak

perhatian Farrel. "Kau belum menja

anya Farrel tanp

a berkerut.

an membalas tatapan Kanza

nza jatuh terjengkang mendengar penuturan Farrel. "Kau benar-benar tid

menjelaskannya padamu?"

mbalas mata hitam Farrel dengan mata cokelatnya. "Namaku Chika Kanza." Entah Fachmi hanya i

mengatakannya dari tadi."

Apa dia mengalami kecelakaan dalam perjalanan

nku Kanza!" Kanz

t bahu tak pedul

k apa

, kota kelahiranmu, dan alam

"Aku enam tahun lebih muda darimu. Dan untuk dua hal

a puluh satu tahun? J

idak sabar sendiri menghadapi Farrel. "Kau pasti me

. "Apa kau tidak mau memberitahu

uk a

harap hadiah dariku d

aneh ini lebih lama lagi. Sebaiknya Kanza tidur. Mungkin besok pagi ada

lemah seraya mendorong punggung

ku susu ha

send

n tunan

idak ingat na

aku suda

mendorong kuat-kuat punggung Farr

apikan kamar itu karena tidak akan bisa tidur dengan barang berserakan. Sekitar lima belas menit kemu

*

pakaia

ke dapur bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek, seolah mempertontonkan

rel acuh seraya membuka kulkas lalu mengambil sebo

at begitu?" dengan malu Kanza melirik tubuh Farre

onto

dada lebar Farrel yang sepertinya nyaman untuk bersand

h mana pandangan Kanza. "Terus bertanya dengan setengah melamun sepe

dak digunakannya untuk membuat nasi goreng. Segera dia mematikan nyala kompor lal

perti itu. Kapanpun kau ingin meli

dekat telinganya. Dia berbalik tiba-tiba hingga punggung tang

angannya. Kali ini dia tidak memedulikan posisi tu

r di punggung tangan Kanza. Dia memegang bahu wanit

ntah Farrel tegas la

gan Kanza jadi terluka. Tapi beruntung Farrel seg

asta gigi. Tanpa kata dia berlutut di depan Kanza lalu mengoleska

t Kanza kaget lalu refleks menarik tangannya. Namun tangan Farrel yang

ggunakan mentega juga bisa." Kanza berusaha memecah keheningan yang ti

arrel, dengan perhatian masih tertuj

i, segera Kanza menarik tangannya. "Kurasa sudah cukup, ter

t sarapan." Farrel berkata lembut, ta

mula? Meski kelakuannya bertelanjang dada tidak seperti Fac

angan punggung tegapnya yang menyempit di bagian pinggang. O

membenarkan posisi duduknya. Kedua siku ia letakkan di atas meja

guh sempurna. Seolah Tuhan menciptakannya dengan penuh senyuman. Bahkan Kanza berani mengatakan bahwa dada

padaku." Farrel berkata tanpa membalikkan tubuh. Kedua tangannya ma

. Itu hal wajar

saja kita tidak sampai pelaminan."

berkata seolah mengharapka

ncanakan belum tentu bisa terwujud. Jadi sebaiknya kita bersiap sebelum terluka nanti dan malah tidak bisa bangkit." Kalimat ini Farrel uca

nya bisa berencana dan berharap. Sementa

it dalam pembicaraan mereka. Akhirnya dia memilih tidak me

n segelas jus jeruk sudah tersaji di depan Kanza. Kanza menelan ludah

ani mengacungkan dua jempol untuk sajian, aroma, dan rasanya.

perintah F

arrel yang berdiri di sam

ku masih

eningnya, membuat lidah Kanza kelu dan kehilangan kata-kata. Dia bahkan masih memat

uk pipinya sendiri. Sungguh, keberadaan Fach

k beku. Setelah mengambil napas panjang, Kanza pun menyendo

.hukk..

an garam dengan bumbu nasi. Seg

hh...haaah

sedak dan hidungnya terasa panas ketika air jeruk yang terasa luar biasa pedas itu masuk ke saluran pernapasannya. Buru-buru Kan

anza keras hingga benda-ben

-------

ya Emi

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY