img Silent Wounds  /  Bab 10 Mama Aska | 21.28%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 10 Mama Aska

Jumlah Kata:1603    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

an jelas apa yang mereka debatkan karena keduanya berbicara setengah berbisik seolah sepakat bahwa pembicaraan mereka jangan sampa

Nala ke suatu tempat

niat mengikuti kemauan Aska. Setelah ini dia akan

kan kedua lelaki di depan. Nala tengah berpikir keras,

dak mau

Seketika pipinya bersemu merah menyadari Aska sudah keluar dari m

ah di depannya. Gerbangnya sangat tinggi dengan halaman bak taman kerajaan. Membuat Nala terngan

yo

E

Mau tak mau, memori masa lalu kembali membajir. Masa-masa indah saat Aska kerap

di sini terus?"

di dia bersikap layaknya robot yang hanya bisa bergerak jika diperintah. Pa

eliatkan jemarinya untuk lepas dari genggaman Ask

bocah yang merajuk hingga menolak disentuh?

a melawan Aska. Berusaha menghadapi lelaki itu secara lang

ikannya dan berusaha me

a berada dalam genggaman Aska akan membuatnya semakin terluka, tapi untuk saat in

nggi. Ada pos satpam di sana. Kedua satpam yang tengah berjaga langsung

mbalas sapaan kedua satpam. Lalu dia menarik Nala masuk menuju ber

n dalam rumah, Aska berhenti. Sejenak dia mengh

eras oleh Raffi beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak? Kini dia membawa Nala ke

isa membayangkan bagaimana reaksinya. Tapi hanya ini tempat yang dipikirkan Aska tadi saat menimbang-nimbang hendak membawa Nala ke mana. Lokasi

kan dirin

me

a hati Aska serasa diremas kuat. Ditambah mengetahui Nala masih menyimpan—dan mungkin—menatap denga

Apa diri

l

ng menampakkan si pemilik rumah yang tersenyum lebar. Refleks A

juga melangkah mundur untuk

saja," geru

engabaikan gerutuan Aska. Senyumnya kian merekah

ng kamu pulang bawa calon menantu." Lalu

ruh baya itu. Kecantikannya seolah tak luntur meski Nala yakin usianya tak lagi muda

rang tuaku. Aku tumbuh

emula tertuju pada wanita itu beralih pada Aska. Kemarahan sekaligus pedih muncul dalam dada Nala, me

nita itu kembali terkikik geli. "Atau kalau kamu belum ny

kerongkongannya. Lalu dia mengerjap-ngerjapkan mata me

ng tuanya. Ah, tidak hanya orang tuanya. Masih ada banyak hal yang Aska tutupi dari

r fakta ini akan membuat Nala melarikan diri darinya. Lalu dia memus

seben

kamu

ngis. "Bu

rah Nala lalu berbisik pada Aska yang masih

Aska sebagai tameng. Entah apa yang dipikirkan wanita

a kami sud

gitu saja dari bibir Aska, membu

menunggu reaksi Mamanya sambil menggigit bibir. Sementara Nala menatap Aska tak m

erbata dengan satu tangan menut

tersenyum ragu. Melihat raut wajah Maman

eng yang baru dikeluarkan dari kandang, Greya menyerbu ke arah Aska

mu anggap Mama apa?! Berani

rusaha menghindar. Refleks cengkeramannya di tangan Nala

Sudah Mama bayangkan betapa mewahnya! Sudah Mama perkirakan berapa tamu yang akan

n Greya tetap memburu dan memukulinya. Sementara Nala

an kamu mengaku salah?! Memangny

dengan bibir berkedut menahan senyum geli. "Ma, aku

tara Nala refleks mengerucut kesal. Rasanya dia

engambil sandal yang dikenakannya. "Belum pernah makan sandal, ya? Harusny

ahak. Dan lagi-lagi dia berhasil menghentikan aksi

biasanya selalu tampil cantik dan semp

a. Lalu melirik ke arah Nala yang m

sedikit merapikan penampilan. Setelahnya dia menghampiri Nala d

lau dia berbuat keterlaluan. Oh ya, nama kamu siapa?" Mendadak Greya menepuk keningnya ser

k bisa membiarkan situasi ini. Tidak peduli masa lalu dirinya da

mu?" desak Greya kar

ggeleng seraya ber

dak bisa

Dia menoleh ke arah Aska penuh tanya. Begitu mendapat anggu

dia menarik Nala ke dalam pelukan. "Jangan merasa minder dan takut. Dari sekian banyak wanita

E

a. Membuatnya mau tak mau membandingkan wanita asing yan

berguna. Beban! Kenapa

ndangannya malah beradu dengan tatapan tajam Aska. Buru-buru Nal

g, tidak perlu menangis." Greya menghapus air mata Nala lalu menarik lembut w

ya, Nala menurut saja mengik

-------

ya Emi

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY