elum bangun. Aku sudah selesai mencuci pakaian, menjemur di depan rumah de

m motor yang sangat kukenali

, Beb

ag

menyimpan pakaian basah. Sudah menjadi kebiasaanny

m, menyimpan ember di sumur lalu kembali ke depan m

eb,” ucapnya menatapk

a. Mengambil nasi uduk yang dibu

. Kamu mau teh manis atau teh tan

ula sudah ma

h tanpa gula

teh nya sambil l

berdiri, meninggalkan remaja berusia delapan bela

gombalan Alex atau mungkin tanpa aku sada

ke depan. Dua cangkir

Aku meletakkan

sih,

kmati sarapan

anya dia yang peduli akan keadaan yang sedang aku alami. Tiap saat ia selalu be

p sarapan nasi uduk. Alex m

kamu yang ini.” Rupanya Ale

nis, Beb?” Alex memerhatikan

areng kamu, gak per

Takut dia

engge

il lihatin kamu. Hahahaha.” Tawaku pecah seketika. Mem

r ngegombal nih! Gombalin aku lag

ex,

deh digombalin cewek

capan Alex, sebuah suara

alau bapaknya gak jelas!” Terdengar su

apku dengan tatapan mengejek. Suasana yang

dengan motor Ninja milik Alex. Dia berjalan cepat menghamp

nget. Ah ... jadi inget ama mant

a?” Celetuk

ai. Ia berjalan

kamu siapa?” Flora mengulurkan telapak tangannya k

ang menolak mentah-mentah ajakan kenalannya. Uluran tangan Flora menggantung di udara tanpa

Kecenti

tas ranselnya. La

ekolahku. Biar kita cepat-cepat nikah,” ujar Alex menata

ku nunggu

ekolah udah p

engenakan helm, menyalakan mesin motor, lalu berkis bye pad

ang masih berdiri. Malas berduaan dengan anak tak b

an bokong di atas ranj

i ... Buka

erselancar di media sosial mencari lowongan kerja. Aku tak bisa teru

akan mengontrak. Tidak mau seatap dengan dua manusia itu. S

kamarnya! Kami lapar!!” kupejam

n. Kenapa panggil aku??”

lin!!” Flora

kamu mandi. Habis itu, kita c

Ibu aja y

ka. Dengan ibunya saja begitu si

an dengan Flora, mungkin aku bisa

ir demikian. Baik buruk sikap Ibu, beliau ad

run dari ranjang, memb

sudah siap

anggilk

a,

apa? Nasi uduk, lontong sayur atau bubur Ayam?” kutaw

, pake uang kamu dulu ya? Uang ibu ... mulai menip

ui Mbak Zulfa. Dia mera

di itu ..

bak. Tapi gak taulah!” s

at fotonya?” Aku menggeleng. Kami berj

lfa gak pernah lih

Jadi gak tahu wajah Ibu kamu kayak gimana. Tapi yang Mbak dengar dari cerita Ibu Irma, katanya

a, aku baru dengar kabar kalau Ibu diusir Nenek karena menjual diri. Nene

ucapan Flora semalam. Yang menyu

ar, ibu kandungku