img Pembalasan Anak Laki-lakiku  /  Bab 7 Dibayar Lunas | 41.18%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Dibayar Lunas

Jumlah Kata:1899    |    Dirilis Pada: 06/08/2022

n Anak La

rt

ambil menyodorkan beberapa uang berlembaran merah. Aku refleks mengambil

adalah uang yang dikirimkan oleh Mas Rahman padaku. Namun aku s

tapi waktu aku ke kota kemarin aku mengambilnya dua juta, dan i

tau sifat asli tante Maya gimana," terangku lagi. Aku hanya khawatir dengan anak-anakku,

mau minta ijin, buat ke kota nyari kerja,"

e

sudah cukup aku kehilangan suami. Aku t

dengan kembali menjahit. Ibu yakin, langganan Ibu masih

erja hingga adik-adik bisa sekolah sampai sarjana, Ali mohon Bu," mohon Ali. Ak

lanjutkan sekolah lagi. Ya Buk ya? Ali mohon," pintanya lagi sambil memeluk lut

ik. Selalu kasih kabar," aku akhirnya

h kabar ke Ibu. Juga akan jaga diri baik-baik,

*******

Tok

mereka akan pulang jam 13.00 siang. Aku sengaja memang mengunci pintu depan dan pintu samping rumah, karena beberapa hari ini penagih tungga

tivitasku. Aku bangun dari dudukku, dan segera m

at!" teriak suara yang sa

e

dada berkali-kali, memikirkan jawaban apa yang akan kasih ka

ia main kerumah Pak Haji. Dirumahnya Pak Haji memang sengaja dibuka sekolah Paud bagi anak-anak kurang mampu. Jadi Ant

an kembali berteriak keras s

p Maya. Aku yang berada dibalik pintu bisa mend

kl

ma. Aku kembali bertemu dengan mereka, y

aku pada mereka yang

Sayang. Masuk," maki Mas Rahman padaku. Dia malah mem

mah?" aku berusaha menghalang mereka ag

alanginya mereka untuk masuk. Tentu saja tenagaku kalah jauh dari Mas Rahman ya

ejekku saat melihat Maya menjul

Maya pada Mas Rahman, persis seperti

an sambil menunjuk-nunjuk kearahku. Aku hanya b

hausan, sepertinya tidak sampai setahun Mas

pa yang dingin," ucapnya menyuruhku m

tersenyum melihat kearah mereka. Aku tidak bole

jadi pembangkang sekarang?" teriak

yang membantahnya dan juga berteriak padanya membuat Mas Rahman melotot tidak percaya. Mungkin dia kira selama ini aku selalu diam karena aku takut

ng tuaku. Bukan rumah mu. Sekarang pergi kalian dar

memegang tanganku yang menunjukkan jalan keluar untuk mer

akitan, tanganku yang satunya beru

ibelakang Mas Rahman. Mereka berdua tertawa puas melihatku kesak

u

agian sensitifnya, hingga dia terjun

rena sekarang tubuh Mas Rahman malah menimpa tubuhny

kitan sambil memegang area sensitifnya. Maya bangun dan menggeser tubuh Mas Rahman, lalu

u dengan kuat. Aku kembali meringis kesakitan akibat ulahnya itu. Berkali-kali aku in

pelajaran," ejek Mas Rahman yang duduk di sofa

ena dia sudah gagal mendidik anak-anaknya, h

bermoral yang sudah menjadi suamimu," ejekku te

gi," teriak Mas Rahman yang

menjadi hilang karena harus banting tulang menghidupi kal

tapi nyatanya malah menderita dalam kemiskinan," la

a," ucap Mas Rahman dengan

ng aj

u

a mengeluarkan darah. Melihat hal itu, Maya melepaskan cengkraman tangannya pada rambutku dan melompat kearah Ali. Karena sera

a bisa dengan cepat mengendalikan diri. Ditariknya tanga

u

wajah yang memerah, Mas Rahman dengan cepat

apa dengan Tante Maya. Kamu harus mas

lum mati!" teriak Ali marah sambil berlari kebelakang. Dia kembali dengan memb

mulut tidak percaya melihat kene

ugup saat melihat Ali membawa pisa

arkan diri, mungkin akibat d

ap Ali sambil memainkan

ak durhaka?" tany

kan Ayah saya," teriak Ali berapi-api. Ali bahkan menangis ketika mengucapk

ka yang jahat. Jangan kita

terlaluan, Bu," jawab

pa yang akan jagain Ibu dan adik-adik?" bujukku pada Ali. Menden

an, Tuan?" tanya Ali pada Mas Rahman yang ma

ena aku yakin, Mas Rahman pasti tidak akan menyangka jika Ali bisa berbuat seperti ini. Karena se

ku yang paham maksudnya segera masuk kedalam kama

Rahman yang masih duduk dilantai. Mendengar itu Mas Ra

edalam rekening Ibu," ucap Ali yang mampu

entu saja dia marah, karena uang tagihan rumah saja

n suka rela. Atau Anda memang mau mati konyol disini?" ancam Ali

a Ayah transfer," uc

dah mati," uc

i

ternyata itu notifikasi dari ATM banking. Transfer sebesar li

teriak Ali pada Mas Rahman yang sedamg m

bangun," ucap Mas Ra

gi lagi kebelakang dan dengan cepat kem

r

hhrr

itan, dia terkejut karena Ali meny

ya Mas Rahman pada Maya yang terl

anku juga rasanya remuk," rengek Maya s

!" ter

langsung keluar dari rumah dan menaiki mobilnya pergi dari rumah dengan tatapan marah. Maya belum tahu perihal uang yang ditrans

jis mereka pasti tertinggal dilantai," u

a Ibu, kamu seperti bukan kamu yang Ibu kenal. Tap

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY