img Gairah Istri Kelima Juragan  /  Bab 4 Bagaimana Jika Aku Mati Saja | 4.21%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Bagaimana Jika Aku Mati Saja

Jumlah Kata:1305    |    Dirilis Pada: 20/08/2022

mendorong tubuh puteri sulungnya hingga terjatuh. Mbok Giyem dan Yuvati ters

ur, mengambil sapu dan memukul

ngan pernah pulang kembali!

paknya mereka tak ingin memelas minta dipeluk. Mungkin mereka paham dan

am. Ia masuk ke kamar. Membuka lemari dengan kasar dan mencoba mengobrak-abrik is

aya Yuvati, Mbok Giyem dan Hartoyo. Namun, ketiganya tak bi

apa-apa lagi di sana! Kamu l

u pasti ada sesuatu di si

uka lemari makan sederhana di sudut ruangan lalu Melempar

n Suma, serta kalimat-kalimat peleraian dari Harto

lang dari rumah saudaranya merasa penasara

nita tua yang amat suka berdandan dan dipenuhi

inggal diam. Bukan akan menjadi air hujan yang menyejukkan. Ia data

ita. Senyumnya mengembang laksana akan mendapat

buah rumah berukuran enam kali tiga puluh meter. Pintu

membuat jiwa welas asihnya muncul tiba-tiba.

malah marah-marah dan meraung tak jelas. Dasar wanita ga

reka melihat kejadian yang seharusnya tak mereka lihat. Mau pulang tapi ba

idak menyelesaikan kalimatnya. Ia menangis ket

n dia mau cari yang lain di luar! Letek! Ga bi

ni dengan sekuat tenaga. Sementara

i yang ibu bayangkan!" pinta Yuvati mencoba untuk melerai. Ia menarik bahu ibu Pr

ga bisa dididik. Memang begitu kalau gadis miskin dari desa yang tahunya datang m

ang orang luar, Bu

i bukan ur

eri. Kita pulang saj

memukuli Malini lagi! Kalau ibu tetap meneruskan. Saya berjanji

gkat desa? Kamu

n mungkin bisa meredakan sedikit amarah. Mata tajam den

berpamitan, pulang. Ia sempat berkata dengan tegas kepa

hasil jualan istrimu! Bukan pria yang terhormat dan gaga

ta yang tajam. Lalu memandangi Suma yang

u. Jangan sungkan untuk datang ke rumah da

vati ...." jaw

Perkataan saya tadi tidak main-main. Suami say

nya itu belum lega menyampaikan segala unek-uneknya. Sampa

satupun dari kami pernah mendapatkan perlakuan yang

ti dan Prabawa menghentikan kelakuan buruknya. Mereka masih saja menunjuk-nu

yak. Ditambah lagi karena banyak pikiran dan kurang

lini yang diam membisu. Matanya k

uas. Ia mengajak Prabawa pulang ke rumah dan berja

a pulang saja, Nak. Jangan ke sini lagi. Memang benarla

n kedua anaknya. Tak ada rasa belas kasihan sedikitpun. Mungkin hatinya sudah berub

Malini yang masih menangis tanpa

nak laki-laki baik itu menciumi waj

bu, ya ...." bisik Suma lag

pelan. Memeluk dari belakang

. Bagaimana kalau setelah ini kita jalan-jalan ke pasar? A

ini akan lebih baik. Tak akan lagi ada kesusahan da

sungai ...." lirih bibir

mengangguk. "Iya kita jalan-jalan ke

asak beras menjadi tertunda karena kedatangan Yuvati. Namun, gadis itu tersenyum puas. Ketika b

ntung tidak semua uang bisa diambil b

g tengah. Sudah jam tujuh pagi. Waktunya untuk bersekolah. T

esai memasak nasi. Jadi ibu dan

naknya membayangkan dirinya ketika kecil berada d

ndekati termos air panas berkilat. Menuang

a saja, M

usnya yang sudah kekecilan lalu merendamnya seben

ngat di ujung bibirnya yang tengah di

seperti apa kehidupan Suma dan Kanay

Lalu kembali

*

img

Konten

Bab 1 Juragan Tampan dan Berkharisma Bab 2 Suami Pergi Meninggalkan Banyak Hutang Bab 3 Pemabuk dan Suka Main Perempuan Bab 4 Bagaimana Jika Aku Mati Saja Bab 5 Istri Keempat Chandrakanta Bab 6 Pria Lain di Kamar Pribadi Soraya Bab 7 Benjamin
Bab 8 Melompat ke Sungai
Bab 9 Dunia Memang Kejam, Malini
Bab 10 Sisi Gelap Chandrakanta
Bab 11 Rasuk
Bab 12 Rahasia Chandrakanta dan Beatrix
Bab 13 Mestika Sukma
Bab 14 Mestika Sukma (2)
Bab 15 Wanita Gila Harta
Bab 16 Parfum Pemikat
Bab 17 Rencana Licik Mertua dan Ipar
Bab 18 Menari Bersama
Bab 19 Dilamar di Depan Semua Warga Desa
Bab 20 Wanita Dalam Gelap
Bab 21 Mantra Bernama Malini
Bab 22 Debar-debar Tak Menentu
Bab 23 Petakan Nomor Enam Belas
Bab 24 Kebaya dan Selendang Jingga
Bab 25 Menikah Lagi
Bab 26 Rapal Mantra Kematian
Bab 27 Apa Aku Cemburu
Bab 28 Kembali Menabuh Genderang Perang
Bab 29 Cinta Yang Terpendam
Bab 30 Membunuh Malini
Bab 31 Pulihnya Soraya
Bab 32 Peraduan Yang Kembali Panas
Bab 33 Pergulatan
Bab 34 Wanita-wanita Berhati Hitam
Bab 35 Di butik Gaun Pengantin
Bab 36 Rapal Mantra Pemikat
Bab 37 Matinya Seseorang di Hari Pernikahan
Bab 38 Jejak Darah
Bab 39 Malam Pertama (1)
Bab 40 Malam Pertama (2)
Bab 41 Pria Bodoh
Bab 42 Robekan Selendang yang Disimpan
Bab 43 Arwah Bersimbah Darah
Bab 44 Pernikahan, Lagi
Bab 45 Rapal Mantra Cinta dan Parfum Cinta
Bab 46 Jangan, Mas ... Jangan
Bab 47 Kamu Pembunuhnya!
Bab 48 Mantan Suami Akan Menikah Lagi
Bab 49 Gara-gara Kain
Bab 50 Semakin Berhasrat
Bab 51 Menuju Villa Praya
Bab 52 Harga Memasang Susuk
Bab 53 Menjadi Simpanan Pria Kaya
Bab 54 Bulan Madu (1)
Bab 55 Bulan Madu (2)
Bab 56 Dia Pembunuh Kejora
Bab 57 Sugar Daddy Pitaloka
Bab 58 Mama Leon Bukan Pembunuh!
Bab 59 Desah di Lapas Wanita
Bab 60 Aku Menceraikanmu!
Bab 61 Orang Kaya Baru!
Bab 62 Akhirnya Pitaloka Bertemu Juragan
Bab 63 Susuk yang Kadaluarsa
Bab 64 Mantan Suami Yang Menikah Lagi
Bab 65 Once Upon a Time In Bangkok (1)
Bab 66 Once Upon a Time In Bangkok (2)
Bab 67 Pitaloka, ayo bertemu!
Bab 68 Pitaloka, Astungkara dan Hotel Asia Afrika
Bab 69 Semua Itu Tidak Gratis, Juragan!
Bab 70 Nanti, Masih Tanggung, Bu!
Bab 71 Malini di Culik Moko
Bab 72 Pengakuan Suhita
Bab 73 Menjemput Malini
Bab 74 Siapa Yang Akan Pergi Ke Surga
Bab 75 Selamat Jalan Detektif Wanita
Bab 76 Guna-guna Wanita Simpanan
Bab 77 Lingerie Merah
Bab 78 Mulai Berangsur Pulih
Bab 79 Mengapa Kamu Pergi
Bab 80 Siasat Untuk Berpisah
Bab 81 Penjahat Cinta
Bab 82 Kenangan Yang Mengendap
Bab 83 Kepulangan Praya
Bab 84 Calon Pembeli itu, Ternyata
Bab 85 Rumah Cinta Praya
Bab 86 Sepuluh Tahun Kemudian
Bab 87 Gadis Misterius
Bab 88 Pitaloka dan Astungkara
Bab 89 Kebusukan Yang Terbongkar
Bab 90 Anak Dari Cinta Pertamanya
Bab 91 Maafkan Saya, Nyonya
Bab 92 Ibu dan Istri Yang Baik
Bab 93 Cintanya Anak-anak Muda
Bab 94 Anak-anak Yang Membanggakan
Bab 95 Bertahun-tahun Setelahnya
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY