bunya terkejut, lalu kemudian ibunya mencubit hidung mancungnya, it
enyum hangat saat melihat E
cantik ini menangis, hum
ngalihkan pandang
rtemu mereka. Aku masih belum percaya jika kakak Andry meninggal dan kak Gh
en inginkan sayan
gin ke makamnya kakak Andry dan ke ru
cari tahu dimana Andry dimakamkan dan di r
ah Razig. "Benark
menganggukka
k." Elena tersenyum
alah hari pertama Elen masuk sekolah lagi setelah 1 bu
an." Elena langsung
gkahkan kakinya, Elena
k Raz
da apa,
ertama sekolah, kakak R
Elena, "Dengan senang hati. K
ar saat mendengar j
kamar. Kalian juga janga
tri!" seru me
nggalkan anggota keluarganya untu
ka semua terdiam, lalu detik
didekat Elena, apalagi saat aku mem
ma siapa pun. Mama juga sangat menyayangi Elena. Dia anak yang baik. Mereka saja yang terlalu
ya, merangkulnya, membelainya, hatiku terasa hangat dan nyaman. Ketika pertama kali bertemu dengan Elena, dimana Elena saat itu menolongku dari para preman-preman itu. Aku langsung jatuh hati padanya dan langsung m
diucapkan oleh Adila, terutama Faris, Keenan dan Razig. Di dalam hati-hati mereka masing-m
ku akan menyelidiki masalah i
arannya. Apa Elena itu adalah adik perempuan kami
g bahagia. Dan aku juga orang pertama yang akan menjaga dan
unginya," ucap Sofia
ta rahasiakan dulu dari Elena. Kita akan membe
ian sudah mengadopsinya. Jadi Elena bagian dari keluarga William!" Nizam berbicara seperti itu untuk me
yangi Elena. Aku dan Adila benar-benar sudah nyaman be
a. Kami tidak ingin Elena pergi meninggalkan kami." Kee
tidur. Besok kaliankan harus ban
ikl
nggalkan ruang tengah untuk
*
mereka memutuskan untuk berkumpul di ruang tengah sebelum masuk ke kamar masing-mas
berada di rumah sakit mene
na yang telah membunuh Andry dan membuat Ghina koma!" Mirza saat in
ka Izza itu telah ber
ngatakan Elena tidak mungkin melakukan hal itu." Hat
isa bicara seperti
melihat Elena yang manja, merengek dan meminta apapun yang dia ingin dengan kalian. Hanya pada Andry dan Ghina lah Elena selalu meminta apapun. Bahkan setiap ada masalah, Elena larinya pada mereka berdua, bukan
ari suami/Ayah. Diam-diam mereka membenarkan ucapan sang suami/Ayah,
an ketiga putra dan putriny
Andry dan Mama kalian menjadi Ghina. Apa
enatap wajah sang suami/Ayah. Mirza hanya tersenyum m
rraz, Farah dan
n kompak dari ketiga putra
alian menjadi Elena. Apalagi Elena nya sendiri. Dia tidak akan mu
aura terdiam. Mereka membenar
tentang apa yang terjadi pada Andry, Ghina dan Elena. Kita semua tidak tahu kejadian yang sebenarnya. Kita hanya mendengar dari Izza tanpa mau mendengar penjelasan dari Elen
ing
ian, Mirza berdiri dan langsung pergi meninggalkan is
dan Ayah mereka merasa bersalah. Dan setelah itu, mereka pun pe
ada sepasang mata yang melihat
a dan membawanya kembali ke rumah ini lagi. Aku akan m